News & Research

Reader

WSKT Siapkan Strategi Untuk Atasi DER Yang Melonjak
Monday, July 13, 2020       07:26 WIB

Ipotnews - Lantaran DER perusahaan telah berada di level 3,6 kali dan rasio utang berbunga atau gearing ratio berada di level 2,4 kali, membuat PT Waskita Karya (Persero) Tbk () menyiapkan strategi menjaga debt equity ratio (DER).
Menurut Direktur Keuangan , Taufik Hendra Kusuma, karena secara umum dengan keadaan industri dan pendanaan normal DER di atas dua kali sudah berat. "Hanya saja, convenant bank-bank utama kami DER-ya hingga 4 kali dan kami masih di bawah itu," jelas Taufik seperti dikutip KONTAN, Sabtu (11/7).
Tapi, dia juga mengakui DER saat ini sudah terbilang tinggi. Tingginya DER tersebut akibat proyek-proyek yang dikerjakan menggunakan model turnkey.
Sebab, dengan model itu utang terus berjalan karena baru di akhir perusahaan mendapat pembayaran. Namun, berbanding lurus dengan tingginya tingkat utang, jumlah piutang juga tinggi dengan menggunakan model turnkey.
Berbeda dengan progress payment yang mana tingkat utang rendah, begitu pula dengan jumlah piutang. Namun, untuk menjaga tingkat DER, Waskita memutuskan untuk mengubah beberapa pola kontrak menjadi progress payment. "Jadi yang kami lakukan adalah bagaimana kami mengubah pola kontrak dengan nego ulang dari turnkey jadi progres payment," Taufik.
Taufik juga menyebut, sebenarnya pengerjaan proyek dengan model turnkey margin yang didapatkan perusahaan mencapai 15% dibandingkan progress payment. Namun, dia bilang untuk sektor konstruksi margin 5%-7% sebetulnya sudah cukup baik.
Selain itu, juga akan mencari kontrak dari eksternal. Menurutnya, saat ini kontrak yang dominan berasal dari proyek internal dan pemerintah. Karenanya, akan shifting ke proyek luar negeri.
"Kami juga cari alternatif proyek yang revenue generator tidak berasal dari internal karena selama ini dari Waskita Toll Road untuk generatornya, kami coba ekspansi ke tempat lain dan ada beberapa BUMN yang kerja sama, tapi belum bisa cerita karena masih confidential," ungkap Taufik.
Hal tersebut, tak lain untuk menjaga kas dan setara kas . Menilik laporan keuangan perusahaan kuartal I-2020, kas dan setara kas tercatat sebesar Rp 6,09 triliun atau turun 36,14% dari Desember 2019 sebesar Rp 9,25 triliun. (winardi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Thursday, Apr 25, 2024 - 14:26 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan JAYA
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:25 WIB
Kenaikan Suku Bunga Acuan BI mungkin Bukan yang Terakhir pada Tahun Ini
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:18 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HMSP
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:16 WIB
Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan SBMA
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:13 WIB
Seoul shares dip 1.76 pct over tech, battery slump
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BFIN
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:10 WIB
UNTR Anggarkan Capex hingga Rp22,6 Triliun di 2024, Begini Alokasinya
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:10 WIB
DRMA Bagikan Dividen Tunai Sebesar Rp171,29 Miliar Untuk Tahun Buku 2023
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:09 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SIDO
Thursday, Apr 25, 2024 - 14:08 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PEHA, Beli