Bursa Pagi: Asia Dibuka Menguat, IHSG Berpeluang Lanjutkan Kenaikan
Monday, October 26, 2020       08:18 WIB

Ipotnews - Awali pekan terakhir Oktober, Senin (26/10), bursa saham Asia dibuka  mixed , cenderung menguat, di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Eropa dan AS. Indeks MSCI Asia ex-Jepang menguat 0,14%. Bursa saham Hongkong hari ini libur.
Membuka perdagangan saham pekan ini, indeks ASX 200 bergerak naik 0,33% diwarnai penurunan harga minyak pada pembukaan pasar Asia. Indeks berlanjut meningkat 0,40% (24,50 poin) ke level 6.191,50 pada pukul 8:00 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka sedikit di bawah garis datar, harga saham-saham perusahaan Samsung Group bergejolak setelah meninggalnya bos Samsung Electronic, Lee Kun-hee. Indeks berbalik menguat 0,16% ke posisi 2.364,65.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang bertambah 0,13% (29,47 poin) menjadi 23.546,06, setelah dibuka menguat 0,11%, namun Topix tergelincir 0,12%
Indeks Shanghai Composite, China dibuka anjlok, mencapai 1,31%, ke level 3.234,90 pada pukul 8:45 WIB.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada pembukaan bursa saham Asia yang cenderung menguat,setelah berhasil mengakhiri sesi perdagangan pekan lalu dengan mencatatkan kenaikan 0,40% ke posisi 5.112. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melaju 1,07% ke level USD18,90.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan mengonfirmasi pola  rebound  jangka pendek. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya sinyal positif yang mendekati area jenuh jual. Secara teknikal, beberapa indikator pergerakan indeks memperlihatkan adanya sinyal positif yang mendekati area jenuh jual.
Tim Riset IndoPremier berpendapat, mulai dilaporkannya kinerja kuangan emiten kuartal III yang sejauh ini cukup bagus, dan optimisme akan segera disetujuinya stimulus fiskal AS diprediksi akan menjadi sentimen positif. Sementara itu terkoreksinya sebagian besar harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif di pasar.
IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 5,080 dan  resistance  di level 5,140. Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy). Support: Rp1,030 Resist: Rp1,070, (Buy). Support: Rp5,450 Resist: Rp5,650, (Buy). Support: Rp1,160 Resist: Rp1,220, (Buy ). Support: Rp9.225 Resist: Rp9.575
  • ETF: XMTS (Buy). Support: Rp405, Resist: Rp410, (Buy). Support: Rp390, Resist: Rp396, (Buy). Support: Rp557, Resist: Rp565.

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan cenderung menguat diwarnai aktivitas perdagangan yang bergelombang. Pasar terus memantau perkembangan negosisasi stimulus fiskal AS yang tak kunjung memberikan hasil. Perbedaan signifikan tetap ada antara pemerintahan Republik dan Demokrat. Sepanjang pekan lalu, 50 juta warga AS telah memberikan suara, melampaui total pemungutan suara awal pada pemilu 2016. Jajak pendapat setelah debat, Kamis lalu, masih menempatkan Trump di belakang Biden. Indeks Dow Jones bergerak dalam rentang yang ketat dan berakhhir melemah. Sektor jasa komunikasi melompat 1,1% tertinggi di S&P 500. Secara mingguan Dow Jones merosot 0,9 %, S&P 500 turun 0,5% dan Nasdaq terperosok 1,1%.
Saham Gilead Sciences Inc menguat 0,2% setelah FDA menyetujui penggunaan obat antiviral remdesivir untuk merawat pasien Covid-19 di rumah sakit AS. Saham Intel Corp anjlok 10 % setelah melaporkan penurunan marjin karena konsumen membeli laptop yang lebih murah. American Express melorot 3,6%, karena laba kuartal III meleset dari perkiraan. Periode rilis kinerja emiten kuartal III telah mencapai 135 emiten S&P 500, menurut Refinitiv, 84 % emiten berhasil melampaui ekspektasi laba. Pasar menungu rilis hasil kinerja emiten teknologi papan atas, di antaranya Apple, Facebook, Amazon dan Alphabet, pekan ini.
  • Dow Jones Industrial Average melemah 0,10% (-28,09 poin) di posisi 28.335,57.
  • S&P 500 naik 10,34% (11,9 poin) menjadi 3.465,39.
  • Nasdaq Composite menguat 0,37% (42,28 poin) ke level 11.548,28.

Bursa saham utama Eropa akhir pekan lalu ditutup di zona hijau, didukung pencapaian laba Barclays dan Airbus yang positif. Namun kekhawatiran pelaku pasar terhadap dampak negatif kasus infeksi virus korona semakin memburuk seiring melonjaknya angka penularan. Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan, PDB negara itu kemungkinan akan berkontraksi pada kuartal IV. Kebijakan pembatasan di hampir dua pertiga Prancis diperkirakan akan memakan biaya USD2,36 miliar. Rilis data ekonomi zona Eropa masih memperlihatkan pelemahan pada Oktober. Indeks PMI Komposit zona euro untuk sektor manufaktur maupun jasa turun menjadi 49,4 di Pktober, dari 50,4 pada bulan lalu. ndeks manufaktur Jerman menguat namun aktivitas sektor jasa Jerman menyusut.
Indesk STOXX600 melaju 0,62%ke level 362,5 setelah melemah 4 hari terakhir secara beruntun. Saham bank papan atas di bursa London, Barclays melesat 8% mendongkrak pergerakan harga saham bank-bank regional. Sektor otomotif dan migas juga bergerak menguat. Harga saham Airbus melojak 5,6%. Manajemen Airbus bersiap untuk menaikkan produksi setelah permintaan pulih dari tekanan krisis virus korona. Saham Kering anjlok 3,2% karena kinerja Gucci kalah dari para pesaingnya. Optimisme pada pekan ini juga didukung oleh stimulus fiskal baru Inggris, yang diperkirakan akan diikuti Bank Sentral Eropa di bulan Desember. Investor global bersikap hati-hati jelang pemilu AS pada 3 November nanti.
  • DAX 30 Jerman meningkat 0,82% (102,69 poin) menjadi 12.645,75.
  • FTSE 100 Inggris melonjak 1,29% (74,63 poin) ke level 5.860,28.
  • CAC 40 Prancis melompat 1,20% (58,26 poin) ke posisi 4.909,64.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York menutup pekan lalu dengan terkoreksi pasca debat terakhir calon presiden. Dolar AS mengarah ke pelemahan mingguan, para pemodal  wait and see  negosiasi stimulus fiskal AS serta negosiasi perdagangan pasca Brexit. Ekspektasi Biden akan memenangkan pilpres, kemungkinan akannmendorong pelemahan dolar ebih lanjut sebab Biden diperkirakan akan membelanjakan anggaran negara lebih banyak untuk mengatasi pandemi korona.
Sementara itu, yield obligasi negaara-negara zona Eropa turun tipis seiring survei bisnis di Perancis dan Jerman yang menunjukkan pemburukan dampak gelombang kedua virus korona pada ekonomi kedua negara terbesar di Eropa tersebut. Namun demikian euro menguat didukung " risk on " investor. Sterling melemah tipis, kendati kepala negosiator Inggris dan Uni Eropa melaporkan beberapa kemajuan yang telah dibuat dalam pembicaraan perdagangan Brexit. Indeks Dolar AS (DXY) melemah 0,22% menjadi 92,75, terhadap sekeranjang mata uang enam negara maju. Secara mingguan indeks DXY turun 0,9%.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.1860

0.0042

+0.36%

Poundsterling (GBP-USD)

1.3039

-0.0044

-0.34%

Yen (USD-JPY)

104.71

-0.15

-0.14%

Yuan (USD-CNY)

6.6868

0.0017

+0.03%

Rupiah (USD-IDR)

14,660.00

0.00

0.00%

Sumber : Bloomberg.com, 23/10/2020 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges mengakhiri pekan lalu dengan menurun tajam, sekaligus mencatatkan pelemahan mingguan, seiring lonjakan kasus infeksi korona di Eropa dan AS. Sentimen tersebut membayangi prospek perpanjangan kesepakatan pengendalian pasokan oleh OPEC . Italia dan beberapa negara bagian AS mencatatkan lonjakan kasus baru harian tertinggi. Sementara Perancis memperpanjang jam malam terhadap sekitar dua pertiga wilayahnya.
Juga membebani pasar, kenaikan produksi Libya yang telah mencapai 500.000 bph dan akan terus meningkat pada akhir Oktober. Kejatuhan harga minyak sedikit tertahaan oleh komentar Presiden Rusia Vladimir Putin, bahwa Moskow tidak mengabaikan perpanjangan pemotongan produksi minyak OPEC + untuk mendukung harga minyak.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun 69 sen (-1,63%) menjadi USD41,77 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun 79 sen (-1,94%) menjadi USD39,85 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange juga mengakhiri pekan lalu dengan melemah, tapi ketidakpastian menuju pilpres AS pada 3 November membatasi koreksi. Lebih dari 50 juta orang Amerika telah memberikan suara dengan 11 hari tersisa dalam kampanye. Optimisme stimulus AS memudar setelah Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Larry Kudlow mencatat bahwa negosiasi stimulus fiskal masih memiliki sejumlah ketidaksepakatan isi kebijakan dan jumlahnya, tidak mungkin diselesaikan sebelum 3 November. Harga logam berharga lainnya; perak turun 1,2% menjadi USD 24,46 per ounce, platinum naik 2% menjadi USD 902,44, dan paladium turun 0,3%ke posisi USD 2.367,44.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,4% menjadi USD1.896,84 per ounce.
  • Harga emas berjangka turun 0,3 % menjadi USD1.898,40 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM