News & Research

Reader

Trump Desak OPEC Turunkan Harga, Minyak Berjangka Merosot 1%
Friday, January 24, 2025       03:39 WIB

Ipotnews - Minyak merosot 1%, Kamis, setelah Presiden AS Donald Trump mendesak Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga komoditas tersebut selama pidato di Forum Ekonomi Dunia.
Ketidakpastian mengenai bagaimana tarif dan kebijakan energi yang diusulkan Trump akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi juga membebani harga.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 71 sen, atau 0,9%, menjadi USD78,29 per barel, demikian laporan  Reuters,  di New York, Kamis (23/1) atau Jumat (24/1) pagi WIB.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 82 sen, atau 1,09%, menjadi USD74,62 per barel.
Harga anjlok setelah Trump mengumumkan akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan biaya minyak selama pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.
"Seruan Trump untuk menurunkan harga minyak tentu akan disambut baik oleh konsumen dan bisnis tetapi diterima dengan hati-hati oleh industri minyak Amerika dan pemasok global lainnya," kata Clay Seigle, peneliti Center for Strategic and International Studies.
Industri energi menyerukan peningkatan investasi dalam proyek minyak dan gas global, tetapi penurunan harga minyak dapat menimbulkan kekhawatiran tentang ekonomi proyek-proyek baru, tambahnya.
Stok minyak mentah Amerika merosot ke level terendah sejak Maret 2022, pekan lalu, bahkan saat aktivitas penyulingan melambat, ungkap Badan Informasi Energi (EIA) AS, Kamis. Namun, penarikan itu lebih kecil dari ekspektasi analis. Persediaan sulingan juga menurun, sementara stok bensin meningkat, kata EIA.
Implikasi ekonomi yang lebih luas dari tarif Amerika dapat semakin meredam pertumbuhan permintaan minyak global, tutur Priyanka Sachdeva, analis Phillip Nova.
Trump mengatakan akan menambahkan tarif baru ke ancaman sanksinya terhadap Rusia jika negara itu tidak membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.
Dia juga berjanji untuk memukul Uni Eropa dengan tarif serta mengenakan tarif 25% pada Kanada dan Meksiko. Terkait China, Trump mengatakan pemerintahannya sedang membahas bea masuk sebesar 10% karena fentanil dikirim dari negara tersebut ke Amerika.
Senin, dia mengumumkan keadaan darurat energi nasional yang dimaksudkan untuk memberinya kewenangan guna mengurangi pembatasan lingkungan pada infrastruktur dan proyek energi, serta mempermudah perizinan bagi infrastruktur transmisi dan jaringan pipa baru.
Akan ada "lebih banyak potensi pergerakan menurun yang tidak menentu di pasar minyak dalam jangka pendek karena minimnya kejelasan pemerintahan Trump tentang kebijakan tarif perdagangan dan pasokan minyak yang lebih tinggi dari AS", papar analis OANDA, Kelvin Wong. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM