News & Research

Reader

Pacu Kinerja Di Sisa Tahun, INTD Tingkatkan Pemasaran Secara Online
Tuesday, September 29, 2020       16:18 WIB

Ipotnews - Demi meningkatkan penjualan di sisa tahun 2020, PT Inter Delta Tbk () berupaya mencari produk baru yang berhubungan dengan fotografi sekaligus meningkatkan produk yang ada.
Menurut Direktur , Kevin Wong dalam keterbukaan informasi seperti dikutip Kontan, Selasa (29/9), perseroan juga melakukan pemasaran melalui media sosial dan  online market 
Kevin menambahkan bahwa tengah mengembangkan produk  digital printing  melalui pengembangan portofolio bisnis baru, dan mencermati setiap perkembangan teknologi terutama yang berkaitan dengan usaha . Guna menahan penurunan kinerja, juga terus melakukan efisiensi biaya.
Adapun berdasarkan laporan keuangan semester I-2020, mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 23,84 miliar atau menyusut 39,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 39,38 miliar.
Penjualan dari kertas cetak foto menyumbang Rp 14,29 miliar, bahan kimia pemprosesan foto dan kertas Rp 2,64 miliar, penjualan film dan kamera Rp 1,79 miliar, penjualan lain-lain Rp 5,11 miliar.
Seiring dengan turunnya penjualan, rugi bersih menebal menjadi Rp 1,92 miliar pada paruh pertama tahun ini, ketimbang rugi bersih pada semester pertama tahun lalu senilai Rp 503,98 juta.
Pada tahun ini, tetap melanjutkan program-program yang telah dilakukan di tahun sebelumnya, baik untuk program pemasaran, operasional maupun program peningkatan kapabilitas karyawan melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan baik internal maupun eksternal. "Kami juga akan terus mencermati setiap perkembangan terutama perkembangan teknologi dan perubahan harga. Dengan demikian Inter Delta akan lebih siap dan lebih mempunyai daya saing yang semakin kuat," jelas Kevin.
Terkait hal itu Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai, prospek bisnis memang masih tertekan pada tahun ini. Proyeksi kinerja perusahaan juga masih turun akibat adanya pandemi Covid-19. Menurut Nafan, efisiensi yang dilakukan perusahaan bisa menjadi strategi yang dapat menahan penurunan kinerja semakin dalam.
Hingga pukul 14.00, saham melemah 5,75% ke harga Rp 164. Dalam sepekan, harga saham ini sudah melesat 4,46%. Tapi, Nafan belum merekomendasikan saham lantaran tidak likuid. (winardi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM