News & Research

Reader

Bursa Pagi: Global-Regional Rontok, Potensi Bullish IHSG Menuju Jenuh Beli
Wednesday, December 04, 2019       08:45 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (4/12), kembali dibuka melemah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street, yang terpukul oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang kemungkinan penundaan kesepakatan dagang dengan China hingga setelah pemilihan presiden AS. Washington juga mengancam untuk menerapkan tarif impor hingga 100% terhadap produk mewah Prancis. Indeks MSCI Asia ex- Jepang turun 0,39%.
Perdagangan saham hasi ini dibuka dengan mencatatkan kejatuhan indeks ASX 200, Australia hingga lebih dari 1,5%, di tengah kejatuhan harga saham perusahaan tambang BHP hingga 2,5%. Indeks berlanjut terperosok 1,45% (-97,10 poin) ke level 6.615,20 pada pukul 8:30 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak merosot 1,29% (-301,20 poin) ke posisi 23.078,61, setelah dibuka melorot 1,03% diwarnai kejatuhan harga saham Fast Retailing lebih dari 2,5%. Indeks Topix melorot 0,64%. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka merosot 0,84%, saham SK Hynix terprosok 1,14%, dan berlanjut menukik turun 1,% menjadi 2.063,19.
Indeks Hang Seng, Hongkong juga dibuka anjlok 1,01% (-266,48 poin) ke level 26.124,82 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,32% menjadi 2.875,58.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren kejatuhan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah mampu mencatatkan kenaikan tipis 0,06% di posisi 6.133, pada sesi perdagangan kemarin. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,29% menjadi USD24,43.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berada di jalur positif, berpeluang bermanuver di zona hijau. Beberapa indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya potensi  bullish continuation  menuju ke area jenuh beli.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kekhawatiran investor terkait kemungkinan ditundanya kesepakatan dagang dengan China sampai dengan pilpres 2020, serta tetap diberlakukannya pengenaan tarif impor terhadap barang-barang China pada 15 Desember, diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu menguatnya nilai tukar rupiah serta naiknya sejumlah harga komoditas seperti minyak mentah, CPO, timah dan emas diprediksi akan menjadi katalis positif di pasar. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan  support  di level 6.095 dan  resistance  di level 6.165.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
Saham: (Buy, Support: Rp2.000, Resist: Rp2.120), (Buy, Support: Rp1.270, Resist: Rp1.395), (Buy, Support: Rp6.825, Resist: Rp7.200), (Buy, Support: Rp9.950, Resist: Rp11.350)
ETF: ( SELL , Support: Rp441, Resist: Rp446),( SELL , Support: Rp1.007, Resist: Rp1.019), XMTS (Buy, Support: Rp485, Resist: Rp490).
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street kembali berakhir dengan penurunan tajam, setelah Presiden AS Donald Trump menyebutkan ingin menunda kesepakatan perdagangan dengan China sampai setelah pemilihan presiden November 2020. Namun ia mengaku tidak menetapkan batas waktu untuk tercapainya kesepakatan. Washington juga mengancam untuk menerapkan tarif hingga 100% terhadap impor beberapa barang mewah dari Prancis, untuk membalas rencana Paris menerapkan pajak 3% terhadap penerimaan perusahaan digital yang dihasilkan di Prancis, termasuk iklan dan  marketplace  digital.
Harga saham-saham  b  lue chips  seperti Apple, Caterpillar dan Boeing yang rentan terhadap sentimen perdagangan berguguran. Saham produsen  chip  s  seperti Nvidia, Micron dan Advanced Micro Devices juga melemah. Saham perusahaan dengan eksposur penjualan luar negeri yang lebih tinggi dari rata-rata mengalami tekanan hebat: Caterpillar turun 2%, Intel anjlok 2,8%, dan Apple kehilangan 1,8%. VanEck Vectors Semiconductor ETF, yang melacak kinerja produsen  chip  AS melorot 1,4%.
  • Dow Jones Industrial Average anjlok 1,01% (-280,23 poin) ke level 27.502,81.
  • S&P 500 merosot 0,66% (-20,67 poin) ke posisi 3.093,20.
  • Nasdaq Composite melorot 0,55% (-47,34 poin) menjadi 8.520,64.

Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup melemah, merespon pernyataan Trump tentang perundingan dagang dengan China, dan rencana penerapan tarif terhadap beberapa produk tertentu dari Prancis. Investor juga memantau pertemuan para pemimpin yang berkumpul di Inggris untuk merayakan ulang tahun organisasi itu yang ke-70.
Indeks STOXX 600 melorot 0,63% menjadi 398,48. Harga saham sumber daya dasar anjlok lebih dari 1%, terpengaruh pernyataan Trump untuk menerapkan tarif impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina. Saham produsen barang mewah Prancis berguguran; Kering, Hermes dan LVMH merosot antara 1,5% hingga 2,5%.
  • FTSE 100 London anjlok 1,75% (-127,18 poin) ke level 7.158,76.
  • CAC 40 Paris merosot 1,03% (-59,52 poin) ke posisi 5.727,22.
  • DAX 30 Frankfurt naik 0,19% (24,61 poin) menjadi 12.989,29.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir melemah, karena selera investor terhadap aset-aset berisiko menurun. Mata uang   safe haven   tradisional seperti yen Jepang dan franc Swiss menguat di tengah ketidakpastian perdagangan global dan data ekonomi AS yang suram. Mengawali pekan ini Trump memulai perang dagang dengan dua kawasan sekaligus, yakni Amerika Latin dan Eropa. Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor pada baja dan aluminium Brazil serta Argentina, dan mengancam akan mengenakan tarif impor hingga 100 persen atas barang-barang Prancis senilai 2,4 miliar dolar AS.
Dolar juga tertekan setelah rilis Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks aktivitas sektor manufaktur AS pada bulan lalu terus menurun di tengah data persediaan dan pesanan baru yang lemah. Indeks pembelian manajer (PMI) sektor manufaktur AS turun menjadi 48,1 persen pada November dari 48,3 pada Oktober. Belanja konstruksi Oktober juga turun seiring turunnya investasi di proyek-proyek swasta. Indeks dolar AS yang mengukur kurs  greenback  terhadap enam mata uang negara maju turun 0,12% menjadi 97,737.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1083

0.0001

+0.01%

6:22 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2998

0.0003

+0.02%

6:22 PM

Yen (USD-JPY)

108.65

0.02

+0.02%

6:22 PM

Yuan (USD-CNY)

7.0613

0.0220

+0.31%

10:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14,115.00

-10.00

-0.07%

3:58 AM

Sumber : Bloomberg.com, 3/12/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi bergerak fluktuatif, menjelang pertemuan OPEC mulai Kamis besok di Wina. Ekspektasi pemotongan  output   OPEC + mendorong kenaikan harga setelah sempat turun setelah komentar Trump tentang kemungkinan penundaan kesepakatan perdagangan dengan China. JPMorgan memperkirakan OPEC + akan setuju untuk memperdalam penurunan produksi menjadi 1,5 juta barel per hari sampai akhir 2020.
OPEC + dikabarkan akan membahas rencana peningkatan pemotongan pasokan dari 1,2 juta barel per hari dengan tambahan 400.000 bph dan memperpanjang pakta tersebut hingga Juni. Arab Saudi disebutkan mendorong rencana tersebut untuk memberikan kejutan positif ke pasar sebelum IPO Saudi Aramco. Namun seorang pejabat senior Badan Energi Internasional (IEA), mengatakan bahwa OPEC tidak mungkin setuju untuk mengubah kesepakatan pembatasan produksi sampai prospek pasar menjadi lebih jelas.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik 14 sen menjadi USD56,10 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun 5 sen menjadi USD60,87 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi berakhir dengan membukukan lonjakan lebih dari 1%, di tengah memudarnya optimisme kesepakatan perdagangan AS-China, membuyarkan harapan akan tercapainya kesepakatan sebelum penerapan tarif impor porduk China oleh AS pada 15 Desember nanti. Penerapan tarif impor produk baja dan alumunium razil dan Argentina, dan ancaman penerapan tarif impor barang mewah Prancis oleh AS, semakin menjauhkan minat terhadap aset berisiko. Prancis dan Uni Eropa mengatakan mereka siap untuk melakukan pembalasan, jika ancaman tersebut dilaksanakan.
Harga emas melejit hampir 15% sepanjang tahun ini akibat perselisihan dagang AS yang berlarut-larut. Harga logam mulia lainnya juga naik; perak melesat 1,6% menjadi USD17,17 per ounce, platinum melonjak 1,4% menjadi USD910, dan palladium naik 0,1% menjadi USD1.854,03.
  • Harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi USD1.478,38 per ounce.
  • Harga emas berjangka naik lebih dari 1% menjadi USD1.484,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM