News & Research

Reader

Trump Dorong Bank Sentral Longgarkan Kebijakan, Logam Kuning Bersinar
Friday, January 24, 2025       04:19 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Kamis, karena dolar tersungkur menyusul seruan Presiden Amerika Donald Trump untuk menurunkan suku bunga, dengan perhatian pasar tetap terfokus pada implikasi yang lebih luas dari kebijakannya.
Emas spot naik 0,1% menjadi USD2.753,19 per ons pada pukul 03.28 WIB, setelah mencapai level puncak dalam lebih dari tiga bulan pada sesi Rabu, yakni USD26,72, lebih rendah dari harga tertinggi sepanjang masa di USD2.790,15 pada Oktober, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (23/1) atau Jumat (24/1) pagi WIB.
Sementara, harga emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,2% menjadi USD2.765 per ons.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2%, membuat harga emas dalam greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
"Sebagian dari itu adalah dolar, yang tercatat menguat pagi ini dan kemudian dijual, sehingga mendorong emas menjauh dari posisi terendahnya," kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
"Pergerakan hari ini hanya menyadari arah yang keluar dari Gedung Putih. Saya pikir sebagian dari volatilitas itu adalah antisipasi terhadap hal itu."
Berbicara di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss, Donald Trump menekankan komitmennya untuk membalikkan inflasi, mengumumkan rencana guna mendorong penurunan suku bunga segera. Dia juga mendesak negara lain untuk mengadopsi langkah serupa untuk mengatasi tantangan ekonomi global.
Emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil semakin berkilau dalam lingkungan suku bunga rendah.
Namun, trader melihat peluang 99,5% bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan 28-29 Januari, menurut FedWatch Tool CME Group.
Ketidakpastian seputar rencana perdagangan Trump masih menghantui pasar saat dia mengatakan tarif impor dari Kanada, Meksiko, China, dan Uni Eropa bakal diumumkan pada 1 Februari.
Minimnya kejelasan tentang kebijakan di masa depan menyebabkan pelaku pasar berbondong-bondong ke aset safe haven seperti emas untuk melindungi diri dari volatilitas.
"Saat ini ada begitu banyak ketidakpastian, dan saya bisa membayangkan emas mungkin akan berhenti sejenak bersama sejumlah pasar lain, untuk sekadar mendapatkan beberapa definisi tentang apa yang sebenarnya akan diterapkan," tutur Pavilonis.
Harga perak spot melorot 1,1% menjadi USD30,45 per ons, sementara platinum turun 0,2% menjadi USD943,84.
Trump juga mengancam Rusia "dan negara peserta lainnya" dengan pajak, tarif, dan sanksi jika kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina tidak segera tercapai.
Rusia adalah produsen paladium terbesar di dunia dan pemasok utama logam tersebut ke Amerika Serikat.
Paladium melonjak 1,3% menjadi USD990,31. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM