News & Research

Reader

Tahun Depan PBID Targetkan Laba Tumbuh Hingga 7 Persen
Tuesday, November 12, 2019       09:31 WIB

Ipotnews - Pada tahun 2020 mendatang, PT Panca Budi Idaman Tbk () memperkirakan margin laba bersih ( net profit margin /NPM) dapat tumbuh seiring penambahan pasar baru dan kenaikan harga resin.
Menurut Lukman Hakim, Direktur dan Sekretaris Perusahaan , perseroan menargetkan margin laba bersih di level 6%-7% pada tahun depan. Target itu lebih besar dari target margin laba bersih di level 5%-6% pada tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2019, mencatatkan margin laba bersih sebesar 4,23%, menciut dari periode yang sama tahun lalu sebesar 7,81%.
Tapi optimis margin laba dapat melebar pada tahun depan didukung dua faktor. Pertama, perusahaan berharap harga resin lebih tinggi pada tahun depan, setelah harganya turun pada tahun ini.
"Rata-rata harga resin di pasar global per Desember 2017 US$1.300 per ton, menjadi US$1.100 per ton per Desember 2018. Pada 2019, harga rata-rata US$900 per ton. Hargannya sudah di bottom," jelas Lukman seperti dikutip Bisnis, Senin (11/11).
Kedua, perseroan memiliki pasar baru yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebelumnya, 60% penjualan berasal dari pasar Jabodetabek.
Guna penetrasi pasar di wilayah baru, perseroan memberikan diskon harga yang tercermin dari biaya iklan dan pemasaran melonjak 34,32% menjadi Rp9,98 miliar per kuartal III/2019. Diskon harga itu turun menekan laba 40,27% menjadi Rp147,82 miliar sepanjang periode 9 bulan tahun ini.
Lukman juga mengatakan efek diskon harga akan semakin berkurang sehingga perolehan laba bersih perseroan kembali normal.
Sejalan dengan pasar baru, penjualan ditargetkan tumbuh 12%-15% pada tahun depan.
"Pertama, kami sudah penetrasi pasar pada tahun ini. Tahun depan kami akan menerima hasilnya.  Kedua , harga resin sudah di  bottom . Kami harapkan harganya lebih tinggi lagi sehingga bisa profit," imbuhnya.
Pada perdagangan Senin (11/11), saham ditutup melemah 1,44% atau turun 15 poin ke level Rp1.025 per saham. Adapun, sepanjang tahun berjalan, saham telah terkoreksi 10,87%. Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,92 triliun. (winardi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM