Ipotnews - Bursa saham Eropa dibuka lebih tinggi pada Senin (1/6), investor lebih antusias merespon pelonggaran penguncian yang meluas di seluruh benua, mengabaikan gelombang protes yang memicu kerusuhan di AS.
Indeks FTSE 100 London bertambah 1,4% pada awal perdagangan, sementara CAC 40 Prancis naik 1,5%, dan MTS FTSE Italia naik 1,3%. Pasar tutup di Austria, Denmark, Jerman, Norwegia, Swedia, dan Swiss karena hari libur.
Laman CNBC melaporkan, investor di seluruh dunia memperhatikan kerusuhan sipil yang menyebar di AS. Ratusan orang ditangkap pada akhir pekan ketika para pengunjuk rasa dan polisi bentrok di kota-kota di seluruh Amerika setelah pembunuhan George Floyd memicu lebih dari 100 protes, aksi unjuk rasa dan aksi, menurut NBC News.
Derek Chauvin, petugas yang tertangkap kamrea menekan lutunya ke leher Floyd, ditangkap dan didakwa melakukan pembunuhan dan pembantaian manusia.
Namun penangkapan dan tuduhan itu gagal memadamkan kemarahan publik karena kematian tersebut, dan protes, beberapa kekerasan, terus berlanjut. Walikota kota-kota besar dari Los Angeles hingga Philadelphia ke Atlanta memberlakukan jam malam, dan setidaknya 12 negara bagian, serta Washington, D.C., mengaktifkan pasukan Garda Nasional.
Pada saat yang sama, pandemi virus korona tetap menjadi sorotan. Jumlah kasus virus korona secara global kini telah mencapai lebih dari 6,1 juta dan jumlah kematian mencapai 372.037, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
Bursa saham di Asia Pasifik pada perdagangan Senin pagi lebih tinggi karena rilis data China selama akhir pekan menunjukkan aktivitas pabrik negara itu meningkat pada Mei. Indeks Pembelian Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi berada di 50,6, sedikit turun dari 50,8 pada April lalu, dan di bawah ekspektasi 51,0, menurut Reuters. Namun, angka Mei yang berada di atas level 50 mengindikasikan adanya ekspansi.
Tidak ada emiten yang mengumumkan laba besar pada Senin ini, pasar menunggu rilis data registrasi mobil baru Spanyol untuk bulan Mei, serta data final PMI manufaktur untuk beberapa negara Eropa.
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM
