News & Research

Reader

APBN Tak Sanggup Biayai LRT Jabodebek, Ini Siasat Pemerintah
Monday, February 27, 2017       18:56 WIB

Kementerian BUMN tengah mengkaji kemungkinan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai investor untuk mendanai proyek kereta ringan, atau Light Rail Transit (LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek). KAI akan diberikan pendanaan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) lewat APBN .
Seperti diketahui, APBN tak sanggup membiayai seluruh pembiayaan LRT Jabodebek yang totalnya Rp 23 triliun.
Deputi Kementerian BUMN , Gatot Trihargo, menyebutkan pemberian PMN kepada KAI dengan pertimbangan seluruh saham KAI milik negara. Sedangkan Adhi Karya sebagai kontraktor dianggap sudah cukup mendapatkan PMN Rp 1,4 triliun di 2015, yang kemudian digunakan untuk menalangi biaya pembangunan LRT Jabodebek yang ditambah Rp 600 miliar lainnya dari kas internal perusahaan.
KAI akan diberikan suntikan modal dari APBN sebesar Rp 5,6 triliun di tahun ini atau tahun 2018 mendatang. Secara total, pemerintah akan melakukan PMN kepada KAI dan Adhi Karya sebesar Rp 9 triliun untuk proyek LRT ini.
"Ini total Rp 9 triliun. Nanti dikurangi Rp 1,4 triliun Adhi Karya (PMN 2015) sama Rp 2 triliun PMN diterima KAI (2015) untuk sarana di Sumatera," jelas Gatot saat ditemui di Kementerian BUMN , Jakarta Pusat, Senin (27/2/2017).
Pemberian PMN kepada KAI, lanjut Gatot, tergantung restu dari Kementerian Keuangan apakah diberikan lewat APBN tahun 2017 atau 2018 mendatang. Perlu diketahui proyek LRT Jabodebek ditargetkan rampung 2019 mendatang. Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin proyek ini rampung di akhir 2018.
"Tergantung pemerintah siapnya. Karena ini project selesai di 2019 kan dia bisa pinjam lebih cepat untuk pendanaan kan tinggal Juni 2019 selesai," tutur Gatot.
Selain dari PMN, pendanaan untuk pembangunan LRT Jabodebek juga akan menggunakan pinjaman dari luar negeri melalui BNI, BRI, Bank Mandiri, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Sejumlah BUMN tersebut akan mencari pinjaman dari luar negeri yang tingkat bunganya rendah. Gatot menyebutkan, pinjaman dari luar negeri bisa mencapai Rp 18 triliun yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan LRT Jabodebek.
"Jadi tiga bank itu (BRI, BNI, Bank Mandiri) sama SMI. Harusnya sekitar Rp 18 triliunan yang belum," tutup Gatot.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3433489/apbn-tak-sanggup-biayai-lrt-jabodebek-ini-siasat-pemerintah
Sumber : DETIK.COM

powered by: IPOTNEWS.COM