News & Research

Reader

Jangan Salah! Pahami Risiko dan Keuntungan Reksa Dana Campuran
Saturday, June 13, 2020       14:55 WIB

Reksa Dana Campuran
Buat kamu yang sedang ingin memulai investasi pertamanya, pasti masih cari info sana-sini, kan? Kalau iya, maka kamu berada di tempat yang tepat untuk memulai langkah kamu dalam berinvestasi.
Kamu pasti sering mendengar kalau untuk pemula, cocoknya berinvestasi reksa dana. Ternyata, reksa dana ini memiliki berbagai macam produk dan jenisnya. Cukup pusing juga buat kamu memahami produk reksa dana yang banyak.
Oke, tenang, kita akan belajar secara perlahan mengenai investasi reksa dana.
Reksa dana ini diibaratkan sebagai wadah yang isinya adalah uang dari pemodal, yaitu kamu, yang kemudian akan dikelola atau akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke beberapa portofolio investasi.
Jadi, kalau kamu berinvestasi reksa dana, kamu menyimpan uang kamu ke beberapa instrument investasi. Portofolio investasi yang dimaksud ini bisa pasar uang, obligasi dan saham.
Dalam satu produk bisa terdiri dari 3 macam instrumen investasi dan yang memutuskan kemana saja uang kamu akan diinvestasikan adalah seorang manajer investasi.
Umumnya, reksa dana ini terdiri dari 4 jenis, pertama ada reksa dana pasar uang, kedua ada reksa dana pendapatan tetap, ketiga ada reksa dana campuran dan yang terakhir ada reksa dana saham.
Apa  sih  yang membedakan keempat jenis reksa dana tersebut? Yang membedakannya adalah komposisi dari portofolio investasinya yang nantinya menentukan risiko dan juga imbal hasil dari reksa dana tersebut.
Untuk reksa dana campuran ini, memiliki komposisi portofolio investasi sebagai berikut; terdapat saham, obligasi (surat utang) dan pasar uang (deposito). Untuk alokasinya sendiri, masing-masing tidak boleh melebih 79%.
Kenapa tidak boleh melebihi 79%? Karena jika reksa dana ini memiliki komposisi 80% saham, maka nanti akan menjadi reksa dana saham. Bagaimana jika komposisi obligasinya mencapai 80%? kalau mencapai 80%, nanti akan menjadi reksa dana pendapatan tetap.
Jadi, reksa dana campuran memiliki ketiga komposisi dari instumen investasi tersebut, untuk pencampurannya, di kembalikan ke manajer investasi untuk mengelolanya.
Kalau kamu sering mendengar bagaimana tips berinvestasi, apa yang harus dilakukan pertama kali? Kamu harus belajar mengenai investasinya tersebut secara menyeluruh.
Hal yang harus kamu pelajari adalah bagaimana kerugiannya dan apa saja keuntungannya. Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai risiko dari berinvestasi reksa dana campuran.
Risiko Reksa Dana Campuran
Bagaikan dua mata koin, dari setiap investasi pasti ada keuntungan dan juga kerugiannya. Bahkan untuk berinvestasi deposito pun ada keuntungan dan juga kerugiannya.
Pertama-tama, saya akan membahas mengenai kerugiannya terlebih dahulu.
Risiko #1 Nilai Pasar yang Berubah
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, karena investasi reksa dana campuran ini sudah ada komposisi sahamnya, maka pasti harga atau Nilai Aktiva Bersih dari reksa dana campuran ini akan mengikuti pasar saham.
Jika saham nya sedang naik, maka reksa dana campuran juga akan naik. Tetapi, jika pasar saham nilainya sedang turun, maka reksa dana campuran pun akan terdampak.
Jadi, kamu harus sudah siap dengan risiko ini, ya. Bagaimana caranya kamu meminimalisasi risiko ini?
Risiko #2 Kinerja Manajer Investasi
Masih ingatkah kamu dengan beberapa kasus manajer investasi yang kemarin? Iya, dalam reksa dana pun ada risiko mengenai kinerja manajer investasi, kalau kamu kurang teliti mungkin kamu tidak mempedulikan siapa manajer investasinya yang penting untung.
Tidak ada salahnya, saat kamu memilih produk reksa dana, kamu juga harus melihat bagaimana kinerja manajer investasinya.
Ada juga sebuah kemungkinan jika manajer investasi tersebut pindah, menyebabkan produk reksa dana campuran tersebut memiliki kinerja yang tidak sebaik sebelumnya.
Risiko #3 Tidak Ada Jaminan Pemerintah
Reksa dana ini berbeda dengan Surat Utang Negara yang  return- nya dijamin oleh pemerintah. Maka, jika ada kerugian, kamu yang akan menanggung risiko tersebut.
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, reksa dana ini memiliki risiko nilai pasar dan juga risiko manajer investasi. Jadi, saat ada kerugian tersebut, kita sendiri yang akan menerimanya.
Tapi tenang ya  guys , reksa dana ini tetap diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Jadi, kalau masalah regulasi dan pelaksanannya, kamu tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi.
Keuntungan Reksa Dana Campuran
Wah, ngebahas kerugian reksa dana duluan ini membuat kamu maju mundur untuk berinvestasi, ya? Jangan  dong , kamu juga harus tahu keuntungan reksa dana campuran ini.
Keuntungan #1 Memiliki Imbal Hasil Lebih Besar daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap
Inilah keuntungan yang kamu tunggu-tunggu, gimana  sih  dengan  return  reksa dana campuran ini?
Reksa dana campuran ini memiliki  return  yang lebih besar daripada reksa dana pendapatan tetap. Dalam setahun, ada beberapa produk yang bisa memberikan imbal hasil sampai dengan 15% per tahunnya. Wah, menarik sekali bukan? Meskipun imbal hasilnya memang lebih besar, jangan lupa juga dengan risikonya, ya.
Keuntungan #2 Investasi Sudah Terdiversifikasi
Buat kamu yang ingin berinvestasi, kunci utama dari investasi adalah simpan investasi kamu di beberapa wadah, jangan hanya di satu wadah saja. Kalau kamu investasi reksa dana campuran, kamu sudah menaruh investasi kamu di beberapa wadah,  lho .
Kamu memiliki investasi di deposito, obligasi dan juga saham. Ingat, tidak hanya satu produk, tetapi terdapat beberapa produk. Yang mencarikan produk apa saja yang akan diinvestasikan adalah manajer investasi, ya.
Kamu tidak perlu khawatir atau cemas mencari atau membentuk portofolio investasi kamu sendiri. Kamu tinggal menyetor modal kamu dan kamu juga harus  aware  mengenai risiko dan bagaimana kamu meminimalisasi risiko tersebut.
Keuntungan #3 Investasi Reksa Dana Campuran, Relatif Lebih Aman
Keuntungan yang terakhir, reksa dana campuran ini adalah investasi yang bisa dibilang relatif aman, jika kamu membandingkannya dengan saham atau reksa dana saham.
Ini dikarenakan reksa dana campuran menyimpan investasinya tidak hanya di saham saja, tetapi disimpan juga di deposito dan juga pasar uang. Jika saham harganya sedang turun, manajer investasi boleh berinvestasi lebih besar ke obligasi atau ke pasar uang.
Jadi, reksa dana campuran ini memiliki risiko yang lebih rendah jika dibandingkan dengan reksa dana saham.

Sumber : FINANSIALKU.COM

powered by: IPOTNEWS.COM