Bursa Pagi: Asia Bergerak Mixed, Aksi Profit Taking Hambat Uptrend IHSG
Monday, November 27, 2023       08:32 WIB

Ipotnews - Membuka pekan terakhir November 2023, Senin (27/11), bursa saham Asia cenderung bergerak positif. Investor mencermati kenaikan data inflasi di sektor jasa Jepang periode Oktober yang menunjukkan kenaikan IHP sebesar 2,3%, dari 2% di bulan sebelumnya, tertinggi sejak Januari 2020,
Investor menunggu rilis data menunggu rilis data inflasi Oktober Australia, Rabu, data resmi aktivitas sektor manufaktur China dan PDB India, Kamis.
Perdagangan nsaham hari ni diawali dengan mencatatkan kenaikan tipis indeks ASX 200, Australia sebesar 0,07%. Indeks berlanjut melemah 0,14% (-9,7 poin) menjadi 7.031,1 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka menguat 0,16%, dan Kosdaq naik 0,34%. Kospi berlanjut naik 0,36% menjadi 2.505,67.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bergerak positif 0,23% (76,14 poin) menjadi 33.701,67, setelah dibuka naik 0,34%, dan Topix bertambah 0,22%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menghijau, meningkat 0,67% (118,1 poin) ke level 17.677,52 pada pukul 8:40 WIB. IndeksShanghai Composite, China sedikit melemah 0,09% di posisi 3.038,19.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan kenaikan tipis 0,08% di posisi 7.009. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melonjak 1,55% ke level USD21,60.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas, tapi juga berisiko berbalik terkoreksi. Secara teknikal, tren penguatan IHSG sudah relatif terbatas sehingga rawan terkoreksi, seiring meningkatnya aksi  profit taking . Munculnya pola  bearish  akan menghadang uptrend indeks yang sudah terbentuk.
Tim Riset IndoPremier berpendapat, penutupan bursa Wall Street yang cenderung menguat di zona hijau memberikan potensi untuk memberikan sentimen positif untuk IHSG . Hal tersebut telah dikonfirmasi lebih lanjut oleh IHSG yang ditutup menguat di area 7000.
IHSG diprediksi akan mampu melanjutkan penguatannya dengan rentang support 6.965 dan resistance 7.100.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup melandai, dengan volume perdagangan yang rendah. Investor mencermati dimulainya musim belanja sehari setelah libur Thanksgiving, yang dapat menjadi indikator ketahanan konsumen. Survei kelompok ritel AS, NRF, menunjukkan pembeli AS berencana membelanjakan rata-rata USD875 saat liburan tahun ini, secara tahunan naik 5%. Indeks PMI S&P Global menunjukkan aktivitas bisnis AS tetap stabil pada November.
Namun lapangan kerja di sektor swasta menurun untuk pertama kalinya dalam hampir tiga setengah tahun. Dari 11 sektor utama di S&P 500, sembilan sektor berakhir dengan kenaikan, dipimpin sektor kesehatan. Layanan komunikasi dan teknologi ditutup di zona merah. Nasdaq terseret sedikit lebih rendah karena pelemahan saham-saham megacap. Saham Nvidia anjlok 1,9%. IRobot melambung 39,1%. Vista Outdoor melompat 3,9%. Namun ketiga indeks Wall Street mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,33% (117,12 poin) ke 35.390,15.
  • S&P 500 sedikit menguat 0,06% (2,72 poin) di posisi 4.559,34.
  • Nasdaq Composite melemah 0,11% (15,00 poin) menjadi 14.250,85.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu dengan sedikit menguat. Investor menilai sinyal prospek ekonomi Jerman , sambil mencermati kinerja laba emiten dan prospek penurunan suku bunga. Perekonomian Jerman terkontraksi 0,1% pada kuartal III. Sentimen bisnis Jerman meningkat kurang dari yang diperkirakan pada November. Imbal hasil obligasi pemerintah zona Euro ditutup lebih tinggi.
Investor menyeimbangkan ketakutan resesi dengan komentar pejabat ECB yang menentang ekspektasi ppenurunan suku bunga pada 2024. Indeks STOXX 600 naik 0,4% menjadi 459,98, meningkat 0,9% secara mingguan. Sektor bahan kimia memimpin kenaikan sebesar 0,9%. BASF Jerman melonjak 1,8%. Saham Forvia dan Continental melesat 2,5% dan 2,0%. Secara mingguan, saham real estat tertinggal. Sementara saham media dan saham ritel berkinerja terbaik.
  • DAX 40 Jerman naik 0,22% (34,76 poin) menjadi 16.029,49.
  • FTSE 100 Inggris naik tipis 0,06% (4,62 poin) di 7.488,2.
  • CAC 40 Prancis menguat 0,20% (14,87 poin) ke 7.292,8.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan menurun dalam sesi perdagangan yang relaif sepi setelah libur Thanksgiving di AS. Aktivitas bisnis AS di November cenderung stabil, namun lapangan kerja di sektor swasta menurun sejalan dengan ekspektasi perlambatan ekonomi pada kuartal IV. Indeks Output PMI Komposit AS dari S&P Global tidak berubah di 50,7. Sedikit peningkatan dalam aktivitas sektor jasa mengimbangi kontraksi di bidang manufaktur.
Indeks ketenagakerjaan turun menjadi 49,7, kontraksi pertama sejak Juni 2020, dari 51,3 di Oktober. Pelonggaran pasar tenaga kerja cenderung akan menekan inflasi. Yen mendatar. IHK inti nasional Jepang, naik 2,9% YoY di Oktober, meski masih di bawah perkiraan 3,0%. Euro menguat. Data perekonomian Jerman kuartal III menyusut dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Sentimen bisnis Jerman di November meningkat, tiga bukan berturut-turut. Indeks dolar (indeks DXY) turun 0,5% menjadi 103,40.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0940

0.0035

+0.32%

4:59 PM

Yen (USD-JPY)

149.44

-0.120

-0.08%

4:59 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2603

0.0069

+0.55%

4:59 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,565

12.000

+0.08%

2:58 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1490

0.0014

+0.02%

1:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 24/11/2023 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea akhir pekan lalu ditutup melemah. Para pedagang berspekulasi apakah OPEC + akan mencapai kesepakatan mengenai pengurangan produksi lebih lanjut. Dari sisi permintaan, margin penyulingan yang buruk telah menyebabkan melemahnya permintaan minyak mentah dari kilang-kilang di AS. Di China, pertumbuhan permintaan diperkirakan akan melemah menjadi sekitar 4% pada paruh pertama tahun 2024, setelah tumbuh kuat pasca-COVID.
Pertumbuhan produksi non- OPEC akan tetap kuat. Perusahaan energi negara Brazil, Petrobras, berencana untuk menginvestasikan USD102 miliar selama lima tahun ke depan, untuk meningkatkan produksi menjadi 3,2 juta barel setara minyak per hari atau pada tahun 2028 dari 2,8 juta pada tahun 2024.
  • Harga Brent berjangka turun 36 sen (-0,44%) menjadi USD81,06 per barel.
  • Harga WTI berjangka turun USD1,09 (-1,41%) ke level USD76,01 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange akhir pekan lalu ditutu naik. Laju harga emas didorong oleh penurunan dolar AS dan spekulasi bahwa The Fed akan segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga. Commerzbank memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan dilaksanakan pada pertengahan tahun depan, sehingga harga emas kemungkinan akan terus naik di atas $2.000.
Para pedagang memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada bulan Desember, dan memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 50% pada awal bulan Mei, menurut FedWatch Tool dari CME.
Harga logam berharga lainnya; perak di pasar spot melompat 2,4% ke level USD24,23 per ounce, platinum melaju 1,4% menjadi USD927,98, dan paladium melonjak 1,9% ke USD1,065.59 per ounce.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,4% ke USD1,999.88 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD2,001.20.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM