Wall Street Variatif Merespons Sikap The Fed: Dow +0,23, S&P 500 -0,34% dan Nasdaq -0,33%
Thursday, May 02, 2024       04:53 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, sesuai ekspektasi, dan mengindikasikan bahwa meski langkah selanjutnya kemungkinan besar adalah pemangkasan suku bunga, kemajuan inflasi yang berkelanjutan tidak bisa dijamin.
S&P 500 dan Nasdaq tergelincir ke zona merah, sementara Dow Jones Industrial Average mencatatkan sedikit kenaikan, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (1/5) atau Kamis (2/5) pagi WIB.
Pada akhir perdagangan, Dow Jones Industrial Average menguat 87,37 poin, atau 0,23%, menjadi 37.903,29, S&P 500 kehilangan 17,3 poin, atau 0,34%, menjadi 5.018,39 dan Nasdaq Composite Index turun 52,34 poin, atau 0,33%, menjadi 15.605,48.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, saham energi mencatat persentase kerugian terbesar, sementara sektor utilitas memimpin kenaikan.
Komite Pasar Terbuka Federal ( FOMC ) mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari dengan keputusan bulat untuk membiarkan Fed funds rate berada di 5,25%-5,50%.
Pernyataan yang menyertainya menimbulkan keraguan mengenai waktu pemotongan suku bunga, dan para petinggi the Fed menggarisbawahi kekhawatiran mereka bahwa bulan-bulan pertama 2024 tidak banyak kemajuan yang dihasilkan untuk membangun kepercayaan dalam penurunan inflasi.
Pada konferensi pers berikutnya, Chairman Fed Jerome Powell menyatakan meski bank sentral tetap fokus untuk mengembalikan inflasi ke target 2%, dia mencatat kemajuan menuju tujuan tersebut dan menolak gagasan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
"Powell tidak terlalu menimbulkan masalah," kata Ryan Detrick, Chief Market Strategist Carson Group di Omaha. "Dia mengakui bahwa inflasi masih menjadi masalah, namun tetap optimistis inflasi akan membaik pada kuartal-kuartal mendatang."
"Apa yang memicu reli hari ini (Rabu) adalah ketika dia mengatakan langkah selanjutnya bukanlah kenaikan suku bunga," tambah Detrick. "Dia melawan hal itu dengan keras. Hal itu memungkinkan mereka yang bullish untuk mengambil alih."
Powell mengatakan pasar tenaga kerja mulai normal, mengutip data Rabu yang menunjukkan lowongan pekerjaan turun ke level terendah dalam tiga tahun.
Musim pelaporan keuangan kuartal pertama melewati separuh jalan, dengan 310 perusahaan di indeks S&P 500 merilis kinerjanya. Dari jumlah tersebut, 77% membukukan laba di atas konsensus, menurut LSEG .
Analis sekarang memperkirakan pertumbuhan agregat laba S&P 500 kuartal pertama sebesar 6,6% (year-on-year), peningkatan signifikan dibandingkan ekspektasi 5,1% pada 1 April, data LSEG menunjukkan.
Di antara masing-masing perusahaan, Advanced Micro Devices merosot 9,0% setelah perkiraan penjualan chip kecerdasan buatan (AI) yang mengecewakan, sementara Super Micro Computer ambles 14,0% menyusul pendapatan kuartalan perusahaan di bawah ekspektasi pasar.
Hasil yang lemah itu menyebabkan Indeks Semikonduktor Philadelphia anjlok 3,5%.
Amazon.com melesat 2,2% setelah melaporkan kinerja kuartalan yang lebih baik dari perkiraan karena minat terhadap AI membantu mendorong pertumbuhan cloud-computing.
Johnson & Johnson melambung 4,6% setelah mengatakan akan melanjutkan usulan penyelesaian gugatan senilai USD6,48 miliar atas tuduhan bahwa bedak bayi dan produk talc lainnya menyebabkan kanker ovarium.
Starbucks anjlok 15,9% karena jaringan kopi tersebut memangkas perkiraan penjualannya setelah membukukan penurunan pertama pada penjualan same-stores dalam hampir tiga tahun.
CVS Health tersungkur 16,8% setelah laba perusahaan layanan kesehatan tersebut di bawah konsensus dan memangkas perkiraan profit tahunannya.
Volume di bursa Wall Street tercatat 12,26 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 11,08 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM