News & Research

Reader

Logam Kuning Sukses Menguat Setelah Data Penjualan Ritel USA Menekan USD
Saturday, May 15, 2021       13:37 WIB

Ipotnews - Harga emas memperpanjang penguatan pada perdagangan akhir pekan ini seiring kelesuan dolar AS serta yield obligasi USA setelah data menunjukkan penjualan ritel USA secara tak terduga lesu di periode April.
Di pasar spot, harga emas naik 0,7 persen ke harga USD1.838,57 per ons. Emas spot mengarah ke penguatan pekan kedua. Sementara itu emas pasar futures naik 0,8 persen menjadi USD 1.837,80.
Dolar dan imbal hasil riil "perlu tetap mendukung emas untuk naik dalam waktu dekat," kata Suki Cooper, analis dari Standard Chartered. "Kecuali koreksi jangka pendek, Fed yang dovish dan ekspektasi inflasi yang meningkat kemungkinan akan menjaga risiko harga emas condong ke atas selama tahun ini."
Hasil benchmark Treasury AS 10-tahun turun, mendukung daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Indeks dolar merosot 0,4 persen, membuat emas batangan lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
"Data mengecewakan (penjualan ritel) juga membuka pintu bagi harga emas untuk menantang rintangan berikutnya di kisaran harga USD 1.850 / oz," tambah Cooper.
Data yang dirilis pekan ini menunjukkan inflasi naik lebih tinggi dari perkiraan serta jobles claim yang turun secara mingguan, paling rendah dalam 14 bulan terakhir. Kedua indikator ekonomi tersebut meningkatkan kekhawatiran kenaikan inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi.
Pejabat Federal Reserve, telah bersikukuh bahwa mereka memperkirakan kenaikan inflasi bersifat jangka pendek. The Fed berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai ekonomi mencapai lapangan kerja penuh.
"The Fed tidak akan menghentikan pemulihan ekonomi dengan menaikkan suku bunga," kata analis StoneX, Rhona O'Connell. "Ada terlalu banyak risiko yang terlibat untuk memulai pengurangan atau menaikkan suku bunga secara agresif karena tidak cukup kekuatan yang mendasari ekonomi."
"Kami memiliki masalah global, dan terutama dengan ketidakpastian di tempat-tempat seperti Brasil dan India," katanya, mengacu pada kedua negara yang sekarang melaporkan jumlah tertinggi infeksi dan kematian COVID-19 harian baru.
Penghitungan total infeksi virus korona di India naik melewati 24 juta pada hari Jumat, dengan pembatasan yang meluas juga berdampak pada permintaan emas fisik.
(cnbc/reuters)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM