BYD Datang, SSIA Naikkan Target Penjualan Lahan Subang Smartpolitan Dari 60 ha Jadi 164 ha
Thursday, May 09, 2024       00:15 WIB

Ipotnews - PT Suryacipta Swadaya, anggata grup PT Surya Semesta Internusa Tbk (), percaya diri menaikkan target penjualan lahan di kawasan industri Subang Smartpolitan dari semula 60 hektare (ha) menjadi 164 ha, seiring tingginya minat investor asing menanamkan modal di kawasan industri itu.
Optimisme itu dipaparkan Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya Abednego Purnomo di Jakarta, Rabu (8/5). Menurut dia, investasi dari China naik secara signifikan sejak akhir 2022 usai China membuka aturan pembatasan pasca pandemi. Teranyar, raksasa kendaraan listrik China, BYD, melalui PT BYD Motor Indonesia (BYD) menandatangani kesepakatan kerja sama dengan PT Suryacipta Swadaya untuk pembangunan pabrik mobil listrik.
"Sebenarnya target dari korporasi sendiri kita target 60 hektare untuk Subang, tetapi kami percaya bahwa tahun ini kami akan tutup penjualan sekitar 164 hektare," kata Abednego.
Saat ini, lanjut dia, pelaku industri dari China hingga Vietnam mencari pangsa pasar baru. Sebab, pajak usaha di kedua negara itu semakin tinggi hingga menembus 20 persen. "Kenapa dari China? Karena ada trade war, kalau mereka tetap di China atau Vietnam mereka gak bisa survive karena mereka kena hantam 20-25 persen pajak," tandas Abednego.
Menurut Abed, ada beberapa alasan investor China mau menanamkan modalnya di Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki jangkauan pasar yang luas. Kemudian, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia sangat tinggi. "Banyak orang berbelanja menggunakan teknologi paylater atau kartu kredit. Itu yang membuat Indonesia cukup menarik bagi investor asing," ungkapnya.
Ketiga, kondisi politik dan ekonomi Indonesia cenderung stabil. Keempat, kemudahan berinvestasi di RI hingga harga lahan dan biaya produksi dari sisi tenaga kerja dan ongkos logistik pun dinilai lebih efisien.
"Setelah itu baru supply chain kita udah ada, roda, velg. Kalau mereka buka di Indonesia mereka nggak usah mikir harus bawa supplier dari negara mereka," katanya.

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM