News & Research

Reader

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membukukan pertumbuhan laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 46,43%
Thursday, July 29, 2021       09:18 WIB

Download PDF

PT Bank Tbk () membukukan pertumbuhan laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 46,43% year on year (yoy) dari Rp 1,12 triliun menjadi Rp 1,64 triliun pada semester 1-2021.
Hal ini ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 4% yoy menjadi Rp 5,59 triliun dalam enam bulan pertama 2021, dibanding Rp 5,37 triliun setahun sebelumnya.
Pendapatan operasional lain juga tumbuh 5% yoy menjadi Rp 960 miliar di semester I 2021, terutama berasal dari peningkatan pendapatan fee. Bank juga berhasil menjaga efisiensi operasional usaha, sehingga beban biaya operasional relatif sama dengan tahun lalu.
Pertumbuhan pendapatan bunga bersih Bank ditopang penurunan beban bunga sebesar 40% yoy menjadi Rp1,88 triliun pada enam bulan pertama 2021. Hal ini sejalan dengan tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang juga menurun.
Penurunan beban bunga juga tercermin dari meningkatnya saldo dan rasio current account saving account (). Bank mencatat , atau sumber dana murah, di level sekitar Rp28,29 triliun pada akhir Juni 2021, naik 4% yoy dari Rp27,23 triliun, sementara time deposit turun 8% yoy menjadi sekitar Rp68,36 triliun.
Dengan demikian rasio meningkat menjadi 29,3% pada akhir Juni 2021 dari 26,9% pada periode yang sama tahun lalu. Secara total, dana pihak ketiga Bank turun 5% yoy menjadi Rp96,64 triliun pada akhir Juni 2021 dari Rp101,40 triliun.
Penurunan dana pihak ketiga sejalan dengan upaya Bank untuk memenuhi kebutuhan pendanaan kredit. Dengan permintaan kredit yang masih rendah akibat dampak dari pandemi, total kredit yang disalurkan Bank per akhir Juni 2021 turun 10% yoy ke posisi Rp135,57 triliun.
Rasio gross NPL berada di level 1,46%. Sedangkan rasio likuiditas dan pendanaan untuk liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 237,8% dan net stable funding ratio ( NSFR ) 116,1% per 30 Juni 2021. Perseroan mencatat penurunan aset sebesar 5% (yoy), dari Rp 185,19 triliun menjadi Rp 175,93 triliun, dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) 27,4%.
Bank terus meningkatkan keandalan Jenius, aplikasi life finance solution bagi para nasabah digital savvy, di tengah tantangan pandemi COVID-19. Hal ini terlihat dari pertumbuhan yang tercipta. Jumlah pengguna Jenius tumbuh sebesar 22% (yoy) menjadi lebih dari 3,3 juta, dengan jumlah dana pihak ketiga bertumbuh 44% yoy menjadi Rp 15,4 triliun pada akhir Semester I 2021.

Sumber : IPS RESEARCH

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Saturday, Apr 27, 2024 - 12:06 WIB
Bos BCA Buka-Bukaan Alasan Rupiah Jeblok, Bukan Iran-Israel
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKGI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBTN
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:41 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTMP
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBUT
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASLC
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AALI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:28 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of COCO
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HEAL
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:28 WIB
Mitigasi Dampak Memanasnya Geopolitik Global, PGAS Bakal Optimalkan LNG