Ipotnews - Banyak investor masih mencemaskan prospek ekonomi global. Kondisi ini mengakibatkan pelemahan indeks sejumlah bursa saham di Asia.
Mengutip data Ipotnews, Kamis (2/4) pukul 10.25 WIB, indeks Strait Times (STI) berada di level 2.411. Posisi ini melemah 1,19% atau 29 poin dibandingkan perdagangan terakhir. Selain itu, indeks Hang Seng (HSI) berada pada level 23.022. Posisi ini melemah 0,28% atau 64 poin dibandingkan penutupan perdagangan yang terakhir.
Indeks Nikkei berada pada level 17.911. Posisi ini melemah 0,85% atau 154 poin dibandingkan penutupan perdagangan terakhir. Untunglah, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) atau JCI mengalami kenaikan. JCI kini berada di level 4.469, atau menguat 0,08% atau 3 poin.
Head of equity trading MNC Sekuritas Medan, Frankie Wijoyo Prasetio, mengatakan bahwa pelemahan sejumlah bursa saham Asia memang sudah diperkirakan. Para investor merasa cemas dan ini tercermin dari penurunan indeks Dow Jones yang kini berada di level 20.944. Posisi ini melemah 4,44% atau 974 poin dibandingkan penutupan perdagangan terakhir.
"Investor menganggap situasi ekonomi dunia sangat beresiko. Wabah virus covid 19 membuat investor mulai berhitung dan meninjau ulang investasinya di emerging market. Makanya bursa - bursa Asia pada turun," kata Frankie saat dihubungi Ipotnews, Kamis (2/4).
Frankie menilai situasi serupa sebetulnya sudah terjadi di Indonesia sejak awal tahun. Sepanjang Q1 2020, IHSG sudah mengalami penurunan lebih dari 30%. "Ini merupakan rekor terburuk dalam hampir 20 tahun terakhir, sejak Januari 2001," jelas Frankie.
Saat ini investor sulit memprediksi kapan wabah virus corona berakhir. Mereka menghitung skenario terburuk dan melepas aset - aset beresiko di negara berkembang. Mereka memilih mencari aset - aset yang tergolong safe haven. "Mulai dari dolar AS, yen Jepang, Obligasi AS dengan tenor 10 tahun dan emas," jelas Frankie.
Frankie memprediksi penurunan bursa saham Asia masih akan terjadi sepanjang hari ini.
(Adhitya)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
