News & Research

Reader

Mau Garap Pasar Non Captive, Target Premi 2024 TUGU Naik 8%
Monday, December 11, 2023       17:40 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten asuransi anak usaha Pertamina PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. () menargetkan pertumbuhan premi dapat naik 8% year on year (yoy) tahun depan. Sementara itu, laba operasional ditargetkan akan naik 5% yoy tahun 2024.
"Target pertumbuhan ini baik premi maupun laba sebagaimana pencapaian tahun 2023, kami berharap nanti pencapaiannya nanti akan lebih dari target yang ditetapkan," ujara Presiden Direktur Tatang Nurhidayat pada acara public expose secara virtual, Senin (11/12/2023).
pun telah menyiapkan rencana bisnis untuk tahun 2024. Yakni, melakukan penetrasi dan pengembangkan bisnis terutama di pasar non captive sembari mempertahankan pasar captive. Direktur Pemasaran Asuransi Ery Widiatmoko menyebut pasar captive tersebut adalah pasar korporasi.
Dalam hal ini, ia mengatakan pihaknya akan melakukan optimalisasi pada pasar BUMN dan broker.
"Kenapa broker, karena alhamdulillah di 2023 ini, Tugu Insurance dengan strong financial dan kehati-hatiannya mendapatkan kapasitas yang baik sehingga semakin dipercaya di industri hal tersebut," jelasnya pada
Selain itu, sesuai janji saat IPO, Ery mengatakan pihaknya juga tetap akan melakukan pengembangan di pasar retail. Hal ini dilakukan dengan mengembangkan inovasi teknologi berbasis digital untuk optimalisasi biaya operasional tahun 2024.
"Juga di tahun 2024, Tugu juga berupaya berikan berbagai inovasi dalam hal produk dan tentu saja juga pelayanan terbaik dan fokus kepada pelanggan dan dukungan kondisi keuangan yang semakin sehat untuk meningkatkan produksi premi untuk segmen korporasi atau ritel," tambah Ery.
Sementara itu untuk target pertumbuhan pada 31 Desember 2023, sangat optimistis dapat mencapai targetnya. Hal ini juga tercermin dari risk based capital (RBC) yang per kuartal III-2023, tercatat sebesar 569,8%. Jumlah itu jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120%.
Untuk diketahui, pendapatan premi neto hingga September 2023 tercatat mencapai Rp2,3 triliun atau naik 15% yoy.
Selain pendapatan premi neto yang tumbuh double digit, kinerja keuangan juga ditopang oleh beban komisi neto yang hanya tumbuh 5% yoy sehingga mendorong pendapatan underwriting dapat naik 17% yoy.
Di luar pendapatan underwriting, pendapatan investasi juga naik signifikan di waktu yang sama yaitu mencapai 66% yoy. Total pendapatan investasi perusahaan asuransi tersebut hingga September 2023 mencapai Rp423 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp254 miliar.
Total pendapatan yang diperoleh hingga akhir kuartal III-2023 tercatat mencapai Rp2,74 triliun atau naik 24% yoy dari tahun sebelumnya Rp2,21 triliun.
(fsd/fsd)

Sumber : www.cnbcindonesia.com

powered by: IPOTNEWS.COM