News & Research

Reader

Merencanakan Masa Pensiun yang Bebas Masalah
Tuesday, May 16, 2023       16:30 WIB

Masa pensiun adalah masa terbaik ( golden period ) dalam hidup kita, di mana kita bebas untuk melakukan apa saja yang kita inginkan, tanpa ada perintah dari orang lain untuk melakukan hal-hal yang bukan keinginan kita. Tetapi, masa pensiun yang cemerlang tidak datang begitu saja. Masa pensiun harus direncanakan dengan baik, supaya tidak menjadi masa-masa yang sulit pada akhir hidup kita.
Dulu, kalau kita bekerja pada Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), atau bekerja pada korporasi besar, maka pensiun kita akan diurus oleh perusahaan tempat kita bekerja. Manfaat pensiun akan kita terima terus sejak kita pensiun sampai dengan meninggal dunia tanpa campur tangan kita dalam mengelola dana pensiun itu.
Sekarang, keadaan telah berubah sejak terjadi perubahan pada peraturan dana pension, di mana Program Pensiun Manfaat Pasti ( PPMP ) hampir semuanya telah berganti menjadi Program Pensiun Iuran Pasti ( PPIP ). Jadi, manfaat pensiun yang akan kita terima nanti bergantung pada seberapa besar iuran pensiun yang telah kita setorkan.
Untuk pekerja yang bekerja bukan pada korporasi besar yang mengelola dana pensiun sendiri, maka kita harus puas dengan program pensiun yang diwajibkan pemerintah, yaitu melalui Badan Pengelola Jaminan Sosial - Tenaga Kerja ( BPJS - TK). Setiap bulan, gaji kita akan dipotong sebagai iuran bagi BPJS -TK. BPJS -TK merupakan program pensiun wajib yang diselenggarakan oleh pemerintah. Manfaat pensiun yang akan kita terima adalah manfaat pensiun minimal yang harus ada menurut pemerintah.
Jika Anda menginginkan manfaat pensiun yang lebih baik dari sekedar manfaat pensiun yang diterima dari BPJS -TK (dahulu Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau Jamsostek), maka Anda harus mempersiapkan sendiri masa pensiun Anda. Anggap saja manfaat pensiun dari BPJS -Tk sebagai tambahan manfaat pensiun yang Anda terima.
Berikut ini adalah beberapa tips (saran) bagi Anda yang sedang mempersiapkan masa pensiun Anda yang lebih baik.
Pangkas Pengeluaran-Pengeluaran yang Tidak Esensial, Mulailah Menabung atau Berinvestasi
Orang seringkali menganggap masa pensiun adalah urusan nanti yang tidak perlu dipikirkan sekarang karena masih lama. Akan tetapi, mempersiapkan masa pensiun berarti mempersiapkan dana pensiun, dan dana pensiun harus dicicil sedikit demi sedikit dengan cara menabung atau lebih baik lagi dengan cara berinvestasi.
Dana pensiun juga tidak secara tiba-tiba ada dalam rekening Anda dalam jumlah besar. Dana pensiun harus ditabung (atau diinvestasikan) sedikit demi sedikit sejak Anda mulai memperoleh gaji tetap sampai dengan Anda purna tugas (pensiun).
Pada waktu kita pertama kali bekerja dan menerima gaji tetap setiap bulan, wajar jika kita ingin menikmati uang yang kita miliki. Dengan berjalannya waktu, karir kita juga akan makin meningkat dan gaji kita juga akan semakin besar.
Jangan sampai kenaikan gaji kita lebih lambat daripada laju kenaikan keinginan kita untuk berbelanja. Bahkan sesungguhnya, laju keinginan kita untuk berbelanja harus selalu berada di bawah laju kenaikan gaji kita. Usahakan setiap bulan ada sisa gaji yang dapat ditabung atau lebih baik lagi, diinvestasikan.
Mulailah Melunasi Utang (dan Tidak Berutang Lagi)
Manusia modern hampir mustahil untuk dapat menghindari utang. Tetapi kita perlu memperhatikan bahwa kita hanya berhutang untuk hal-hal yang esensial, seperti utang untuk membeli alat transportasi (KKB) untuk pergi dan pulang kantor, dan utang untuk membeli rumah tinggal (KPR). Sedapat mungkin kita menghindari utang kartu kredit (KK) untuk membeli barang-barang konsumsi.
Setelah utang-utang yang esensial seperti utang KKB dan KPR itu lunas, Anda jangan berutang lagi. Orang tidak dapat pensiun jika masih mempunyai utang yang belum lunas.
Siapkan Dana Pensiun di Luar Program Pensiun Wajib ( BPJS -TK)
Dana pensiun dari BPJS -TK adalah dana pensiun wajib yang merupakan program pemerintah. Jumlah dana pensiun wajib ini merupakan jumlah yang minimum harus ada bagi setiap karyawan. Anda harus mengupayakan dana pensiun yang lebih besar daripada jumlah minimum yang diwajibkan pemerintah.
Sebagai contoh, BPJS -TK tentu tidak memperhitungkan keinginan Anda untuk berwiraswasta setelah pensiun. Atau, Anda mungkin berpikir untuk pindah rumah (relokasi) ke pedesaan di pulau Bali yang sejuk. Semua itu hanya dapat dilakukan jika Anda mempersiapkan dana pensiun Anda sendiri, di luar program BPJS -TK dari pemerintah.
Mulailah Memperhatikan Kesehatan Sejak Sekarang
Ketika kita masih muda, kita seringkali mengabaikan kesehatan diri kita. Mungkin hal itu merupakan bawaan sewaktu kita masih mahasiswa dahulu, ketika kita harus belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian. Namun, setelah kita bekerja, hidup kita harus lebih teratur. Demikian pula dalam menjaga kesehatan kita.
Terlebih lagi ketika kita sudah mulai menabung atau berinvestasi untuk dana pensiun. Tabungan dana pensiun kita akan menjadi sia-sia jika kita tidak memiliki kesehatan yang baik untuk menikmatinya.
Mulailah Mengembangkan Hobi
Hobi adalah sesuatu yang kita suka kerjakan. Hobi perlu dikembangkan untuk persiapan masa pensiun, untuk mengisi waktu kita. Hobi tidak harus selalu berhubungan dengan uang, dan hobi tidak harus bisa menghasilkan uang. Hobi dapat berupa kegiatan berkebun, atau memelihara ternak, atau sekadar memasak atau membuat kue.
Pelajari Semua Kesempatan yang Ada untuk Memperoleh Uang yang Halal
Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk memperoleh tambahan penghasilan yang halal. Dulu, sewaktu penulis baru menyelesaikan pendidikan CFA (Chartered Financial Analyst), penulis setiap hari Sabtu mengisi waktu akhir pekan dengan mengajar ilmu keuangan di salah satu universitas swasta. Kebetulan di sana ada program CFC (Certified Financial Planner) yang membutuhkan tenaga pengajar atau dosen.
Pertimbangkan untuk Mendapatkan Nasihat Finansial
Perencanaan keuangan bukan merupakan ilmu yang terlalu sulit untuk dipahami dan dipraktekkan. Walau pun demikian, untuk orang-orang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan ilmu ekonomi atau keuangan, tentu saja mencoba mengerti tentang perencanaan keuangan merupakan tantangan tersendiri. Mencari nasihat finansial dapat melalui perencana keuangan yang terakreditasi, dapat dilihat dari gelar 'akademis' yang disandangnya, misalnya CFA (Chartered Financial Analyst) atau CFP (Certified Financial Planner).
Pemegang gelar CFA telah menempuh ujian profesi minimal selama tiga tahun dan telah lulus ujian pada berbagai topik keuangan dan etika (yang relatif sulit sekali). Sebaliknya, untuk mendapatkan gelar CFP, seseorang harus menempuh ujian profesi atas empat modul yang diselenggarakan oleh FPSB (Financial Planner Standard Board) Indonesia.
Salah satu cara untuk memperoleh nasehat keuangan yang bermutu, melalui artikel-artikel perencanaan keuangan, adalah dengan menunjungi situs web IPOT News. Kolom perencanaan keuangan IPOT News diasuh oleh Fredy R.Sumendap, CFA, CFP dan membahas isu-isu perencanaan keuangan aktual yang dihadapi nasabah.
 Oleh: Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM