News & Research

Reader

Ditanya soal Harga Saham dan Buyback, Begini Jawaban Sido Muncul (SIDO)
Wednesday, November 29, 2023       14:35 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk ()/Sido Muncul menggelar paparan publik dalam Public Expose Live 2023 , Rabu (29/11/2023).
Dari pertanyaan yang disampaikan peserta, terdapat pertanyaan mengenai harga saham yang kenapa mengalami penurunan dalam satu tahun terakhir. Selain itu, ada pertanyaan mengenai kemungkinan buyback saham.
Terkait harga saham, Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard menjelaskan, pada tahun 2021, kinerja sangat bagus dengan net profit margin 31%, tertinggi di antara pemain consumer goods .
"Mungkin puncaknya tahun 2021 itu kita mencapai performance yang sangat bagus. Net profit margin kita 31 persen, tertinggi di antara semua consumer goods . Walaupun sekarang ada penurunan dari segi performance, net profit margin masih sekitar 25-26 persen, masih tertinggi di antara consumer goods di Indonesia," ungkapnya.
Jadi, menurutnya, penurunan harga saham kemungkinan karena adanya investor yang sudah profit taking . Tapi selain itu, utamanya disebabkan penurunan kinerja keuangan setelah mengalami peningkatan signifikan.
"Tapi mungkin lebih penyebabnya karena penuruan performance dua tahun terakhir," sebut Leonard.
 Buyback 
Perihal pertanyaan buyback saham, Leonard menjawab bahwa kemungkinan buyback tetap ada. Tetapi, hal itu akan dibahas lebih dalam oleh manajemen
Possibility ( buyback ) itu tetap ada karena kalau dilihat sebenarnya sejak 3-4 tahun terakhir memang harga saham di titik terendah (saat ini). Tapi ini akan bicarakan di manajemen. Tunggu nanti kalau misalnya ada kita akan ada keterbukaan informasi," paparnya.
Adapun penjualan selama 9 bulan di tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 9,7% menjadi Rp 2,36 triliun dari Rp 2,61 triliun pada periode yang sama tahun 2022.
Sejalan dengan penurunan penjualan, maka laba bersih perseroaan tercatat turun 18,6% menjadi Rp 586,57 miliar. Net margin juga tercatat turun menjadi 25%, namun tetap lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM