News & Research

Reader

Emas Menguat; Namun di Jalur Penurunan Bulanan, Tertekan Keperkasaan Dolar
Thursday, June 01, 2023       04:42 WIB

Ipotnews - Emas menguat, Rabu, didukung imbal hasil US Treasury yang lebih rendah tetapi apresiasi dolar, dengan prospek kenaikan suku bunga dan optimisme tentang kesepakatan utang Amerika membuat logam kuning tetap berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan pertama dalam tiga bulan.
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.966,89 per ons pada pukul 01.18 WIB, didorong data Purchasing Managers' Index (PMI) Chicago yang lebih lemah dari perkiraan, sebelum memangkas beberapa keuntungan karena data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (31/5) atau Kamis (1/6) dini hari WIB.
Emas kehilangan hampir 1,1% sejauh periode Mei dan lebih dari USD100 dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal bulan lalu.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,3% lebih tinggi menjadi USD1.982,10 per ons.
"Kita mengalami semacam efek push-pull," di tengah dukungan dari imbal hasil yang lebih rendah dan tekanan dari dolar, kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
"Dengan data ketenagakerjaan yang relatif kuat, kekhawatiran tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut jelas akan memiliki kecenderungan untuk menekan emas...namun di sisi lain, kita mendapati data PMI menarik ke arah yang berlawanan."
Indeks Dolar (Indeks DXY) menuju kenaikan bulanan, membuat emas yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Setiap keputusan oleh the Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil tidak boleh dianggap berarti bank sentral selesai mengetatkan kebijakan moneter, kata Gubernur Fed, Philip Jefferson.
Suku bunga yang tinggi meredupkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
"Tetapi support utama di sekitar USD1.950 dapat memicu momentum perdagangan untuk mendorong emas kembali ke level USD2.000," kata Edward Moya, analis OANDA.
Trader juga fokus pada perkembangan seputar batas utang Amerika, dengan DPR akan melakukan pemungutan suara pada RUU tersebut untuk menaikkan limitnya.
Perak melonjak 1,5% menjadi USD23,56 per ons, platinum merosot 1,6% menjadi USD998,31, sementara paladium tergelincir 2,5% menjadi USD1.366,29. Ketiganya d jalur untuk mencetak penurunan bulanan pada Mei.
Nornickel Rusia melihat pasar paladium global berayun ke surplus pada 2024 dari defisit tahun ini karena daur ulang melebihi pemulihan permintaan. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM