IDXC hannel - Setelah merampungkan akuisisi 39 persen saham entitas sepengendali, PT Prodia Diagnostic Line (Proline), PT Prodia Widyahusada Tbk () mengestimasi terjadi pertumbuhan kinerja bottomline di akhir 2024.
"Akuisisi Proline akan memberikan nilai tambah pada laba komprehensif perusahaan di tahun 2024 sebesar Rp12,87 miliar," kata Direktur Keuangan Liana Kuswandi di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Proyeksi ini masih terus berlanjut dan bertumbuh di tahun berikutnya. Liana mengestimasi ada pertumbuhan laba komprehensif hingga Rp14,60 miliar pada 2025, dan Rp17,02 miliar di tahun selanjutnya.
Dari sisi neraca, nilai tambah atas aset dan ekuitas juga diprediksi mengalami pertumbuhan Rp12,8 miliar di tahun ini.
Hal ini juga diproyeksikan terus meningkat hingga mencapai Rp44,48 miliar pada 2026.
"Sehingga, proyeksi nilai IRR (tingkat pengembalian modal) sebesar 7,5 persen lebih besar dan NPV (nilai bersih) positif sebesar Rp3,2 miliar," kata dia.
Sebelumnya, memborong 5.850 lembar saham Proline dari PT Prodia Utama, selaku entitas pengendali perusahaan. Nilai transaksi ini mencapai Rp72 miliar, yang rampung pada 27 Juni 2024.
Direktur Utama Dewi Muliaty menuturkan, aksi korporasi ini diambil untuk memastikan kendali yang lebih besar atas rantai pasok, mengingat Proline merupakan produsen alat kesehatan In Vitro Diagnostic (IVD).
"Ini merupakan sektor dengan pertumbuhan tinggi dan permintaan yang terus meningkat," terang Dewi di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Seiring dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, tutur Dewi, kebutuhan akan alat-alat kesehatan dan diagnostic semakin meningkat. Baginya, investasi di Proline merupakan langkah strategis bagi perseroan.
"Ini sejalan dengan diversifikasi produk perusahaan," ujarnya.
Sumber : idxchannel.com
powered by: IPOTNEWS.COM