Axiata dan Sinar Mas Kembali Hidupkan Rencana Merger EXCL dan FREN
Thursday, April 25, 2024       14:00 WIB

Ipotnews - Operator seluler Axiata Group dan konglomerasi Sinar Mas Group dikabarkan terus bergerak maju dalam rencana menggabungkan operasi telekomunikasi mereka di Indonesia, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pemilik XL Axiata ()dan Smartfren Telecom () sedang mendiskusikan struktur transaksi potensial yang akan menciptakan entitas senilai US$3,5 miliar dengan sekitar 100 juta pelanggan, kata sumber tersebut. Sebuah kesepakatan disebutkan akan terdiri dari transaksi tunai dan saham, kata mereka, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena prosesnya bersifat pribadi.
Kesepakatan tidak mengikat mungkin tercapai dalam beberapa bulan mendatang, sehingga memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan negosiasi dan melakukan uji tuntas (due diligence), kata sumber tersebut. Pembicaraan sedang berlangsung, namun para sumber mengakui tidak ada jaminan bahwa Axiata yang berbasis di Kuala Lumpur dan Sinar Mas akan melanjutkan penggabungan amak usaha merekatersebut, kata sumber tersebut.
Seorang perwakilan XL Axiata mengatakan konsolidasi akan menguntungkan industri dan perusahaan terbuka untuk menjajaki berbagai kemungkinan, tanpa berkomentar langsung mengenai kemungkinan merger Smartfren selain mengatakan itu adalah keputusan pemegang saham. Presiden Direktur Smartfren sekaligus perwakilan Sinar Mas, Merza Fachys, mengaku belum memiliki informasi resmi untuk dibagikan.
Saham XL Axiata telah naik 22 persen di Jakarta tahun ini, sehingga menjadikan nilai perusahaan sekitar US$2 miliar. Smartfren sebagian besar tetap datar, memberikan operator Indonesia nilai pasar sebesar US$1,2 miliar.
Axiata dan Sinar Mas yang berbasis di Jakarta menghidupkan kembali pembicaraan merger tahun lalu, Bloomberg News melaporkan pada bulan September. Opsi lain yang sedang dipertimbangkan termasuk perjanjian dan kemitraan berbagi jaringan, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut. Diskusi sebelumnya antara operator nirkabel terbesar Malaysia dan konglomerat Indonesia tidak menghasilkan kesepakatan.(Bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru