News & Research

Reader

Emiten Batu Bara Ini Sahamnya Lama di Gocap, Dua Bosnya Mundur, Ada Apa?
Wednesday, May 08, 2024       10:46 WIB

JAKARTA, investor.id - Dua direktur emiten batu bara, PT Black Diamond Resources Tbk ( COAL ) mengundurkan diri. Keduanya adalah Edward Manurung dan Muhammad Noval Zindann.
Perseroan menerima surat pengunduran diri Edward Manurung pada 2 Mei 2024. Sedangkan, surat pengunduran diri Muhammad Noval Zindan diterima COAL pada 6 Mei 2024. Tapi dijelaskan rinci alasan pengunduran diri dari keduanya.
"Permohonan pengunduran dri tersebut akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tanggal 14 Juni 2024," jelas Direktur Utama Black Diamond Resources ( COAL ), Donny Janson Manua dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (8/5/2024).
Black Diamond Resources memang akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada14 Juni 2024 di Jakarta. Daftar pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST tersebut adalah tanggal 21 Mei 2024.
Saham COAL sendiri berada di posisi Rp 50 alias gocap saat berita ini ditayangkan. Saham COAL selama periode year to date (ytd) mayoritas berada di gocap.
Sujaka Lays
Black Diamond ( COAL ) adalah emiten yang dikendalikan Sujaka Lays. Sebelumnya diberitakan, pada 12 Februari 2024 Sujaka Lays membeli 1,4 miliar saham PT Black Diamond Resources Tbk ( COAL ).
Sebelum transaksi, Sujaka memegang 1.600.563.400 (25,61%) saham COAL . Sesudah transaksi, ia jadi menguasai 3 miliar (48,01%) saham.
"Kami melaporkan bahwa Sujaka Lays, pemegang saham pengendali perseroan, memiliki perubahan saham perusahaan terbuka ( COAL )," ungkap Direktur Utama COAL , Donny Janson Manua pada Maret lalu.
"Tujuan transaksi, pertimbangan pribadi," lanjutnya.
Tak disebutkan dari pihak mana, Sujaka Lays membeli sebanyak 1,4 miliar saham COAL itu.
Namun, di hari yang sama yakni pada 12 Februari 2024, Hendra Hasan Kustarjo menjual seluruh saham miliknya di emiten batu bara, PT Black Diamond Resources Tbk ( COAL ).
Total 1,4 miliar (22,4%) saham COAL ia lepas. Hendra pun terus terang mengenai tujuannya menjual seluruh saham COAL miliknya. "Realisasi keuntungan," ungkapnya dalam keterbukaan informasi.
Sebelum transaksi, Hendra menguasai 1,4 miliar saham COAL . Setelah transaksi, ia jadi tak punya satu pun saham COAL .
Hendra menyatakan, 1,155 miliar saham dilepasnya di harga Rp 60/saham, lalu 180,5 juta saham dijual di Rp 80/saham, dan 64,5 juta saham dilego di Rp 81/saham. Sehingga seluruh nilai transaksinya Rp 88,9 miliar.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM