News & Research

Reader

Pasar Cermati Hasil Pemilu Jerman, Bursa Ekuitas Eropa Variatif
Tuesday, September 28, 2021       04:14 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa ditutup variatif, Senin, dengan hasil pemilu Jerman terlihat menghilangkan risiko pasar terbesar bagi investor di kawasan tersebut.
Pan-European Stoxx 600 turun tipis 0,19% atau 0,87 poin menjadi 462,42, setelah menyerahkan kenaikan hingga 0,7% di awal sesi, demikian laporan   CNBC ,  di London, Senin (27/9) atau Selasa (28/9) dini hari WIB. Saham minyak dan gas melonjak 2,8% sementara saham teknologi anjlok 1,4%.
Bursa regional utama sebagian besar menghijau. Di Jerman, Indeks DAX menguat 0,27% atau 42,13 poin menjadi 15.573,88, FTSE 100 Inggris bertambah 0,17% atau 11,92 poin menjadi 7.063,40, CAC 40 Prancis meningkat 0,19% atau 12,45 poin menjadi 6.650,91, dan FTSE MIB Italia naik 0,63% atau 163,40 poin menjadi 26.132,24.
Di Jerman, hasil awal pada Senin pagi menunjukkan Partai Sosial Demokrat (PSD) kiri-tengah meraup suara terbesar dengan 25,7%. Blok kanan Angela Merkel, Christian Democratic Union dan Christian Social Union, terlihat hanya mengantongi 24,1% suara.
Tetapi negosiasi koalisi, yang dapat dimulai Senin, kemungkinan akan memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Pengamat pasar mencatat buruk hasil yang diraih partai sayap kiri Jerman, Die Linke, menandakan bahwa koalisi yang sepenuhnya berhaluan kiri di Bundestag sekarang tidak mungkin lagi.
Holger Schmieding, Kepala Ekonom Berenberg Bank, mengatakan pakta antara SPD, Die Linke dan Partai Hijau dapat "mengganggu pertumbuhan tren melalui kenaikan pajak, pembalikan reformasi dan peraturan yang berlebihan."
Di tempat lain, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan dalam sambutannya kepada komite Parlemen Eropa bahwa inflasi zona euro dapat melebihi proyeksi bank itu tetapi kenaikan harga kemungkinan akan bersifat sementara.
Sementara itu, partai Buruh oposisi Inggris melanjutkan konferensi tahunannya di Brighton, Senin.
Saham energi Inggris, seperti BP, diawasi ketat pada sesi Senin setelah  panic buying  selama akhir pekan karena kekurangan sopir truk yang membuat banyak pompa bensin di Inggris tanpa bahan bakar. Saham BP melonjak 3,5%.
Saham Rolls-Royce melambung 11,3% setelah memenangkan kontrak baru dan melaporkan perusahaan itu menyetujui penjualan divisi ITP Aero senilai USD1,06 miliar.
"Setelah melihat kenaikan harga sahamnya dalam beberapa pekan terakhir didorong lebih banyak pencabutan pembatasan pada aktivitas perjalanan udara yang seharusnya menguntungkan operasi perawatan mesin pesawatnya, saham [Rolls-Royce] kini mencapai level tertinggi 18 bulan setelah memenangkan kontrak terbaru," kata Russ Mould, Direktur AJ Bell.
Perusahaan itu mencapai kesepakatan dengan Angkatan Udara Amerika Serikat yang berarti mesin F-130 akan dipakai pada pesawat B-52 selama 30 tahun ke depan.
Di bagian bawah indeks  blue chi p Eropa, perusahaan IVF Swedia, Vitrolife, merosot 9,9%. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM