Bursa Pagi: Asia Dibuka Cenderung Melemah, Laju IHSG Rawan Terkoreksi
Monday, October 25, 2021       08:27 WIB

Ipotnews - Mengawali pekan terakhir Oktober, Senin (25/10), bursa saham Asia dibuka  mixed  cederung melemah .  Investor menungu rilis laporan keuangan kuartal ketiga sejumlah emiten  big cap  hari ini. Kasus infeksi Covid-19 kembali menghantui China, pemerintah setempat memperingatkan tentang kemungkinan munculnya gelombang wabah baru. Indeks MSCI Asia-Pasifik berkurang 0,08%.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penguatan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,13%. Indeks berlanjut meningkat 0,69% (51,2 poin) ke level 7.466,7 pada pukul 8:20 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun 0,44%, dan berlanjut menguat tipis 0,05% menjadi 3.007,75.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melorot 0,59% (-169,68 poin) ke posisi 28.635,17, seteah dibuka anjlok 0,99%, dan Topix melorot 0,61%.
Indeks HangSeng, Hongkong dibuka turun, mencapai 0,41% (-106,15 poin) ke level 26.020,78 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,23% menjadi 3.574,26.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini dihadapkan pada pergerakan indeks di bursa saham Asia yang bervariasi cenderung melemah, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan menguat 0,16% menjadi 6.643. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,25% menjadi USD24,38.
Beberapa analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini cenderung terkonsolidasi rawan melemah karena pasar minim sentimen positif, dengan kecenderungan  profit taking . Secara teknikal, sejumlah indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya risiko koreksi secara terbatas.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, terkoreksinya mayoritas indeks di bursa Wall Street diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. Sementara itu optimisme investor seiring solidnya laporan keuangan emiten di dalam negeri dan naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, timah serta batu bara berpeluang menjadi sentimen positif.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 6,605 dan  resistance  di level 6,685. Beberapa ekuitas yang dicermati antara lain;
  • Saham : BBCA (Buy). Support: Rp7,450, Resist: Rp7,600, BBRI (Buy). Support: Rp4,340, Resist: Rp4,460, WIKA (Buy). Support: Rp1,320, Resist: Rp1,390, JPFA (Buy on Weakness). Support: Rp1,855, Resist: Rp1,900.
  • ETF : XIID (Buy). Support Rp528, Resist: Rp536, XPFT (Buy). Support: Rp545, Resist: Rp557, XPID (Buy). Support: Rp527, Resist: Rp535.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup cenderung melemah, namun secara keseluruhan mencatatkan kenaikan mingguan indeks acuan. Saham Wall Street berada di bawah tekanan setelah Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS di jalur untuk mulai mengurangi pembelian aset. Indeks dolar AS menguat setelah muncul komentar Powell. Para investor di Wall Street juga mencermati pemberitaan bahwa China Evergrande Group tampaknya berusaha menghindari default dengan berupaya melakukan pembayaran kupon obligasi pada menit-menit terakhir tenggat waktu.
Investor merotasi keluar saham teknologi ke saham  blue chips . Saham Facebook dan Twitter turun anjlok 5% dan 4,8%. Namun Tesla naik 1,7% menyentuh  all-time-high  bersama Ebay dan Microsoft. Saham Intel Corp longsor hingga 11,7% setelah merilis kinerja kuartal III yang mengindikasikan kekurangan pasokan chip. Saham American Express Co naik dan laba American Express melampaui perkiraan para analis. Kinerja mengecewakan Intel dan IBM awal pekan ini serta komentar Hawkish Chairman the Few Jerome Powell tentang inflasi dan pengetatan kebijakan moneter telah menambah kegelisahan pasar.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,21% (73,94 poin) ke level 35.677,02.
  • S&P 500 melemah 0,11 persen (4,88 poin) menjadi 4.544,9.
  • Nasdaq Composite melorot 0,82% (-125,5 poin) ke posisi 15.090,2.

Bursa saham utama Eropa menutup pekan lalu dengan menguat di tengah lonjakan harga saham sektor teknologi serta kinerja laba emiten yang kuat. Pembayaran kupon obligasi Evergrande berdenominasi dolar AS untuk mencegah  default  mengangkat sentimen secara global. Investor mengabaikan Indeks PMI komposit  flash  Zona Eropa periode Oktober yang melambat ke level 54,3dari 56,2 pada bukan sebelumnya. Di sisi lain ekspektasi inflasi zona Eropa mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun, memberikan tekanan tambahan pada bank sentral Eropa untuk mempertahankan stimulus era krisis. ECB akan menggelar pertemuan pada pekan ini.
Indeks STOXX 600 naik 0,5% ke posisi 471,88, tertinggi dalam 2 pekan terakhir. Emiten pabrikan semikonduktor Belanda, ASML dan perusaaan perangkat lunak Jerman, SAP, melonjak 3,2% dan 1,2% setelah sempat tergelincir pada awal pekan seiring hasil kinerja kuartal III. Sektor teknologi melompat 1,5%. Saham Boliden, emiten pertambangan Swedia, anjlok 6,8% karena laba operasi kuartal III turun di bawah perkiraan pasar. Saham Remy Cointreau naik 1,8%. Sementara itu harga saham perusahaan kosmetik L'Oreal naik 5 persen setelah emiten asal Perancis ini mengumumkan pertumbuhan kuartal III yang lebih baik dari perkiraan.
  • DAX 30 Jerman naik 0,465 (70,4 poin) menjadi 15.542,98.
  • FTSE 100 Inggris menguat 0,20% 14,25 poin) ke posisi 7.20455.
  • CAC 40 Prancis meningkat 0,71% (47,52 poin) ke level 6.733,69

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu ditutup melemah, seteah sempat menguat karena Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS harus segera mulai mengurangi pembelian asetnya, tetapi seharusnya belum menaikkan suku bunga. Menurut Powell, pertumbuhan lapangan kerja masih terlalu rendah dan inflasi yang tinggi kemungkinan akan berkurang tahun depan. Banyak pelaku pasar khawatir bahwa kenaikan tekanan harga akan bertahan lebih lama daripada yang diyakini para pembuat kebijakan.
Data menunjukkan bahwa aktivitas bisnis AS meningkat kuat pada Oktober, meskipun kekurangan tenaga kerja dan bahan baku menahan manufaktur. Reli dolar juga memudar karena investor membangun ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih cepat. Indeks dolar yang mengukur  greenback  terhadap mata uang enam negara maju turun 0,10 persen menjadi 93,64.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.1643

0.0020

+0.17%

Poundsterling (GBP-USD)

1.3755

-0.0038

-0.28%

Yen (USD-JPY)

113.50

-0.49

-0.43%

Yuan (USD-CNY)

6.3850

-0.0082

-0.13%

Rupiah (USD-IDR)

14,122.50

0.00

0.00%

Sumber : Bloomberg.com, 22/10/2021 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges mengakhiri pekan lalu dengan menguat, seiring ketatnya pasokan AS. Namun secara mingguan harga minyak cenderung flat karena naiknya harga batubara dan gas telah reda. Harga minyak WTI mencatatkan kenaikan mingguan 0,5% pada pekan lalu.
Data Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan stok minyak mentah AS turun menjadi 31,2 juta barel, terendah sejak Oktober 2018. Produksi minyak mentah kilang turun hingga 15 Oktober.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI naik USD1,26 (1,5%) menjadi USD83,76 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent naik 92 sen (1,09%) menjadi USD85,53 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange mengakhiri pekan lalu dengan menguat, seiring pelemahan dolar AS yang menurunkan imbal hasil obligasi AS. Ekspektasi bahwa bank sentral AS dapat mulai mengurangi dukungan ekonomi, mendukung harga emas. Bank of Japan dikabarkan sedang membahas penghapusan program pinjaman Covid-19 jika infeksi di negara itu terus berkurang.
Harga emas batangan diperdagangkan dalam kisaran USD1.749-USD1.800 sepanjang bulan ini. Reli tajam dalam imbal hasil US Treasury 10-tahun membatasi kenaikannya. Harga logam berharga lainnya; perak naik 0,2% menjadi USD24,18 per ounce, platinum naik 0,5% menjadi USD1.053,80 , dan paladium naik 1% menjadi USD2.037,56.
  • Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi US1.785,00 per ounce.
  • Harga emas berjangka naik tipis 0,2% menjadi USD1.786,00 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM