Bursa Pagi: Asia Bergerak Mixed, Tekanan Bearish Bebani Peluang Rebound IHSG
Tuesday, September 17, 2019       08:44 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (17/9), dibuka cendrung melemah, melanjutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street, di tengah lonjakan harga minyak akibat serangan ke lapangan minyak Arab Saudi.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan membukukan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,3%, diwarnai penurunan hampir di semua sektor, kecuali sektor energi yang melonjak 0,59%. Indeks bergerak melemah 0,26% (-17,30 poin) menjadi 6.656,20 pada pukul 8:25 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak menguat 0,19% (41,34 poin) ke posisi 22.029,63, setelah dibuka sedikit melemah di kisaran level 2.200, dan Topix menguat 013%, di tengah kenaikan yen. Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun 0,11% dan berlanjut menguat tipis 0,05% di level 2.063,35.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka melorot 0,67% (-181,59 poin) ke level 26.942,96 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,23% menjadi 3.23,71.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks acuan di bursa saham global dan regional di tengah tekanan harga minyak, setelah terpersosok 1,82% ke level 6.219 pada akhir sesi perdagangan kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp558,94 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih memiliki peluang untuk keluar dari fase konsolidasi selama  support level  dapat dipertahankan dengan baik. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks mengindikasikan adanya potensi  rebound , namun tekanan  bearish  masih mengiringi gerak IHSG .
Tim Riset Indo Premier berpendapat, kenaikan cukai rokok yang cukup tinggi dan kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global akbibat adanya lonjakan harga minyak mentah diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu tertekannya nilai tukar rupiah diprediksi akan menambah katalis negatif bagi indeks. IHSG diprediksi akan bergerak melemah dengan support di level 6.175 dan resistance di level 6.265.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp7.575, Resist: Rp7.900), (Buy, Support: Rp4.160, Resist: Rp4.280), (Buy, Support: Rp1.600, Resist: Rp1.670), (Buy, Support: Rp1.030, Resist : Rp1.130).
  • ETF: ( SELL , Support: Rp645, Resist: Rp666), ( SELL , Support: Rp532, Resist: Rp543), ( SELL , Support: Rp487, Resist: Rp505).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi tadi berakhir turun, di tengah kekhawatiran lonjakan harga minyak menyusul serangkaian serangan  drone  terhadap lapangan minyak penghasil setengah produksi minyak harian Arab Saudi. Harga minyak West Texas Intermediate melonjak lebih dari 14%, kenaikan harian terbesar sejak 2008. Harga minyak yang lebih tinggi akan memberi lebih banyak tekanan, di tengah perlambatan sektor manufaktur danp pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan harga saham juga terpengaruh oleh rilis data produksi industrial China periode Agustus yang hanya tumbuh 4,4%, terendah dalam tujuh setengah tahun.
Saham General Motors anjlok 4,3% terpukul aksi mogok serikat pekerja. Harga bensin yang lebih tinggi juga berpotensi menurunkan penjualan. Saham Airlines JetBlue Airways dan United Airlines merosot setidaknya 2,8%, sementara American Airlines rontok 7,3%. Saham Devon Energy meroket lebih dari 12%, Marathon Oil melonjak 11,6%, sementara Exxon Mobil dan Chevron masing-masing naik lebih dari 1%.
  • Dow Jones Industrial Average merosot 0,52% (-142,70 poin) ke level 27.076,82.
  • S&P 500 turun 0,31% (-9,43 poin) menjadi 2.997,96.
  • Nasdaq Composite Index melemah 0,28% (-23,17 poin) ke posisi 8.153,54.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange anjlok 2,41% menjadi USD25,12.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga ditutup melemah, dihantui meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang memangkas 5% pasokan global dan pelemahan industri China. Indeks STOXX 600 turun 0,58% menjadi 389,53, dipimpin penurunan harga saham produsen peralatan rumah tangga lebih dari 1%, sementara harga saham sektor minyak dan gas melonjak 3%. Presiden AS Donald Trump mengatakan AS dalam posisi " locked and loaded " untuk membantu Arab Saudi, sambil menuding Iran sebagai otak serangan, sehingga memicu kekhawatiran akan kemungkinan konfrontasi militer.
WTO diberitakan akan mendukung AS dalam perselisihan jangka panjang dengan Uni Eropa mengenai subsidi Airbus, memberi lampu hijau kepada Washington untuk menerapkan tarif tambahan miliaran euro terhadao produk-produk UE. Saham Air France KLM, Airbus dan Lufthansa melorot sekitar 3%. Harga saham minyak dan gas melejit; Lundin Petroleum, Tullow Oil, dan Technipfmc naik lebih dari 5%. PM Inggris Boris Johnson menemui Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Luxembourg. Juncker mengingatkan Johnson bahwa tergantung pada Inggris untuk menawarkan solusi kebuntuan Brexit.
  • FTSE 100 London merosot 0,69% (-46,05 poin) menjadi 7.321,41.
  • DAX 30 Frankfurt melorot 0,71% (- 38,22 poin) ke posisi 12.380,31.
  • CAC 40 Prancis anjlok 0,94% (-53,23 poin) ke level 5.602,23.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi berakhir menguat setelah Trump mengizinkan penggunaan cadangan minyak mentah darurat AS, merespons serangan terhadap fasilitas penyulingan Arab Saudi untuk mendinginkan lonjakan harga minyak. Harga minyak melonjak hingga 20% sebagai reaksi terhadap serangan tersebut. Kurs mata uang importir minyak menurun, dan eksportir minyak menguat.
Faktor lain yang mempengaruhi  greenback  adalah pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang diperkirakan akan memangkas suku bunga 25 basis poin pekan ini. Di sisi lain, data terbaru Commodity Futures Trading Commission mengindikasikan spekulan memangkas spekulasi  bullish  pada dolar. Indeks Dolar AS naik 0,36% menjadi 98.61.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1004

0.0003

+0.03%

7:33 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2426

-0.0005

-0.04%

7:34 PM

Yen (USD-JPY)

108.15

0.03

+0.03%

7:33 PM

Yuan (USD-CNY)

7.0673

-0.0114

-0.16%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

14042

75.5

+0.54%

4:55 AM

Sumber : Bloomberg.com, /2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi melambung tinggi. Brent mencatat lompatan terbesar dalam lebih dari 30 tahun dan rekor volume perdagangan minyak Brent berjangka yang melampaui 2 juta lot, setelah serangan terhadap fasilitas minyak mentah Saudi. Separuh produksi harian minyak Saudi terpangkas yang memangkas setengah produksi Saudi, sebesar 5,7 juta barel per hari, menimbulkan pertanyaan kemampuannya untuk mempertahankan ekspor.
Harga minyak sempat melonjak 20%, dan sedikit melandai setelah Presiden AS Donald Trump menyetujui pelepasan cadangan minyak strategis AS. Namun Trump mengatakan Washington " locked and loaded " sambil menuding-nuding Iran, menimbulkan kehawatiran akan eskalasi ketegangan di Timur Tengah. Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft mengatakan serangan terhadap fasilitas minyak Saudi "menunjukkan tanggung jawab terletak pada Iran" dan tidak ada bukti serangan itu datang dari Yaman.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent melesat USD8,80 (14,6%) menjadi USD69,02 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI melejit USD8,05 (14,8%) menjadi USD62,90 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi juga ditutup naik, lebih dari 1% setelah serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi yang memicu kekhawatiran meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Kendati kelompok Houthi, Yaman, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, seorang pejabat senior AS mengindikasikan Iran ada di belakangnya. Penguatan dolar membatasi kenaikan harga emas. Investor kembali terdorong untuk membeli emas sebagai aset  safe-haven . Sementara itu, data dari China menunjukkan pertumbuhan produksi industri merosot ke level terendah dalam 17 setengah tahun.
Pasar menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve dan Bank of Japan, Rabu besok. Bank sentral secara global menghadapi tekanan untuk memberikan dukungan moneter untuk ekonomi yang lesu karena perang dagang AS-China merusak sentimen perdagangan dan bisnis. Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, meningkatkan daya tarik emas. Logam lainnya, perak melonjak 2,7% menjadi USD17,90 per ounce, platinum anjlok 1,2% menjadi USD937,02, dan palladium turun 0,3% menjadi USD1.601,80.
  • Harga emas di pasar spot naik 1% menjadi USD1.503,31 per ounce.
  • Harga emas berjangka menguat 0,8% menjadi USD1.511,50 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM