Kenaikan Suku Bunga The Fed Bakal Lanjut, Rupiah Melemah Siang Ini
Thursday, September 21, 2023       12:23 WIB

Ipotnews - Sikap Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang masih memberikan sinyal agresif membuat kurs rupiah masih melemah terhadap dolar siang ini.
Mengutip data Bloomberg, Kamis (21/9) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.399 per dolar AS, melemah 17 poin atau 0,11% apabila dibandingkan dengan penutupan Rabu sore (20/9) yang berakhir di level Rp15.382 per dolar AS.
Head of Research Team PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy mengatakan pelemahan rupiah siang ini tak lepas dari sinyal the Fed yang masih hawkish tadi malam.
"Meskipun The Fed masih mempertahankan tingkat suku bunga 5,5% pada pertemuan semalam, namun mengindikasikan bahwa masih akan ada kenaikan lagi hingga akhir tahun," kata Robertus dalam keterangan tertulis, hari ini.
Tadi malam The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50% sesuai ekspektasi pasar. Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.
Hasil rapat Federal Open Market Committee ( FOMC ) juga mengindikasikan jika kebijakan moneter yang ketat akan tetap berlanjut hingga 2024 dan akan memangkas suku bunga lebih sedikit dari indikasi sebelumnya.
Dokumen dot plot The Fed menunjukkan suku bunga akan ada di kisaran 5,5-5,75% pada tahun ini. Artinya, ada indikasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps lagi hingga akhir tahun.
"Kami bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan dan kami tetap menahan kebijakan pada level terbatas sampai kami percaya diri kalau inflasi memang terus bergerak melandai menuju sasaran kami," ujar Chairman The Fed Jerome Powell usai rapat FOMC , dikutip dari CNBC International, Kamis dinihari semalam.
Pernyataan Powell ini sedikit mengecewakan pasar yang sudah berekspektasi jika The Fed akan memangkas suku bunga secara signifikan pada tahun depan.
Selain itu, Bank Sentral China (PBoC) masih mempertahankan Loan Prime Rate 3,45% setelah pemotongan bulan lalu. "Hari ini investor masih akan menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia yang diperkirakan tidak berubah," ujar Robertus.
Surplus APBN hingga bulan Agustus tercatat Rp147,2 triliun setara 0,7% dari PDB, sedikit turun dari Rp153,5 triliun pada Juli yang setara 0,72% dari PDB. Ini masih sentimen positif yang membantu pelemahan kurs rupiah terhadap dolar cukup tipis hari ini.
"Kesimbangan primer (selisih pendapatan dan belanja diluar bunga utang) naik menjadi Rp422,1 triliun dari Rp394,5 triliun. Belanja pemerintah pusat baru mencapai 52% dari Rp2.246,5 triliun yang dianggarkan untuk tahun ini," tutup Robertus.
(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM