News & Research

Reader

Pasar Diliput Ketidakpastian, IHSG Tergerus 1,12% Sepekan Terakhir
Saturday, May 08, 2021       14:02 WIB

JAKARTA, investor.id - Pergerakan pasar saham selama pekan pertama Mei 2021 masih cenderung tertekan, tercermin pada posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) yang mengalami penurunan sebesar 1,12%, ditutup pada level 5.928,309. Pada akhir pekan lalu, IHSG bertengger di level 5.995,616.
Penurunan juga terjadi pada angka kapitalisasi pasar, periode tanggal 3-7 Mei 2021, kapitalisasi pasar turun 1,10% menjadi Rp7.017,990 triliun dari Rp7.096,123 triliun pada pekan yang lalu.
Sementara rata-rata nilai transaksi harian juga tergerus sebesar 8,01% menjadi Rp9,011 triliun dari Rp9,796 triliun pada pekan lalu.
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Yulianto Aji Sadono mengatakan, tidak semua indikator perdagangan melemah. Sepekan terakhir terjadi peningkatan rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 8,12% menjadi 979.224 kali transaksi dari 905.671 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
"Peningkatan sebesar 2,85% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian menjadi 15,080 miliar saham dari 14,662 miliar saham pada pekan sebelumnya," urai Aji yang dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat malam (7/5/2021).
Adapun aktivitas investor asing dikatakan Aji masih positif, pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat (7/5/2021) mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp146,56 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp9,347 triliun.
CEO PT. IBS, William Surya Wijaya menilai, pergerakan pasar yang cenderung datar masih dipicu oleh kondisi ketidakpastian akibat penyebaran Covid-19 yang belum berujung. Menurutnya saat ini pasar sedang mencari titik keseimbangan baru seiring kehidupan normal baru.
"Pelaku pasar masih meraba dan menilai, sejauh mana emiten melakukan inovasi untuk mengangkat kembali kinerjanya pada era normal baru ini, tidak heran bila aktivitas transaksi belum menunjukan gairah," ujarnya.
William belum dapat memprediksi sampai kapan era transformasi ini berlangsung, yang pasti menurutnya selama itupula pergerakan pasar saham masih mengalami ketidakpastian. "Kondisi kekurangpastian pasar saham ini kan terjadi sejak tahun 2020, pergerakan IHSG tidak beranjak dari level 6.000-an.
Dia pun berharap kesigapan pemerintah yang gencar melakukan program vaksinasi akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar.

Sumber : INVESTOR DAILY

powered by: IPOTNEWS.COM