News & Research

Reader

Pasar Cemaskan Kelebihan Pasokan Global, Minyak Anjlok Lebih dari 2%
Wednesday, November 20, 2019       04:07 WIB

Ipotnews - Minyak jatuh lebih dari 2%, Selasa, di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan minyak mentah global dan minimnya kemajuan menuju penyelesaian sengketa perdagangan AS-China yang telah mengaburkan prospek permintaan minyak.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan global, anjlok USD1,67, atau 2,7%, menjadi USD60,76 per barel, demikian laporan  Reuters , di New York, Selasa (19/11) atau Rabu (20/11) pagi WIB. Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD1,84, atau 3,2%, menjadi menetap di posisi USD55,21 per barel.
Brent reli sekitar 15% tahun ini, didukung pakta Organisasi Negara Ekspotirr Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia - sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC + - untuk memotong produksi minyak gabungan sebesar 1,2 juta barel per hari mulai 1 Januari.
Rusia tampaknya tidak akan setuju untuk memperdalam pemangkasan produksi minyak pada pertemuan dengan sesama eksportir bulan depan, tetapi dapat berkomitmen untuk memperpanjang pembatasan yang ada untuk mendukung Arab Saudi, tiga sumber mengatakan.
OPEC dan sekutunya akan mempertimbangkan apakah bakal memperdalam pemotongan pasokan minyak mentah ketika mereka bertemu di Wina, Desember, karena kekhawatiran tentang pertumbuhan permintaan yang lemah pada 2020, sumber dari kartel produsen minyak itu mengatakan.
"Kami memperkirakan pertemuan yang tidak mudah pada Desember. Rusia tidak akan secara kategoris setuju untuk (memperdalam) pemotongan pada musim dingin," kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Berita tentang sikap Rusia mengirim harga minyak lebih rendah karena investor khawatir tentang potensi kelebihan pasokan.
"Selain itu, sejauh ini Rusia juga gagal memenuhi target pemotongan yang disepakati pada November sejauh ini," kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch.
Lebih lanjut membebani harga, sumber pemerintah China dikutip   CNBC ,  Senin, Beijing pesimistis tentang prospek kesepakatan perdagangan. Perang perdagangan jangka panjang itu memukul prospek pertumbuhan ekonomi.
Harga juga terpukul oleh kenaikan yang lebih besar dari perkiraan dalam produksi minyak Norwegia dan prospek peningkatan lebih lanjut dalam stok minyak mentah AS, menunjukkan persediaan yang cukup besar.
Produksi Norwegia naik pada Oktober untuk mengalahkan perkiraan resmi karena  output  dari lapangan Johan Sverdrup dimulai lebih cepat dari jadwal. Ini adalah ladang terbesar yang mulai beroperasi di Laut Utara - rumah bagi kontrak Brent - selama bertahun-tahun.
Proyeksi rata-rata dari enam analis yang disurvei  Reuters  untuk persediaan minyak mentah AS naik sekitar 1,1 juta barel pekan lalu, mewakili peningkatan mingguan keempat berturut-turut.
American Petroleum Institute akan merilis laporan pasokannya Rabu pagi WIB, sedangkan angka resmi pemerintah diumumkan Kamis pagi WIB.
Minyak mendapat dukungan dari ketegangan di Timur Tengah, tempat bagi eksportir utama Arab Saudi dan anggota inti OPEC lainnya. Para pengunjuk rasa di Irak memblokir pelabuhan komoditas, Selasa. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM