Bursa Wall Street Tumbang Terpukul Kejatuhan Saham Teknologi dan Megacap
Tuesday, January 31, 2023       05:11 WIB

Ipotnews - Indeks utama Wall Street merosot, Senin, terbebani kejatuhan saham teknologi dan  megacap  lainnya, karena investor melihat ke arah sejumlah acara penting pekan ini, termasuk pertemuan bank sentral dan laporan keuangan perusahaan.
Sektor teknologi anjlok 1,9% sementara energi tersungkur 2,3%, penurunan terbesar di antara sektor S&P 500. Saham Apple Inc, Amazon.com Inc dan induk usaha Google, Alphabet Inc, yang akan mengumumkan kinerjanya pekan ini, semuanya terjungkal, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (30/1) atau Selasa (31/1) pagi WIB.
Lebih dari 100 perusahaan S&P 500 diperkirakan melaporkan kinerja keuangannya minggu ini, yang juga mencakup pertemuan bank sentral di Amerika Serikat dan Eropa serta data ketenagakerjaan AS yang diawasi ketat.
"Pasar mengalami pergerakan besar dan perdagangan sedikit lebih hati-hati menuju minggu ini yang kemungkinan akan menjadi titik belok bagi pasar secara keseluruhan," kata Keith Lerner, co-Chief Investment Officer Truist Advisory Services.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 260,99 poin atau 0,77% menjadi 33.717,09, S&P 500 kehilangan 52,79 poin atau 1,30% menjadi 4.017,77 dan Nasdaq Composite Index menyusut 227,90 poin atau 1,96% menjadi 11.393,81.
Imbal hasil US Treasury naik, memberikan tekanan lain bagi saham teknologi yang sebaliknya telah pulih untuk memulai tahun ini setelah 2022 yang sulit.
Meski mengalami penurunan pada sesi Senin, S&P 500 tetap berada di jalur untuk membukukan kenaikan terbesar di Januari sejak 2019.
The Fed diprediksi menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan dua hari, Rabu, menyusul tahun 2022 di mana bank sentral secara agresif meningkatkan suku bunga untuk mengendalikan lonjakan inflasi.
Konferensi pers Chairman Fed, Jerome Powell, akan dicermati apakah siklus kenaikan suku bunga bakal segera berakhir dan untuk tanda-tanda berapa lama suku bunga bisa tetap tinggi.
"Ini mungkin salah satu pertemuan terpenting sejak semuanya dimulai," kata Sameer Samana, analis Wells Fargo Investment Institute. "Kecuali jika the Fed memperpanjang  timeline  itu secara berarti dari apa yang diprediksi pasar, yaitu the Fed akan selesai dalam satu atau dua pertemuan berikutnya, ini mungkin berakhir dengan jeda."
Sementara itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan memberikan kenaikan suku bunga besar lainnya pada pertemuan Kamis.
Investor juga fokus pada laporan keuangan, di tengah kekhawatiran ekonomi mungkin menghadapi resesi. Dengan lebih dari 140 perusahaan telah melaporkan sejauh ini, laba S&P 500 diperkirakan melorot 3% pada kuartal keempat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut Refinitiv IBES .
Dalam berita korporasi, saham Johnson & Johnson terjerembab 3,7% setelah strategi raksasa  healthcare  itu menggunakan kebangkrutan untuk menyelesaikan litigasi bernilai miliaran dolar atas klaim produk bedaknya yang menyebabkan kanker ditolak oleh pengadilan banding federal.
Sekitar 10,6 miliar saham berpindah tangan di bursa Amerika Serikat, dibandingkan rata-rata harian 11,2 miliar selama 20 sesi terakhir. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM