News & Research

Reader

Bursa Sore: Indeks Kospi Pimpin Penguatan Saham Asia, IHSG Anteng di Zona Hijau
Thursday, April 18, 2024       16:36 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) anteng di zona hijau hingga akhir sesi pada perdagangan hari Kamis (18/4). IHSG naik 0,50 persen (+35 poin) ke posisi 7.166.
Volume perdagangan mencapai 176,45 juta lot saham. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp13,79 triliun. Sektor keuangan naik paling kencang sebesar 0,82 persen. Sedangkan sektor kesehatan yang terlemah, turun 1,06 persen.
Jajaran saham top gainers LQ45 yaitu , , . Adapun deretan top losers LQ45 adalah , ,
Bursa Asia
Market saham Asia ke zona hijau pada perdagangan hari Kamis (18/4) sore. Indeks MSCI saham Asia (tidak termasuk Jepang) naik 1% dipimpin oleh kenaikan tajam sebesar 2% Indeks Kospi di Korsel.
Dolar AS telah melemah dari level tertinggi baru-baru ini seiring muncul berita tentang perjanjian trilateral yang tidak biasa antara AS, Jepang, dan Korea. Perjanjian tersebut untuk berkonsultasi secara erat mengenai valuta asing membuka pintu bagi intervensi untuk memperlambat kenaikan dolar lebih lanjut di Asia.
Ekspektasi suku bunga jangka pendek AS sedikit berubah namun penjualan obligasi dengan jangka waktu lebih panjang berkurang. Pasar obligasi Asia menguat pada hari Kamis. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor sepuluh tahun turun 2 basis poin menjadi 0,86%.
Imbal hasil US Treasury sepuluh tahun turun 1,6 bps menjadi 4,569% dan imbal hasil Treasury dua tahun, yang menyentuh 5% pada hari Kamis, terakhir berada di 4,92%.
"Saya percaya (penurunan imbal hasil dan dolar) adalah kemunduran kecil dari pergerakan yang berkepanjangan," kata Anshul Sidher, kepala pasar global ANZ di Singapura, menambahkan bahwa para pedagang mencermati obligasi dan dolar untuk mendorong sentimen.
Yen diperdagangkan pada 154,32 per dolar, mendekati level terendah dalam tiga dekade. Para pedagang mengamati penembusan level 155 sebagai kemungkinan pemicu intervensi.
"Tiongkok kemungkinan akan menyambut baik diakhirinya depresiasi yen," kata ahli strategi Bank of Singapore, Moh Siong Sim, dalam sebuah catatan kepada kliennya.
"Kami yakin isu apakah Jepang akan melakukan intervensi untuk membatasi pelemahan yen akan berpengaruh pada penilaian Bank Rakyat Tiongkok mengenai tingkat yang tepat untuk menstabilkan (yuan)."
Nikkei225 (Jepang) +0,31% ke 38.079
Topix (Jepang) +0,54% ke 2.677
Shanghai Composite (China) +0,09% ke 3.074
Shenzhen Component (China) -0,05% ke 9.376
CSI300 (China) +0,12% ke 3.569
Hang Seng (Hong Kong) +0,82% ke 16.385
Kospi (Korsel) +1,96% ke 2.634
Taiex (Taiwan) +0,43% ke 20.301
S&P/ASX200 (Australia) +0,48% ke 7.642
Currency
USD-JPY ke 154,35/-0,03%
USD-SGD ke 1,3594/-0,08%
AUD-USD ke 0,6447/+0,19%
USD-CNY ke 7,2392/+0,01%
USD-MYR ke 4,7838/-0,19%
USD-THB ke 36,7620/+0,14%
USD-IDR ke 16.179/-0,25%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa dibuka sedikit lebih tinggi pada hari Kamis, bahkan ketika sentimen melemah karena pelemahan di bursa saham Amerika Serikat pada minggu ini. Indeks patokan regional, Stoxx 600 naik 0,2% di awal transaksi. Sebagian besar sektor berada di zona hijau. Sektor utilitas memimpin dengan kenaikan 1,16%. Sektor minyak dan gas turun 0,5% menyusul penurunan tajam harga minyak pada hari Rabu.
Indeks DAX Jerman +0,24% ke posisi 17.812
Indeks FTSE Inggris +0,55% ke 7.891
Indeks CAC Prancis +0,52% di level 8.022
Oil
Harga minyak menguat setelah turun 3% pada sesi sebelumnya karena pasar masih khawatir terhadap permintaan tahun ini. Juga faktor tanda-tanda bahwa konflik yang lebih luas di wilayah penghasil minyak utama di Timur Tengah dapat dihindari. Pada trading hari Kamis (18/4) sore, minyak Brent berjangka naik 13 sen ke harga $87,42 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat 6 sen lebih tinggi ke level $82,75 per barel.
Kedua benchmark tersebut turun 3% di sesi sebelumnya karena tanda-tanda bahwa permintaan bahan bakar tahun ini lebih rendah dari perkiraan di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi di Tiongkok. Selain itu juga karena persediaan minyak di AS, konsumen minyak mentah terbesar di dunia, meningkat.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM