News & Research

Reader

Bursa Pagi: Asia Bangkit Kembali, IHSG Berpotensi Rebound
Monday, March 01, 2021       08:11 WIB

Ipotnews - Mengawali Maret, Senin (1/3), bursa saham Asia dibuka lebih tinggi, melawan tekanan penurunan indeks acuan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan AS akhir pekan lalu. Indeks MSCI Asia-Pasifik ex-Jepang menguat 0,08%.
RIlis data indeks aktivitas manufaktur (PMI) resmi China periode Februari pada akhir pekan lalu, menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan menjadi 50,6 dari 51,3 pada Januari lalu. Pasar menunggu rilis indeks PMI China Caixin/Markit hari ini. Bursa saham Korea Selatan hari ini tutup karena libur nasional.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan lompatan indeks ASX 200, Australia sebesar 1,1%. Indeks berlanjut melaju 1,50% (100,00 poin) ke posisi 6.773,30 pada pukul 8:00 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melejit 2,36% (682,28 poin) ke level 29.648,29, setelah dibuka melesat 2,07%, berusaha bangkit dari kejatuhan pada akhir pekan lalu yang mencapai 4%. Topix melonjak 1,56%.
Lanjutkan tren kenaikan Asia, Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka naik, melompat 1,65% (477,68 poin) ke level 29.457,89 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China naik 0,64% menjadi 3.531,48.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kebangkitan indeks saham acuan di bursa saham Asia, setelah mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan turun 0,76% ke level 6.241. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange menguat 0,13% menjadi USD22,85.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi mengalami  technical rebound  dengan sinyal positif. Sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya indikasi pergerakan dengan tren positif yang cenderung terus menguat.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, disetujuinya stimulus fiskal senilai USD1,9 triliun oleh Kongres ASuntuk kemudian akan diserahkan ke Senat, dan diterbitkannya ijin darurat vaksin dosistunggal Johnson & Johnson sehingga diharapkan akan mempercepat proses vaksinasi, diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk IHSG . Sementara itu terkoresinya harga tambang mineral logam berpeluang menjasi sentimen negatif di pasar.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 6,180 dan  resistance  di level 6,300. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy). Support: Rp1,055, Resist: Rp1,145, (Buy on Weakness). Support: Rp795, Resist: Rp820, (Buy). Support: Rp2,080, Resist: Rp2,260, (Buy on Weakness). Support: Rp3,450 Resist: Rp3,550.
  • ETF: (Buy on Weakness). Support: Rp251, Resist: Rp255, XMTS (Buy on Weakness). Support: Rp453, Resist: Rp460, (Buy on Weakness). Support: Rp511, Resist: Rp518.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup cenderung melemah. Pelaku pasar di Wall Street berupaya lepas dari tekanan untuk menghilangkan kekhawatiran kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari ekspektasi. Indeks saham bergerak melemah setelah rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Indeks PCE) menunjukkan inflasi lemah pada Januari lalu, naik 0,3%, sedikit di atas ekspektasi 0,2%, tetapi naik hanya 1,5% dibanding Januari tahun lalu, sesuai dengan perkiraan Dow Jones. Imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 10 basis poin ke kisaran 1,42%. Indeks Nasdaq Composite menguat seiring rebound saham-saham teknologi papan atas pasca dilanda aksi jual masif di sesi sebelumnya.
Harga saham Microsoft dan Amazon masing-masing melonjak lebih dari 1 persen. Secara mingguan, ketiga indeks utama Wall Street melorot seiring ketakutan pada kenaikan suku bunga serta inflasi. Indeks S&P 500 dan Dow Jones merosot 2,5% dan 1,8%, sedangkan Nasdaq Composite rontok 4,9 %. Namun sepanjang Februari, S&P 500 dan Nasdaq melaju 2,6% dan 3,2% , sedangkan Nasdaq menguat 0,9%. Harga saham sektor energi naik 4,3% pada pekan lalu, menambah kenaikan sepanjang Februari menjadi lebih dari 21 persen. Sektor keuangan melesat 11 persen bulan ini, diuntungkan oleh ekspektasi kenaikan suku bunga.
  • Dow Jones Industrial Average anjlok 1,5% (-469,64 poin) ke level 30.932,37.
  • S&P 500 turun 0,47% (-18,19 poin) menjadi 3.811,15.
  • Nasdaq Compososite melaju 0,6% (72,96 poin) ke posisi 13.192,34.

Bursa saham utama Eropa juga mengakhiri pekan lalu dengan membukukan penurunan, terpengaruh lonjakan  yield  US Treasury. Investor keluar dari sektor saham yang secara valuasi sudah mahal. Yield surat utang Inggris, mengikuti pergerakan liar imbal hasil US Treasury, menguat pada akhir pekan lalu, setelah Kepala Ekonomi Bank of England mengatakan bahwa inflasi mungkin menjadi sulit untuk dijinakkan sehingga mendorong kebijakan yang lebih tegas.
Indeks STOXX 600 terperosok 1,7% menjadi 404,99, dipimpin kejatuhan harga sahamsektor industri dasar sebesar 4,3%.
Secara mingguan STOXX 600 melorot 2,5%, meski masih mencatatkan kenaikan 2,2% di sepanjang Februari. Rilis laporan keuangan emiten ikut menggerakan indeks. Saham IAG melonjak 3,1% karena membukukan penurunan rugi. Saham grup telekomunikasi Belgia, Proximus,anjlok 1,4% karena memproyeksikan laba inti yang lebih rendah pada tahun 2021. Teleperformance, Prancis, melonjak 6,9% setelah JPMorgan menaikkan target harga emiten tersebut menyusul laporan pendapatan yang kuat, Kamis.
  • DAX 30 Jerman turun 0,67% (-93,04 poin) menjadi 13.786,29.
  • FTSE 100 Inggris terpangkas 2,53% (-168,53 poin) ke level 6.483,43.
  • CAC 40 Prancis merosot 1,40% (- 80,67 poin) ke posisi 5.703,22.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan menguat, terpengaruh kenaikan imbal hasil US Treasury yang bertahan di dekat level tertinggi satu tahun.  Y   ields   melonjak seiring percepatan laju vaksinasi secara global dan optimisme atas peningkatan pertumbuhan global, yang diekspektasikan akan mendongkrak inflasi dan suku bunga. Rilis indeks belanja konsumen AS di Januari meningkat paling tinggi dalam tujuh bulan, meskipun tekanan harga teredam. Dolar menguat terhadap yen dan euro. Indeks dolar (Indeks DXY)naik 0,83% menjadi 90,879.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.2075

-0.01

-0.82%

2/26/2021

Poundsterling (GBP-USD)

1.3933

-0.0082

-0.59%

2/26/2021

Yen (USD-JPY)

106.57

0.36

+0.34%

2/26/2021

Yuan (USD-CNY)

6.4737

0.0187

+0.29%

2/26/202

Rupiah (USD-IDR)

14,235.00

152.50

+1.08%

2/26/2021

Sumber : Bloomberg.com, 26/2/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges juga mengakiri pekan lalu dengan melemah. Kejatuhan harga obligasi menyebabkan kenaikan dolar AS dan ekspektasi pertumbuhan, disertai harga minyak kembali di atas level sebelum pandemi korona. Penambahan pasokan kemungkinan akan mengalir lagi ke pasar, menekan harga minyak. Namun secara mingguan, kontrak harga minyak WTI naik 3,81%, sedangkan secara bulanan (mom) naik 17,82 persen.
Sepanjang Februari, harga Brent berada di jalur kenaikan sekitar 20%. Investor berspekulasi bahwa pertemuan OPEC + pekan ini, akan menghasilkan lebih banyak pasokan yang kembali ke pasar. Harga minyak mentah AS juga menghadapi hambatan dari hilangnya permintaan dari kilang setelah beberapa fasilitas di Pantai Teluk ditutup selama badai musim dingin pekan lalu. Ada kapasitas produksi minyak AS sekitar 4 juta barel perhari yang tutup, dan diperkirakan akan buka kembali pada 5 Maret nanti.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun 1,12% menjadi USD66,13 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun 3,2% menjadi USD61,50 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pekan lalu ditutup turun, ke level terendah dalam 8 bulan terakhir, terburuk sejak Nopember 2016. Harga emas terutama tertekanapresiasi dolar AS. Lonjakan  yield  obligasi, Kamis, memukul daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil atau bunga. Harga emas batangabn sudah turun 6,4% sepanjang tahun ini. Harga logam mulia lainnya; perak anjlok 3,1% menjadi USD 26,56 per ounce, palladium meorot 2,4% menjadi USD 2.343,11, dan platinum turun 2% menjadi USD 1.191,60.
  • Harga emas di pasar spot anjlok 2,5% menjadi USD1.726,31 per ounce.
  • Harga emas berjangka terpotong 2,6% menjadi USD1.728,80 per oince.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM