Bursa Pagi: Asia Dibuka Mixed Cenderung Menguat, IHSG Berpotensi Lanjutkan Kenaikan
Monday, March 27, 2023       08:31 WIB

Ipotnews - Mengawali sesi perdagangan pekan terakhir Maret, Senin (27/3), bursa saham Asia dibuka  mixed.  Investor terus mencermati dampak permasalahan perbankan di AS dan Eropa.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan membukukan kenaikan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,26%. Indeks berlanjut naik 0,34% (23,3 poin) menjadi 6.978,5 pada pukul 8:25 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan, dibuka melemah 0,13% dan Kosdaq terkikis 0,06%. Kospi berlanjut turun 0,29% menjadi2.407,95.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang naik 0,25% (69,38 poin) menjadi 27.454,63, setelah dibuka menguat 0,15%, dan Topix naik 0,21%.
Indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun 0,32% (-63,89 poin) menjadi 19.851,79 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China melemah 0,12% menjadi 3.261,82.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini diperkirakan cenderung menguat, melanjutkan tren kenaikan pada akhir sesi perdagangan pekan lalu yang ditutup melaju 1,06% ke posisi 6.762. Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange melonjak 1,37% ke level USD22,89.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikan jangka pendek cenderung menanjak. Laju indeks masih memiliki potensi meneruskan proses penguatan menguji kisaran level 6.800.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, menguatnya indeks di bursa Wall Street seiring meredanya kekhawatiran di pasar terkait krisis likuiditas dan potensi penyebarannya, diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Sementara itu naiknya beberapa harga komoditas dan laporan keuangan emiten berpeluang menjadi sentimen psositif tambahan untuk indeks harga saham gabungan. IHSG diprediksi bergerak menguat dengan  support  di level 6,710 dan  resistance  di level 6,810.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street akhir pekan lalu ditutup menguat. Tiga presiden regional The Fed menyatakan keyakinannya bahwa sistem perbankan tidak menghadapi krisis, menenangkan ketakutan investor. Namun mereka masih melihat kemungkinan kenaikan suku bunga tambahan sebagai kemungkinan yang kuat. Ketiga indeks saham utama AS memulai sesi dengan menurun tajam di tengah aksi jual saham perbankan Eropa, dan berakhir dengan membukukan kenaikan mingguan.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 meningkat, dipimpin sektor defensif seperti utilitas dan real estate. Sektor diskresioner konsumer dan keuangan melemah. Sektor perbankan indeks S&P ditutup sedikit lebih rendah, indeks KBW Regional Bank melonjak 2,9%. Saham Deutsche Bank yang diperdagangkan di AS anjlok 3,1%. Saham bank-bank besar AS, seperti JPMorgan Chase & Co, Wells Fargo berakhir turun, sedangkan Bank of America meningkat. PacWest Bancorp, Western Alliance Bancorp melejit 3,2% dan 5,8%, sementara First Republic Bank merosot 1,4%.
  • Dow Jones Industrial Average naik 0,41% (132,28 poin) menjadi 32.237,53.
  • S&P 500 meningkat 0,56% (22,27 poin) menjadi 3.970,99.
  • Nasdaq Composite bertambah 0,31% (36,56 poin) menjadi 11.823,96.

Bursa saham utama Eropa mengakhiri pekan lalu di zona merah, terseret aksi jual saham perbankan. Kekhawatiran terhadap stabilitas sektor keuangan melonjak tinggi. Harga saham Deutsche Bank rontok 8,5% karena indikator CDS (biaya asuransi utang) untuk risiko gagal bayar melonjak lebih tinggi dalam 4 tahun terakhir. Bank top asal Jerman itu mengatakan akan menebus surat utang Tier 2 senilai USD1,5 miliar yang jatuh tempo pada tahun 2028. Indeks sektor bank Eropa terpangkas 3,8%.
Indeks STOXX 600 merosot 1,37% menjadi 440,11, di jalur penurunan bulanan terburuk dalam hampir tiga tahun terakhir, tetapi masih membukukan kenaikan mingguan. Saham UBS Group AG dan Credit Suisse AG terjungkal 3,6% dan 5,2%, setelah dikabarkan termasuk dalam daftar pengawasan Departemen Kehakiman AS terkait sanksi terhadap Rusia. Raiffeisen Bank International Austria terpenggal 7,9% setelah dikabarkan mendapatkan tekanan dari ECB untuk melepaskan bisnisnya yang sangat menguntungkan di Rusia.
  • DAX 40 Jerman anjlok 1,66% (-253,16 poin) ke posisi 14.957,23.
  • FTSE 100 Inggris merosot 1,26% (-94,15 poin) menjadi 7.405,45.
  • CAC 40 Prancis terperosok 1,74% (-124,15 poin) ke level 7.015,1.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York akhir pekan lalu menguat. Euro dan poundsterling turun tajam di tengah kekhawatrian berkepanjangan akan penularan kondisi perbankan AS ke Eropa. Pasar akan mengamati dengan cermat pembacaan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS (PCE) yang akan dirilis akhir Maret ini.
Indeks dolar (Indeks DXY) naik 0,536% menjadi 103,140. Poundsterling melorot, meskipun data menunjukkan ekonomi Inggris akan tumbuh pada kuartal pertama dan kepercayaan meningkat.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Euro (EUR-USD)

1.0760

-0.0071

-0.66%

Yen (USD-JPY)

130.73

-0.1200

-0.09%

Poundsterling (GBP-USD)

1.2233

-0.0054

-0.44%

Rupiah (USD-IDR)

15,153

-192.00

-1.25%

Yuan (USD-CNY)

6.8673

0.0441

+0.65%

Sumber : Bloomberg.com, 24/3/2023 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea pada penutupan sesi perdagangan pekan lalu berakhir lebih rendah, seiring jatuhnya saham perbankan Eropa. Penguatan dolar AS ikut menekan harga minyak. Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan pengisian ulang Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS mungkin memakan waktu beberapa tahun, mengurangi prospek permintaan. Namun secara m ingguan harga Brent berjangka melonjak 2,8%, sementara WTI melesat 3,8%.
Gedung Putih mengatakan akan membeli kembali minyak untuk SPR pada Oktober nanti, saat harga berada di kisaran USD67-USD72 per barel.Granholm mengatakan akan sulit untuk memanfaatkan harga rendah tahun ini untuk menambah stok, yang berada pada level terendah sejak 1983. Harga minyak mendapat dukungan dari ekspektasi permintaan yang kuat dari China. Goldman Sachs mengatakan permintaan minyak mentah China melonjak mencapai 16 juta bph.
  • Harga minyak Brent turun 92 sen (-1,2%) ke level USD74,99 per barel.
  • Harga minyak WTI turun 70 sen (-1%) menjadi USD69,26 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange menutup pekan lalu dengan melemah. Sepanjang pekan perdagangan yang bergejolak, emas sempat menuju level kunci di atas USD2.000. Kekhawatiran penularan krisis bank dan spekulasi jeda kenaikan suku bunga The Fed mendorong permintaan emas sebagai  safe-haven . Apresiasi dolar yang agak lebih kuat dan rebound di pasar ekuitas dan selera risiko mungkin yang mendorong emas lebih rendah.
Harga emas turun sekitar 0,5% (WoW), meskipun telah naik ke level tertinggi dalam setahun di atas USD2.000 pada hari Senin. Upaya penyelamatan bank-bank yang kesulitan meredakan ketakutan penularan, mendorong emas ke jalur penurunan mingguan pertama dalam empat pekan terakhir. Harga perak turun 0,1% menjadi USD23,07, platinum turun 0,7% menjadi USD977,776, dan paladium turun 0,7% menjadi USD1.420,40.
  • Harga emas di pasar spot turun 0,8% menjadi USD1.977,01 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS tergelincir 0,6% ke USD1.983,80 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM