Bursa Pagi: Global-Regional Merosot, IHSG Variatif Berpotensi Melemah
Thursday, July 18, 2019       08:42 WIB

Ipotnews - Bursa saham Asia pagi ini, Kamis (18/7), dibuka melemah, melajutkan tren penurunan indeks acuan di bursa saham utama Eropa dan Wall Street yang masih diwarnai kekhawatiran perang dagang dan rilis sejumlah indikator ekonomi yang kurang mendukung. Investor menunggu rilis kebijakan suku bunga bank sentral Korea Selatan dan Bank Indonesia.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan pelemahan indeks ASX 200, Australia sebesar 0,19%, di tengah penantian investor akan rilis data ketenagakerjaan Australia pagi ini. Indeks berlanjut turun 0,40% (-27,00 poin) menjadi 6.646,30 pada pukul 8:25 WIB.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang meluncur deras 1,38% (-297,04 poin) ke level 21.172,14, setelah dibuka anjlok 0,79% terseret penurunan harga saham Fast Retailing, Softbank Group dan Fanuc. Indeks Topix juga merosot 0,79%. Rilis data ekpsor Jepang periode Juni melorot 6,7% melebihi ekspektasi penurunan 5,6%.
Indeks Kospi, Korea Selatan juga turun 0,28%, diwarnai penurunan saham Celltrion 1,63%, dan berlanjut melorot 0,46% ke posisi 2.063,41.
Melanjutkan tekanan penurunan global, indeks Hang Seng, Hongkong dibuka turun tajam 0,70% (-200,13 poin) ke level 28.393,04 pada pukul 8:40 WIB. Indeks Shanghai Composite, China turun 0,34% menjadi 2.921,74.
Pembukaan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pagi ini dihadapkan pada tren penurunan indeks acuan di bursa saham global dan regional, setelah melemah pada sesi perdagangan kemarin dan ditutup menyusut 0,11% menjadi 6.394. Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp358,11 miliar.
Sejumlah analis memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan penguatan didukung stabilitas nilai tukar rupiah dan ekspektasi keputusan penurunan suku bunga BI hari ini. Secara teknikal indikator pergerakan indes mengindikasikan adanya pergerakan  bearish  dari area jenuh beli sehingga berpotensi melanjutkan koreksi.
Tim Riset Indo Premier berpendapat, berlanjutnya kekhawatiran investor akan ketegangan dagang AS-China setelah kesepakatan antara kedua belah pihak terhenti akibat adanya masalah pembatasan pada Huawei, diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar.
Sementara itu menguatnya sebagian besar harga komoditas serta rilissuku bunga acuan oleh Bank Indonesia yang menurut konsensus akan mengalami penurunan sebesar 25 bps menjadi 5,75% akan menjadi sentimen positif bagi indeks. IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan  support  di level 6.365 dan  resistance  di level 6.425.
Beberapa ekuitas yang direkomendasikan, antara lain;
  • Saham: (Buy, Support: Rp27.750, Resist: Rp28.200), (Buy, Support: Rp12.275, Resist: Rp12.650), (Buy, Support: Rp1.940, Resist: Rp2.050), (Buy, Support: Rp44.400, Resist : Rp45.400).
  • ETF: (Buy, Support: Rp180, Resist: Rp182), ( SELL , Support: Rp726, Resist: Rp734), ( SELL , Support: Rp532, Resist: Rp539).

Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi berakhir di zona merah, inedks saham sektor industri memerah melemah karena laporan Federal Reserve menggambarkan pertumbuhan AS sebagai "moderat." The Fed, melaporkan bahwa kekhawatiran tentang perdagangan membebani sentimen bahkan ketika ekonomi AS merika bergerak seiring dengan penciptaan lapangan kerja yang stabil dan inflasi yang jinak. Data FactSet menunjukkan lebih dari 7% perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal II dan sekitar 85%-nya membukukan laba dengan pertumbuhan sekitar 3,1%.
Saham Caterpillar, United Technology, dan Honeywell International berguguran, merosot lebih dari 2% karena  outlook  yang suram di tengah perlambatan pertumbuhan global. Raksasa kereta api, CSX, rontok 10,3% setelah memangkas proyeksi pendapatan setahun penuh sekitar 1-2%, menekan harga saham sektor Transportasi Dow sekitar 3,6%. Saham pesaingnya, Union Pacific dan Norfolk Southern, masing-masing anjlok 6,4%dan 7,4%. Bank of America menguat 0,9% setelah melaporkan kenaikan laba kuartal II sebesar 10%. Saham Facebook tergelincir 1% karena proposal koin digital globalnya, Libra, menghadapi pengawasan yang ketat di Capitol Hill.
  • Dow Jones Industrial Average turun 0,42% (-115,78 poin) menjadi 27.219,79.
  • S&P 500 merosot 0,65% (-19,62 poin) ke level 2.984,42.
  • Nasdaq Composite melorot 0,46% (-37,59 poin) ke posisi 8.185,21.

Harga ETF saham Indonesia ( EIDO ) di New York Stocks Exchange turun 0,30% menjadi USD26,30.
Bursa saham utama Eropa tadi malam juga berakhir melemah, karena kekhawatiran ketegangan perdagangan di tengah musim pendapatan perusahaan. Indeks STOXX 600 turun 0,37% menjadi 387,66, saham minyak dan gas tergelincir hampir 2%, tetapi sektor makanan dan minuman naik 0,5%. Rilis data inflasi zona euro periode Juni menunjukkan perbaikan menjadi 1,3% (yoy), tetapi masih kurang dari target Bank Sentral Eropa (ECB) sebesar 2%, sehingga memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter. Inflasi Inggris sesuai target Bank of England sebesar 2% untuk bulan kedua berturut-turut.
Saham Orphan Biovitrum Swedia melonjak 10% setelah memberi perkiraan laba dan pertumbuhan penjualan. Saham Swatch Group, Swiss melesat setelah merilis panduan pertumbuhan yang kuat meski mencatatkan penurunan laba pada semester pertama. Perusahaan manufaktur Swedia, Dometic Group anjlok 6,7% karena laba kuartal II yang mengecewakan. Produsen peralatan telekomunikasi Ericsson terperosok 11,2% setelah memperingatkan kemungkinan penurunan margin laba semester II.
  • FTSE 100 London turun 0,55% (-41,74 poin) menjadi 7.535,46.
  • DAX 30 Frankfurt merosot 0,72% (-89,94 poin) ke posisi 12.341,03.
  • CAC 40 Paris melorot 0,76% (-42,67 poin) ke level 5.571,71.

Nilai Tukar Dolar AS
Nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup melemah seiring dengan penurunan imbal hasil obligasi AS 10 tahun sebesar 5,70 basis poin menjadi 2,063% dan ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga. IMF mengatakan dolar sudah  overvalued  sebesar 6-12% berdasarkan fundamental ekonomi jangka pendek. Rilis Beige Book terbaru The Fed menunjukkan ekspansi ekonomi terpanjang AS masih tetap ada di tengah risiko sengketa perdagangan.
Poundsterling jatuh ke posisi terendah 27-bulan karena kekhawatiran tentang Brexit tanpa kesepakatan, namun  rebound  menjelang penutupan. Euro mencapai level terendah sepekan terbebani rilis data infalsi zona euro periode Juni yang hanya mencapai 1,3% sehingga memperkuat ekspektasi pelonggaran dari Bank Sentral Eropa, dan preferensi investor akan imbal hasil yang lebih tinggi.   Indeks dolar, patokan kurs  greenback    terhadap enam mata unag negara maju turun 0,18% menjadi 97,223.
Nilai Tukar Dolar AS di Pasar Spot

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1228

0.0004

+0.04%

7:29 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.2433

0.00

0.00%

7:29 PM

Yen (USD-JPY)

107.93

-0.02

-0.02%

7:29 PM

Yuan (USD-CNY)

6.8736

-0.0027

-0.04%

11:29 AM

Rupiah (USD-IDR)

13,982.50

47.50

+0.34%

4:59 AM

Sumber : Bloomberg.com, 17/7/2019 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea di bursa komoditas New York Mercantile Exchange dan London ICE Futures Exchanges hingga pagi bergerak melemah, ditutup turun lebih dari 1%. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penarikan stok minyak mentah lebih besar dari perkirakan pada pekan lalu. Persediaan minyak mentah AS turun 3,1 juta barel, lebih besar dari perkiraan penurunan 2,7 juta barel.
Namun stok bensin naik 3,6 juta barel, jauh di atas ekspektasi penurunan 925.000 barel. Stok produk distilasi melonjak 5,7 juta barel, jauh melebihi ekspektasi kenaikan 613.000 barel. Analis mengatakan, peningkatan tajam stok produk minyak adalah cerminan dari melemahnya permintaan. Teheran membantah telah bersedia untuk menegosiasikan program rudal balistiknya, menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump yang memberi sinyal kelanjutan perundingan AS-Iran.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent turun 74 sen (-1,3%) menjadi USD63,61 per barel.
  • Harga minyak mentah berjangka WTI turun 84 sen (-1,5%) menjadi USD56,78 per barel.

Harga emas di bursa berjangka COMEX New York Mercantile Exchange pagi tadi ditutup melonjak lebih dari 1% karena rilis data penurunan penjualan perumahan AS periode Juni untuk bulan kedua berturut-turut, sehingga meningkatkan prospek penurunan suku bunga The Fed dan menekan dolar. Analis mengatakan perlambatan pasar perumahan dan sejumlah data ekonomi lainnya, kemungkinan besar akan medorong The Fed untuk bersikap agresif dalam menurunkan suku bunga.
Kenaikan harga emas juga didukung oleh kekhawatiran atas pertumbuhan global, yang diperburuk oleh perlambatan ekonomi China. Harga logam mulia lainnya, seperti perak naik 2,5% menjadi USD15,94 per ounce, platinum naik 0,8% menjadi USD844,82, dan palladium naik 0,9% menjadi USD1.538,85.
  • Harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi USD1.422,20 per ounce.
  • Harga emas berjangka naik sekitar 0,9% menjadi USD1.423,30 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)

powered by: IPOTNEWS.COM