News & Research

Reader

Kebangkitan Ekonomi China Bisa Dorong Penguatan Indeks Sektor Energi
Wednesday, April 17, 2024       14:23 WIB

Ipotnews - Kuatnya pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I 2024 bisa berdampak positif bagi indeks sektor energi di bursa saham Indonesia ke depan.
Community Lead PT IndoPremier Sekuritas, Angga Septianus mengatakan bahwa pulihnya pertumbuhan ekonomi China lebih cepat dari perkiraan akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. China saat ini adalah mitra dagang terbesar Indonesia.
"Untuk Indonesia cenderung bagus bagi bursa saham kita. Terutama indeks sektor energi apabila ekonomi China pulih, sektor ini diuntungkan," kata Angga saat dihubungi Ipotnews, Rabu (17/4).
Angga menjelaskan banyak ekspor mineral dan batubara Indonesia yang mengalir ke China. "Selain itu, pangsa pasar non migas kita terbesar memang ke China," ujar Angga.
Mengutip data aplikasi IPOT hari ini pukul 14.15 WIB, indeks sektor energi menguat 96,2 poin atau 4,38% menjadi 2.197 secara year to date (YtD).
Sebagaimana diketahui, perekonomian China tumbuh 5,3% secara tahun-ke-tahun pada kuartal I 2024. Angka tersebut melampaui ekspektasi para analis.
Dilansir dari Reuters, data produk domestik bruto (PDB) terbaru dirilis pemerintah pada Selasa (16/4). China saat ini menghadapi sejumlah masalah ekonomi, termasuk krisis properti dan pemulihan pasca pandemi yang lambat.
Sebelumnya, para analis yang disurvei Reuters memperkirakan pertumbuhan PDB China hanya akan mencapai 4,6% pada kuartal I 2024. Perekonomian Negeri Tirai Bambu tersebut tumbuh 5,2% pada kuartal IV 2023.
Pada basis kuartal demi kuartal, PDB China tumbuh 1,6% pada Januari-Maret, di atas ekspektasi analis sebesar 1,4%.
Pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,0% sepanjang 2024. Banyak pihak menganggap sasaran tersebut terlalu ambisius dan memerlukan banyak stimulus.
Baru-baru ini, para pengambil kebijakan menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan dukungan terhadap perekonomian. Selain masalah ekonomi di dalam negeri, China juga menghadapi sanksi Barat dan lesunya perdagangan global. (Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM