Ipotnews - Kurs rupiah melemah terhadap dolar siang ini, karena ekspektasi pelaku pasar bahwa suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve akan berada di level yang tinggi dalam jangka waktu lebih lama dari perkiraan.
Mengutip data Bloomberg, Senin (25/9) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan pada level Rp15.396 per dolar AS, posisi tersebut menunjukkaan pelemahan 21 poin atau 0,14% dibandingkan dengan penutupan Jumat sore (22 /9) yang berakhir di level Rp15.375 per dolar AS.
Head of Research Center PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Roger MM mengatakan pelemahan rupiah siang ini karena ekspektasi suku bunga acuan the Fed akan tetap tinggi dalam waktu yang lama serta. "Ditambah data ekonomi terbaru menjadi sentimen pasar pada perdagangan Jumat lalu," kata Roger dalam keterangan tertulis, hari ini.
PMI Manufaktur S&P Global AS meningkat di bulan September menjadi 48,9 dibanding bulan sebelumnya 47,9. PMI Jasa S&P Global AS turun di bulan September menjadi 50,2 dibanding bulan sebelumnya 50,5.
PMI Komposit S&P Global AS turun di bulan September menjadi 50,1 dibanding bulan sebelumnya 50,2. "Hal ini menandakan adanya perlambatan pada sektor swasta," ujar Roger.
Dari dalam negeri Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit perbankan untuk bulan Agustus tumbuh 9.06% YoY. Ini menjadi sentimen positif yang membuat pelemahan kurs rupiah cukup tipis siang ini.
"Pada bulan sebelumnya pertumbuhan kredit tercatat 8,54% YoY dan Bank Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun ini berada pada kisaran 9% - 11%, " tutup Roger.
(Adhitya)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
