News & Research

Reader

Bursa Pagi: Asia Dibuka Mixed, IHSG Diprediksi Variatif Berisiko Melemah
Friday, May 09, 2025       08:27 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (9/5), bursa saham Asia dibuka bervariasi, belum mampu melanjutkan tren penguatan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang pertama dengan Inggris, setelah ia memberlakukan tarif resiprokal, April lalu.
Namun rincian kesepakatan tersebut masih belum jelas, dan belum ada penandatanganan dokumen resmi antara kedua pihak. "Detil finalnya sedang disusun," ujar Trump. Sementara itu, perundingan dagang AS-China di Swiss, Sabtu lusa masih diliputi ketidakpastian.
Di Asia, investor menunggu rilis data perdagangan China, di tengah kekhawatiran penurunan signifikan ekspor karena tarif AS. Ekonom Reuters memperkirakan ekspor akan naik 1,9% yar-on-year, anjlok dari kenaikan 12,4% pada Maret lalu.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pergerakan mendatar indeks ASX 200, Australia. Indeks berlanjut naik tipis 0,1% (8,4 poin) di 8.200,1 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,3%, dan Topix turun 0,59%. Kospi berlanjut mendatar di 2.579,56.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang menanjak 1% (369,41 poin) ke 37.298,04, setelah dibuka melaju 1,17%, dan Topix meningkat 1,06%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan bergerak variatif berisko melemah menjelang libur panjang akhir Hari Raya Waisak pekan depan. IHSG anjlok 1,42 persen ke level 6.827 pada sesi perdagangan kemarin. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange anjlok 1,47% ke level USD17,45.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpeluang berbalik menguat, namun sikap berhati-hati investor menjelang libur panjang di tengah kembalinya aksi jual asing. Secara teknikal IHSG berpeluang menguat dalam jangka pendek menuju 6.900, namun masih berisiko terkoreksi ke bawah 6.800.
Analis Indo Premier berpendapat, koreksi IHSG -1.42% ke level MA100 yang menjadi support terdekatnya pada sesi perdagnagn kemarin, mengakhiri reli delapan hari berturut-turut. Aksi  taking profit  mungkin akan kembali menjadi beban bagi IHSG karena investor akan cenderung mengamankan posisi  gain  jelang libur Hari Raya Waisak pada 12-13 Mei mendatang.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup menguat. Pasar menyambut kesepakatan dagang AS-Inggris serta prospek cerah pembicaraan dagang AS-China. Inggris sepakat menurunkan tarif impor dari 5,1% menjadi 1,8% dan memberikan akses pasar lebih luas untuk produk AS. Sementara tarif dasar 10% impor barang Inggris ke AS tetap berlaku. Trump menyatakan pembicaraan akhir pekan dengan China di Jenewa akan bersifat substantif.
Saham sektor penerbangan melesat 5,4%, memimpin penguatan S&P 500, setelah suku cadang Rolls-Royce dibebaskan dari tarif. Boeing meloncat 3,3%, Inggris akan membeli pesawat senilai USD10 miliar. Sektor industri,  consumer discretionary , dan energi meningkat, sedangkan sektor kesehatan dan utilitas melemah. Saham semikonduktor terus menguat setelah sinyal pelonggaran pembatasan ekspor chip. Indeks Russell 2000 naik 1,85%. Saham Arm ambles 6,2%. Krispy Kreme rontok 24,7%
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,62% (254,48 poin) ke 41.368,45.
  • S&P 500 menguat 0,58% (32,66 poin) menjadi 5.663,94.
  • Nasdaq Composite melaju 1,07% (189,98 poin) ke posisi 17.928,14.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup menguat, di tengah sentimen positif kesepakatan dagang AS-Inggris meski analis UBS memperingatkan risiko global masih tinggi. Pelaku pasar kini menanti pembicaraan dagang AS-China pada Sabtu mendatang. Bank of England memangkas suku bunga menjadi 4,25%. Bank sentral Swedia dan Norwegia mempertahankan suku bunga, mengikuti langkah The Fed.
Indeks STOXX 600 naik 0,4% ke 535,63. Sektor pertahanan meloncat 3%, memimpin reli sektoral. Saham Rheinmetall, Hensoldt, dan Renk melesat 4% hingga 7,4%. Siemens Energy dan Anheuser-Busch InBev menguat setelah melaporkan laba yang mengalahkan ekspektasi. Tapi sektor utilitas dan kesehatan anjlok 2% dan 1,5%. Saham Securitas ambles 6,4%. Anheuser-Busch InBev, melompat 3,2%. Siemens Energy melonjak 3,3%.
  • DAX 40 Jerman melaju 1,02% (236,73 poin) ke 23.352,69
  • CAC 40 Prancis menigkat 0,89% (67,60 poin) ke 7.694,44.
  • FTSE 100 Inggris turun 0,32% (-27,72 poin) jadi 8.531,61

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir menguat. Kesepakatan dagang AS-Inggris meredakan kekhawatiran pasar. Tarif dasar 10% untuk barang Inggris, dinilai positif oleh pasar. Analis menilai kesepakatan ini bisa jadi model bagi perjanjian dagang AS dengan negara lain. Trump juga memproyeksikan pembicaraan dagang substansial dengan China akhir pekan ini di Swiss.
Indeks Dolar (DXY) naik 0,41% ke 100,31. Dolar naik singnifikan terhadap yen dan franc Swiss. Euro dan Poundsterling melemah terhadap dolar AS. Bank of England memangkas suku bunga 25 bps menjadi 4,25%. Riksbank Swedia dan Norges Bank Norwegia mempertahankan suku bunga, sesuai ekspektasi. Crown Swedia dan crown Norwegia menguat terhadap dolar AS.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1225

-0.0003

-0.03%

7:20 PM

Yen (USD-JPY)

145.96

0.0500

+0.03%

7:21 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3243

-0.0003

-0.02%

7:21 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,502

-34.000

-0.21%

3:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.2428

0.0153

+0.21%

2:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 8/5/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup meloncat sekitar 3%, didorong harapan terobosan dalam perundingan dagang antara AS dan China. Menteri Keuangan AS dan pejabat China akan bertemu di Swiss, Sabtu 10 Mei. Kesepakatan dagang AS-Inggris juga menopang optimisme. Di sisi suplai, OPEC + akan meningkatkan produksi meskipun pasokan April justru turun, terutama dari Venezuela.
Namun analis memperingatkan volatilitas masih tinggi karena "premi tarif" di pasar minyak belum berakhir, menggantikan ketidakpastian geopolitik. Sanksi AS terhadap penyuling China pembeli minyak Iran menambah gangguan pasar global. Kesepakatan nuklir AS-Iran dapat menekan harga ke USD50, namun tanpa kesepakatan bisa melonjak di atas USD70. Citi Research memangkas proyeksi Brent 3 bulan ke USD55, namun tetap optimis USD60 per barel untuk tahun ini.
  • Harga Brent berjangka melonjak USD1,72 (2,8%) ke USD62,84 per barel.
  • Harga WTI berjangka melompat USD1,84 (3,2%) ke USD59,91 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup merosot. Pengumuman kesepakatan dagang AS-Inggris, memperkuat harapan perjanjian serupa untuk negara lain. Investor mulai meninggalkan aset  safe haven  karena optimisme terhadap pemulihan perdagangan global. Analis memperkirakan, jika AS dan China mencapai kesepakatan, harga emas bisa turun ke kisaran USD3.200 per ounce.
Tekanan pada emas sedikit berkurang karena China menaikkan kuota pembelian valas untuk impor emas, yang berpotensi meningkatkan permintaan. Cadangan emas di London meningkat setelah pengembalian logam dari AS usai ketegangan tarif. Pasar kini menanti hasil pertemuan dagang AS-China akhir pekan ini untuk arah selanjutnya.Harga logam berharga lainnya; perak spot turun menjadi USD32,48, platinum naik 0,8% ke USD981,60, dan paladium menguat 0,3% di USD974,81.
  • Harga emas di pasar spot anjlok 1,7% ke USD3.307,84 per ounce.
  • HArga emas berjangka AS terperosok 2,5% ke USD3.306 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM