Awal Pekan, Pilih ETF Broadbased Berkonten Saham Big Caps Dengan Fundamental dan Kinerja Menarik
Monday, October 25, 2021       09:46 WIB

Ipotnews - Di awal pekan ini, Senin (25/10), ETF berbasis luas (broad based) berkonten saham berkapitalisasi besar (big caps) dengan kinerja dan fundamental menarik dapat menjadi pilihan investor, seperti , R-LQ45X, , dan .
"Seiring dengan masuknya aliran dana asing, IHSG kami prediksi dapat menguat secara konsisten dan ditopang oleh saham saham big-caps. Dengan kondisi ini, ETF broad based yang berisi porsi big caps dan saham berfundamental baik mencatat kinerja menarik dan di saat yang sama memiliki beta yang terukur terhadap IHSG . Kami masih merekomendasikan ETF terutama MSCI Indonesia Large Cap (), ETF LQ45 (R-LQ45X), ETF FTSE Indonesia ESG (), dan ETF IDX Growth 30 () sebagai beberapa pilihan ETF untuk investor," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini.
Dipaparkan, Wall Street ditutup bervariasi pada Jumat kemarin di mana terdapat rotasi investor dari sektor teknologi ke blue chip yang menjadi pengaruh utama pergerakan Wall Street. Koreksi turun mayoritas indeks di Wall Street menjadi sentimen negatif di pasar dimana Asia Pasifik bergerak bervariasi pagi ini dan juga perhatian investor ke China akibat penyebaran Covid setelah pemerintah China mengumumkan outbreak yang meningkat di negara tersebut. Dari dalam negeri, IHSG minggu lalu tercatat flat dengan inflow asing di saham sebesar Rp3.4tn dan bonds di Rp5.8tn. "Namun solidnya laporan keuangan emiten di dalam negeri dan naiknya harga komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk IHSG hari ini."
Berikut update pasar untuk hari ini:
**: 9M21, pangsa pasar mobil di 55% tertinggi semenjak 2017 didorong oleh peningkatan di segmen low MPV dan SUV. Pangsa pasar LMPV di 62% karena inventori yang agresif untuk segmen Avanza & Xenia. Kami melihat valuasi memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan volume di segmen LMPV dan pangsa pasar yang meningkat. Maintain Hold.
**: 9M21, laba bersih inti tercatat Rp4.4tn (-20% yoy) relatif sejalan dengan estimasi kami namun dibawah estimasi konsensus. Sementara penjualan juga tercatat di Rp30tn (-7.5% yoy). Hal ini didorong oleh penjualan yang menurun terutama di segmen yang padat kompetisi seperti rumah tangga dan barang personal. Disisi lain, kenaikan harga CPO juga membuat GPM akan menurun. Downgrade to Sell.
**: 9M21, rugi bersih di Rp33bn (Vs Rp106bn di 9M20) Diatas estimasi kami dan membaik secara yoy yang diiringi oleh angka kuartal dimana 3Q21 mencatat laba bersih di Rp14bn (Vs rugi bersih Rp55bn di 3Q20). Keuntungan pertama semenjak 4Q17. Sementara NIM di 6.1% dan kredit tumbuh 311% ytd (+72% qoq) didorong oleh partnership yang akan menjadi pendorong utama di kuartal selanjutnya. Maintain Buy.
**: Menjelaskan bahwa proses integrasi BSI dalam satu sistem segera rampung dalam waktu dekat. juga targetkan pertumbuhan ekonomi syariah di 2.4% - 3.7%. juga targetkan penetrasi ekonomi syariah lebih tinggi dibandingkan saat ini di 6.4%.
**: Bank CIMB Niaga mengumumkan pengunduran diri presiden direktur, Tigor M. Siahaan. Dimana pengunduran diri diajukan pada Kamis, Oktober 21, 2021. Nantinya permohonan tersebut akan diputuskan dalam RUPSLB dan saat ini memulai proses seleksi pengganti Tigor Siahaan.

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM