Bursa Pagi: Asia Dibuka Mixed Cenderung Melemah, IHSG Masih Berpotensi Menguat
Wednesday, November 29, 2023       08:24 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Rabu (29/11), dibuka  mixed  cenderung melemah, mengikuti pergerakan indeks pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang berlawanan arah. Investor mencermati pernyataan sejumlah pejabat The Fed yang beragam tentang inflasi dan sinyal kebijakan suku bunga.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,27% jelang rilis data inflasi Oktober negara itu. Indeks berlanjut meningkat 0,57% (40 poin) ke level 7.055,2 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan dibuka turun 0,23% dan Kosdaq sedikit berkurang. Kospi berlanjut turun kurang dari 0,5% menjadi 2.509,49.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang melorot 0,66% (-221,23 poin) ke posisi 33.187,16, setelah dibuka turun 0,29% dan Topix melemah 0,14%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka menguat tipis 0,03% (4,94 poin) di posisi 17.359,08 pada pukul 8:35 WIB. Indeks Shanghai Composite, China bergerak mendatar di level 3.038,46.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan akan kembali berupaya melanjutkan kenaikan, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan kenaikan 0,39% menjadi 7.041. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange meningkat 0,69% ke posisi USD21,85.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas, setelah menyentuh level  all time high  7.067 pada perdagangan kemarin. Namun secara teknikal penguatan diproyeksikan mulai terbatas, bahkan rawan mengalami koreksi.
Tim Riset IndoPremier berpendapat, penguatanpada ketiga indeks utama AS memberikan gambaran yang cukup kuat terhadap perdagangan pasar saham hari ini. Selain itu, peningkatan harga minyak juga memberikan sentimen yang positif bagi laju IHSG .
IHSG diprediksi akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan menguat dengan rentang support 6.975 dan resistance 7.110.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup dengan kenaikan moderat. Investor mencermati pernyataan beragam sejumlah pejabat The Fed menjelang rapat FOMC bulan depan, dan data konsumen yang optimistis. Hasil survei National Retail Federation menunjukkan konsumen berencana untuk membelanjakan sekitar 5% lebih banyak tahun ini. Rilis indeks kepercayaan konsumen Conference Board juga menunjukkan perbaikan ekspektasi jangka pendek.
Pasar memperkirakan kemungkinan 98,9% FOMC akan membiarkan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,50%, bulan depan, menurut FedWatch. Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup menghijau. Saham  consumer discretionary  membukukan persentase kenaikan terbesar, saham  healthcare  memimpin penurunan. Saham Boeing melaju 1,4%. Perusahaan e-commerce China, PDD Holdings melambung 18,1%. Affirm Holdings melejit 11,5%. Micron Technology ambles 1,8%.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,24% (83,51 poin) ke 35.416,98.
  • S&P 500 bertambah 0,10% (4,46 poin) menjadi 4.554,89.
  • Nasdaq Composite naik 0,29% (40,73 poin) ke posisi 14.281,76.

Bursa saham utama Eropa tadi malam berakhir cenderung melemah. Kepala Bundesbank, Joachim Nagel,mengatakan ECB mungkin perlu menaikkan suku bunga lagi jika prospek inflasi memburuk, dan bank sentral tidak boleh terburu-buru melonggarkan kebijakan. Investor akan mencermati rilis sejumlah data ekonomi minggu ini, termasuk angka inflasi zona euro, Kamis, dan indeks PCE AS. Sentimen konsumen Jerman sedikit membaik menjelang Natal, namun tetap pada tingkat yang sangat rendah.
Trader memperkirakan peluang 45% untuk penurunan suku bunga pertama sebesar 25 bps oleh ECB pada rapat April, turun dari 90% pada dua minggu lalu. Indeks STOXX 600 turun 0,3% menjadi 457,04. Saham kelas berat seperti Novo Nordisk dan LVMH anjlok 3,1% dan 1,8%. Sektor kesehatan merosot 1,4%. Perusahaan farmasi Belgia Argenx rontok 10,1%. Julius Baer terperosok 4,7%, Ubisoft ambles 9.0%. RWE Produsen listrik terbesar Jerman, RWE melesat 3,1%.
  • DAX 40 Jerman menguat 0,16% (26,30 poin) jadi 15.992,67.
  • FTSE 100 Inggris turun tipis 0,07% (-0,46 poin) di 7.455,24.
  • CAC 40 Prancis menyusut 0,21% (-15,36 poin) ke 7.250,13.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York berakhir merosot ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan. Investor terus berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi AS mulai melambat setelah siklus pengetatan agresif sejak Maret tahun lalu. Pasar mulai memperhitungkan pemangkasan suku bunga pada paruh pertama 2024. The Fed fund future rate memperhitungkan peluang penurunan suku bunga sebesar 33% pada rapat Maret, dan meningkat menjadi sekitar 65% pada Mei, menurut FedWatch.
Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan kemungkinan penurunan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan, jika penurunan inflasi terus berlanjut. Conference Board mengatakan indeks kepercayaan konsumen meningkat menjadi 102,0 pada bulan ini dari revisi turun 99,1 di Oktober. Harga rumah di AS meningkat 6,1% (yoy) pada September, dari pertumbuhan 5,8% pada Agustus, Namun, indeks manufaktur Richmond Fed turun ke wilayah negatif di -5 pada November. Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,44% ke 102,74.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.0995

0.0002

+0.02%

6:09 PM

Yen (USD-JPY)

147.340

-0.1400

-0.09%

6:10 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2700

0.0006

+0.05%

6:09 PM

Rupiah (USD-IDR)

15,435.50

-58.5000

-0.38%

2:40 AM

Yuan (USD-CNY)

7.1363

-0.0164

-0.23%

1:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 28/11/2023 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea berakhir melonjak sekitar 2%. OPEC + kemungkinan akan memperpanjang atau memperdalam pemotongan pasokan. OPEC + akan mengadakan pertemuan tingkat menteri secara online, Kamis, untuk membahas target produksi 2024. Penurunan produksi minyak Kazakhstan karena badai, dan pelemahan dolar AS juga mendorong kenaikan harga minyak. Persediaan mingguan minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 900.000 barel.
Pasar tumbang minggu lalu ketika OPEC + memundurkan tanggal pertemuan semula untuk mengatasi perbedaan target produksi bagi produsen Afrika. Analis mengatakan, salah satu kompromi yang mungkin terjadi adalah Angola dan Nigeria menerima pengurangan target produksi selama beberapa bulan jika target untuk negara lain juga diturunkan.
  • Harga Brent berjangka melompat USD1,70 (2,1%) ke USD81,68 per barel.
  • Harga WTI berjangka melesat USD1,55 (2,1%) menjadi USD76,41 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange dini hari tadi ditutup menguat. Harga emas mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam bulan, didorong melemahnya dolar dan ekspektasi bahwa The Fed sudah selesai menaikkan suku bunga. Analis mengatakan, prospek jangka pendek untuk emas masih  bullish , dengan Indeks Dolar dalam tren menurun di tengah harapan the Fed tidak akan lagi menaikkan suku bunga.
Sejauh ini, para pengambil kebijakan the Fed terlihat semakin nyaman menutup tahun ini dengan menahan suku bunga dan menunggu sebelum memangkasnya. Namun jika angka PDB dan indikator inflasi AS lebih kuat dari perkiraan, akan mengurangi antusiasme trader terhadap emas. Harga logam berharga lainnya; perak melonjak1,4% menjadi USD24,97 per ounce, platinum melesat 2,3% ke level USD939,80, namun paladium anjlok 1,4% ke USD1.055,59.
  • Harga emas di spot melonjak 1,4% menjadi USD2.041,55 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS 1,4% lebih tinggi ke USD2.040 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM