Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpotensi melemah, setelah kemarin terperosok hingga 1,07 persen ke posisi 6.923.
Pelemahan IHSG pada perdagangan Selasa (26/9) tertekan penurunan harga pada 410 saham, dan hanya 136 saham yang ditutup menguat, serta 212 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin tercatat Rp12,81 triliun atau meningkat dibanding sehari sebelumnya Rp11,99 triliun.
Berdasarkan analisis organisasi research and trading saham, WH Project, sentimen positif dari bursa karbon berakhir sejak peluncuran IDXC arbon kemarin. Pada hari itu juga, IHSG langsung terjun bebas, terutama dipengaruhi kejatuhan harga pada saham-saham yang terkait bursa karbon.
"Kejadiannya mirip dengan sentimen vaksin pada era pandemi terdahulu. Intinya, ketika sentimen sudah menjadi kenyataan, maka arah tren bisa berubah," ucap analis WH Project, William Hartanto, dalam riset harian untuk perdagangan Rabu (27/9).
Namun demikian, lanjut dia, penurunan sejumlah saham tersebut tidak sepenuhnya mengubah prospek IHSG . Tetapi, ruang gerak IHSG diperkirakan agak terbatas pada perdagangan hari ini, ditambah lagi dengan pekan pendek dan besok merupakan hari libur.
"Kami memperkirakan, pergerakan IHSG mixed kembali di area sideways, dengan nilai transaksi yang menurun," ujar William.
Secara teknikal, jelas William, pelemahan di bawah level 7.000 mengembalikan IHSG menuju tren sideways di area 6.900-7.000. "Hari ini kami memproyeksikan, IHSG bergerak mixed dalam kecenderungan melemah, dengan range pergerakan di level 6.900-7.077," papar dia.
Untuk perdagangan hari ini, kata William, WH Project merekomendasikan pelaku pasar agar mencermati perkembangan harga INKP dan PANR yang memiliki rating trading "Buy", sedangkan JPFA memiliki rating "Sell on Strength". (Budi/ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM