News & Research

Reader

Bursa Sore: Prospek Suram Ekonomi Global Jadi Penekan Laju IHSG dan Market Regional
Tuesday, October 27, 2020       15:31 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melemah pada akhir perdagangan hari Selasa (27/10) setelah bergejolak di sepanjang sesi. IHSG lengser -0,31 persen (-16 poin) ke posisi 5.128.
Indeks LQ45 -0,47% ke 790.
Indeks IDX30 -0,50% ke 428.
Indeks IDX80 -0,52% ke 113.
Jakarta Islamic Indes (JII) -0,88% ke 545.
Indeks Kompas100 -0,50% ke 1.021.
Indeks Sri Kehati -0,49% ke 317.
Indeks SMInfra18 -0,87% ke 240.
Saham Teraktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp8,55 triliun. Volume perdagangan sebanyak 131,42 juta lot saham. Investor asing net buy Rp108,24 miliar.
Nilai tukar rupiah menguat 0,17 persen ke level Rp14.625 terhadap USD (03.30 PM).
Bursa Asia
Market saham Asia tumbang pada perdagangan hari Selasa (27/10). Para investor diliputi oleh sentimen melonjaknya kasus virus corona global yang mengurangi prospek pemulihan selain faktor lambatnya progres kesepakatan stimulus fiskal di USA.
Lonjakan kasus baru virus corona di seluruh dunia memaksa beberapa negara memberlakukan kebijakan pembatasan baru. Hal ini berisiko menggagalkan pemulihan ekonomi global.
Analis JP Morgan Asset Management Asia, Tai Hui menilai dua peristiwa dalam beberapa hari ke depan akan membentuk prospek kebijakan pada dua raksasa ekonomi global. Rencana Lima Tahun yang ke-14 di China dan pilpres di USA.
"Kenaikan jumlah infeksi baru virus corona belakangan ini di USA dan Eropa juga mengurangi sentimen pasar," kata Hui seperti dikutip Reuters.
"Tantangan bagi market adalah bahwa pada sebagian besar kasus, mereak sudah menilai kebangkitan ekonomi yang sangat kuat. Tetapi kabar tentang wabah virus corona dan potensi resesi double dip, secara langsung kontradiksi terhadap asumsi tersebut," kata Michael McCarthy, Analis pada CMC Market yang berbasis di Sydney seperti dikutip Reuters.
Pelemahan pasar Asia dimotori bursa saham Australia. Indeks S&P/ASX200 di bursa tersebut melemah 1,7 persen ke level 6.051.
Saat finis perdagangan, Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong bergerak lesu. Hang Seng terkoreksi turun 0,55 persen. Saham Alibaba di bursa Hong Kong naik 0,47 persen setelah raksasa teknologi afiliasinya, Ant Group menentukan harga saham untuk persiapan dual listing terbesar sepanjang sejarah di bursa Shanghai dan Hong Kong.
Sementara itu emiten unggulan di bursa Hong Kong, HSBC naik 4,81 persen setelah laba sebelum pajak kuartal III lebih tinggi dari perkiraan.
Market saham China bangkit dari pelemahan yang terjadi di sesi pagi. Indeks Shanghai Composite naik 0,1 persen ke 3.254. Sementara Indeks Shenzhen Component menguat 0,594 persen ke level 13.269. Laba perusahaan industri China naik 10,1 persen (YoY) di periode September.
Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang sebagian turun ke zona merah dan finis di posisi 23.485. Sementara Indeks Topix melemah sebesar 0,1 persen ke 1.617.
Adapun Indeks Kospi di pasar Korsel bertengger di area negatif. Kospi melorot 0,56 persen ke 2.330. PDB Korsel tumbuh 1,9 persen di kuartal III (YoY), demikian ekspektasi Bank of Korea yang dirilis hari ini, Selasa.
Sementara indeks acuan regional, MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk bursa Jepang) jatuh 0,31 persen.
Indeks dolar AS melorot ke posisi 92,956 dari level sebelumnya di 93,087.
Kurs yen menguat di posisi 104,76 dibanding sesi sebelumnya di posisi 105.
Nilai tukar dolar Australia menguat di $0,7127 dari sesi sebelumnya pada posisi $0,7113.
Bursa Eropa
Market saham Eropa ke zizi zona merah saat menit-menit awal pada perdagangan hari Selasa (27/10) pagi waktu setempat. Para pemodal terus memantau penyebaran secara luas pandemi virus corona di seluruh Eropa.
Indeks DAX (Jerman) -3,71% pada posisi 12.177.
Indeks FTSE (Inggris) -1,16% ke level 5.792.
Indeks CAC (Perancis) -1,90% di posisi 4.816.
Minyak
Harga minyak menguat saat sesi sore pada perdagangan hari Selasa (27/10) di pasar komoditas Asia. Tetapi sentimen tetap gelap seiring kenaikan kasus infeksi corona global menekan prospek demand terhadap minyak selain faktor kenaikan suplai.
Minyak WTI naik 37 sen ke harga USD38,93 per barel. Minyak Brent melaju 42 sen ke harga USD40,88 per barel. (pkl 06.51 GMT).
(cnbc/reuters/idx/mk)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM