News & Research

Reader

Bursa Pagi: Asia Dibuka Menguat, Dukung Upaya IHSG Keluar dari Tekanan Penurunan
Friday, September 18, 2020       08:19 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (18/9), bursa saham Asia dibuka menguat, berusaha keluar dari tekanan pelemahan indeks acuan pada penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,27%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,37%, diwarnai penurunan harga minyak pada pembukaan pasar Asia. Indeks menguat tipis 0,02% (1,30 poin) di posisi 5.884,50 pada pukul 8:05 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka naik 0,4%, didukung kenaikan Samsung Electronics 0,34% dan Kakao yangmelaju 0,54% , dan berlanjut sedikit menguat 0,09% menjadi 2.408,32.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak stabil di 0,16% (37,47 poin) ke posisi 23.356,84, setelah dibuka menguat 0,16% dan Topix bertambah 0,25%. Saham Sotfbank Group anjlok 1,13%, Sharp turun0,45%.
Melanjutkan kenaikan pada pembukaan Asia, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menguat 0,17% (40,28 poin) menjadi 24.381,13 paa pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China cenderung mendatar di posisi 3.270,91.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dihadapkan pada pergerakan indeks acuan di bursa saham global dan regional yang berbeda arah, setelah melanjutkan tren penurunan pada sesi perdagangan kemarin dan ditutup lebih rendah 0,4% menjadi 5.038 poin. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melemah 0,06% di posisi USD18,15.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berisiko melanjutkan tren penurunan, namun cenderung bergerak positif jika mampu bertahan di atas level 5.000. Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan IHSG memperlihatkan adanya potensi pelemahan lanjutan dengan sinyal negatif mendekati area jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, keputusan BI untuk mempertahankan BI7 DRRR dengan salah satu pertimbangannya bahwa ekonomi global mulai membaik serta naiknya beberapa komoditas seperti minyak mentah, CPO serta batu bara diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.
Sementara itu terkoreksinya indeks bursa global seiring kembali terjadinya aksi jual saham sektor teknologi berpeluang menjadi katalis negatif bagi indeks.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 4,995 dan  resistance  di level 5,080.Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: ASII (Buy). Support: Rp4,760, Resist: Rp4,970, LSIP (Buy). Support: Rp980 Resist: Rp1,020, CPIN (Buy). Support: Rp5,925 Resist: Rp6,125, SIMP (Buy). Support: Rp320 Resist: Rp334.
  • ETF: XPFT (Buy on Weakness). Support: Rp431, Resist: Rp444, XBLQ (Buy on Weakness). Support: Rp384, Resist: Rp393, XPSG (Buy on Weakness). Support: Rp343, Resist: Rp352.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir turun, kembali terseret kejatuhan harga saham raksasa teknologi. Ketidakpastian seputar stimulus lebih lanjut juga membebani sentimen. Beberapa laporan menunjukkan Senat Partai Republik enggan melakukannya tanpa rincian lebih lanjut tentang RUU tersebut. Komentar dari Ketua DPR, Nancy Pelosi, dan Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows, masih memperlihatkan perbedaan besar dalam menyikapi putaran stimulus terbaru AS.
Data klaim pertama kali untuk asuransi pengangguran pekan lalu mencapai 860.000 lebih rendah dari ekspektassi 875.000. Saham Facebook dan Amazon terperosok 3,3% dan 2,3%. Netflix merosot 2,8%, Alphabet melorot 1,7. Apple dan Microsoft turun sekitar 1%. Saham Snowflake rontok 10,4%, setelah sehari sebelumnya sukses IPO yang melambungkan harga sahamnya hingga dua kali lipat.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,47% (-130,40 poin) menjadi 27.901,98.
  • S&P 500 melorot 0,84% (-28,48 poin) ke posisi 3.357,01.
  • Nasdaq Composite anjlok 1,27% (-140,19 poin) ke level 10.910,28.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup melemah, setelah investor di seluruh dunia bereaksi terhadap sejumlah pertemuan bank sentral dalam beberapa hari terakhir. Bank of England, mempertahankan suku bunga tidak berubah dan mempertahankan tingkat pembelian aset tetapi memperingatkan bahwa prospek ekonomi tetap "tidak pasti." BoE juga mempertimbangkan untuk menerapkan suku bunga negatif secara efektif. Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter tetap stabil, dan mengatakan ekonomi Jepang mulai meningkat tetapi tetap dalam "situasi yang parah".
Indeks STOXX 600 turun 0,51% menjadi 371,23, dipimpin kejatuhan harga saham perbankan 1,5%. Saham Grenke melambung 33% setelah merilis penolakan tegas atas tuduhan penipuan dan mempertimbangkan tindakan hukum terhadap Viceroy Research. Saham IG Group melonjak lebih dari 6%. Operator mal URW rontok 10% setelah  rights issue  senilai 3,5 miliar euro.
  • DAX 30 Jerman turun 0,36% (-47,25 poin) menjadi 13.208,12.
  • FTSE 100 Inggris menyusut 0,47% (-28,56 poin) ke posisi 6.049,92.
  • CAC 40 Prancis melorot 0,69 (-34,92 poin) ke level 5.039,50.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York, di tengah lonjakan nilai tukar mata uang yen dan euro terhadap dolar. Serangkaian data AS yang umumnya lemah dan ketidakpastian prospek ekonomi, mendukung kekhawatiran The Fed tentang laju pemulihan, sehingga menekan dolar. Data klaim pengangguran AS tetap tinggi, yakni 860.000, sementara data  housing starts  dan indeks bisnis Philadelphia Fed sama-sama turun.
Ketidakjelasan informasi yang disampaikan Presiden AS Donald Trump dan CDC AS tentang distribusi vaksin vorus korona ikut mempersuram prospek dolar. Indeks Dolar (Indeks DXY) sempat naik ke level tertinggi satu pekan, tetapi terakhir melemah pada hari itu, karena selera risiko kembali meningkat. Patokan kurs  greenback  terhadap sekeranjang mata uang enam negara mjau itu ditutup turun 0,2% menjadi 92,956.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1854

0.0006

+0.05%

7:24 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2980

0.0007

+0.05%

7:25 PM

Yen (USD-JPY)

104.73

-0.01

-0.01%

7:25 PM

Yuan (USD-CNY)

6.7638

0.0090

+0.13%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,832.50

-10.50

-0.07%

3:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 17/9/2020 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi tadi bergerak menguat, ditutup melonjak lebih dari 2%. OPEC + menyatakan akan menindak negara yang gagal mematuhi pemotongan produksi, dan akan menggelar rapat luar biasa pada Oktober jika pasar minyak semakin melemah. Harga minyak sempat melorot di pertengahan sesi karena rilis data ketenagakerjaan AS yang  bearish  dan peningkatan produksi minyak Teluk Meksiko setelah Badai Sally,.
Panel produsen utama OPEC +, termasuk Arab Saudi dan Rusia, tidak merekomendasikan perubahan apa pun pada target pemotongan produksi mereka saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar 8% dari permintaan global.Tapi panel itu mendesak sejumlah negara seperti Irak, Nigeria dan Uni Emirat Arab untuk memotong lebih banyak produksi guna mengompensasi kelebihan produksi pada Mei-Juli. Panel teknikal OPEC + memperingatkan, kenaikan kasus virus korona di beberapa negara dapat membatasi permintaan minyak meski ada tanda-tanda pemulihan ekonomi.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik USD1,08 (2,56%) menjadi USD43,30 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 81 sen (2,02%) menjadi USD40,97 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup merosot ke level terendah lebih dari sepekan, setelah The Fed memupus harapan investor untuk lebih banyak stimulus guna mendukung ekonomi. Analis mengatakan, dengan tidak ada lagi Pelonggaran Kuantitatif (QE) hanya sedikit momentum bagi emas. The Fed juga menyatakan bahwa pihaknya memperkirakan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dengan tingkat pengangguran turun lebih cepat dari ekspektasi pada Juni.
Namun klaim pengangguran AS pekan lalu yang tetap bertengger di level yang tinggi, menunjukkan mandegnya pemulihan pasar tenaga kerja, menahan harga emas. Harga logam berharga lainnya; perak menyusut 1,1% menjadi USD26,93 per ounce, platinum jatuh 3,7% menjadi USD932,89 per ounce, dan paladium melorot 3,2% menjadi USD2.323,76 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi USD1.943,87 per ounce.
  • Harga emas berjangka merosot 1,1% menjadi USD1.949,90 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM