Ancaman Trump Dinilai "Bargaining Tactic", Wall Street Turun Tipis
Tuesday, May 07, 2019       06:03 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street berakhir lebih rendah, Senin, setelah melakukan pemulihan parsial dari kejatuhan tajam yang didorong oleh ancaman tarif terbaru Presiden Donald Trump terhadap China.
Dow Jones Industrial Average berkurang 0,25 persen atau 66,47 poin menjadi 26.438,48, setelah anjlk hampir 1,8 persen pada awal sesi, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Senin (6/5) atau Selasa (7/5) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis S&P 500 turun 0,45 persen atau 13,17 poin menjadi 2.932,47, sedangkan Nasdaq Composite Index melemah 40,71 poin atau sekitar 0,5 persen menjadi 8.123,29.
Minggu, Trump bersumpah akan menaikkan tarif menjadi 25 persen dari 10 persen, saat ini, terhadap barang-barang China senilai USD200 miliar, mengungkapkan frustrasi pada kecepatan negosiasi AS-China dan mendorong keraguan peluang keberhasilan dalam mencapai kesepakatan perdagangan dengan Beijing.
Meski negosiasi perdagangan antara pejabat Washington dan Beijing dijadwalkan untuk dilanjutkan, Rabu, Trump menyesalkan bahwa kemajuan yang dicapai "terlalu lambat" ketika China berupaya untuk menegosiasikan kembali ketentuan kesepakatan.
Trump mengklaim dalam  tweet  lain, Senin, bahwa AS kehilangan antara USD600 miliar dan USD800 miliar per tahun dalam perdagangan, mencatat: "Kami tidak akan melakukan itu lagi."
Saham global langsung terbebani aksi jual hebat karena pernyataan tersebut, yang tiba-tiba tampak berisiko terhadap negosiasi yang sudah berjalan selama berbulan-bulan.
Tetapi saham Wall Street mulai bergerak sedikit lebih tinggi setelah perdagangan dimulai di bursa New York.
Analis mengatakan saham mungkin akan tetap turun jika investor percaya kesepakatan itu benar-benar hancur dalam skenario terburuk dari perang perdagangan yang lebih luas.
"Investor memandangnya hanya sebagai  posturing  karena  tweet  ini sangat kontras dengan apa yang dikatakan Gedung Putih minggu lalu," kata Jack Ablin, analis Cresset Wealth Advisors.
Tom Cahill, analis Ventura Wealth Management, juga menghubungkan pemulihan pasar secara parsial dengan melihat sikap Trump sebagai taktik tawar-menawar ( bargaining ), tetapi "Saya sedikit lebih khawatir daripada itu," katanya.
"Pasar saham mengantisipasi akan ada kabar baik, Jumat minggu ini, belum tentu perjanjian perdagangan, tetapi sesuatu yang benar-benar akan memperkuat seberapa dekat mereka dengan perjanjian perdagangan," kata Cahill.
"Sangat mengecewakan bahwa kita akan melakukan dialog semacam ini di akhir permainan."
Saham Apple dan Caterpillar keluar dari level terburuk sesi tersebut, ditutup melemah lebih dari satu lebih rendah. Apple jatuh sebanyak 3,9 persen sementara Caterpillar kehilangan 3,4 persen pada satu titik. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM