Ipotnews - IHSG bergeser ke zona pelemahan pada ujung perdagangan sesi I hari Selasa (11/5). Indeks merosot -0,92 persen (-55 poin) ke level 5.921.
Indeks LQ45 -1,00% ke 879.
Indeks IDX30 -0,91% ke 467.
Indeks IDX80 -1,02% ke 126.
Jakarta Islamic Indes (JII) -1,00% ke 571.
Indeks Kompas100 -1,02% ke 1.118.
Indeks Sri Kehati -1,01% ke 337.
Indeks SMInfra18 -0,73% ke 292.
Saham Paling Aktif: , , , , , , .
Saham Top Gainers LQ45: , , , , , , .
Saham Top Losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi Rp5,15 triliun. Volume perdagangan sebanyak 87,51 juta lot saham. Investor asing net sell Rp174,79 miliar.
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,02 persen ke level Rp14.194 terhadap USD (12.00 PM).
Bursa Asia
Saham-saham teknologi tumbang pada perdagangan sesi siang hari Selasa (11/5) dan market regional turun tersignifikan dalam 2 bulan terakhir pasca aksi jual masif di bursa Wall Street. Hal ini terjadi karena para trader bersiap jelang rilis data inflasi USA di tengah kekhawatiran naiknya tekanan harga mungkin mengantar kenaikan suku bunga.
Aksi jual terberat terjadi di pasar saham Hong Kong. Indeks saham teknologi Hang Seng drop 4 persen. Pelemahan ini mengekor koreksi Indeks Nasdaq (saham teknologi) turun 2,25 persen.
"Pasar berbalik arah karena kekhawatiran inflasi mendorong investor menjauh dari saham orientasi pertumbuhan, terutama saham teknologi, lalu memilih saham siklikal di tengah momentum pemulihan ekonomi," kata Hong Hao, analis pada BoCom International seperti dikutip Reuters.
Lonjakan harga komoditas telah mengirim biaya bahan baku tembaga hingga bijih besi serta kayu ke rekor tertinggi adalah indikator terbaru bahwa inflasi mungkin tidak sementara seperti diyakini pejabat the Fed.
Pasar saham Jepang memotori pelemahan regional. Indeks Nikkei 225 turun 2,6 persen. Indeks Topix turun 2 persen. Begitu pula, Indeks Kospi di Korsel melemah signifikan sebesar 1,7 persen.
Pelemahan juga terjadi di market Australia. Indeks S&P/ASX200 turun 0,8 persen menjelang pengumuman penetapan anggaran belanja pemerintah setempat pada Selasa sore.
Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong tumbang 2,3 persen. Sementara Indeks Shanghai Composite di bursa China drop 0,6 persen dan Indeks Shenzhen Component melemah 1 persen.
Pemerintah China pada Selasa pekan ini menyatakan inflasi periode April naik 0,9 persen (YoY), lebih rendah dari perkiraan sebesar 1 persen. Tetapi inflasi di tingkat produsen naik 6,8 persen lebih tinggi dari perkiraan sebesar 6,5 persen.
Indeks acuan regional, MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk pasar saham Jepang) bergerak naik 0,4 persen.
Indeks dolar AS menguat 0,08 persen ke level 90,281
Kurs yen ke posisi ke 108,91 terhadap USD, bergerak relatif stabil.
Nilai tukar dolar Australia bergerak landai ke posisi $0,7833.
Minyak
Harga minyak merosot saat sesi pagi pada perdagangan hari Selasa (11/5) di pasar komoditas Asia karena prospek jalur utama pipa BBM pantai timur USA masih terhenti pada sisa pekan ini menyebabkan beberapa kilang minyak Pantai Teluk USA memangkas produksi sehingga merusak animo terhadap minyak mentah.
Minyak WTI melorot 40 sen per barel ke harga USD64,52 per barel. Minyak Brent drop 45 sen ke harga USD67,87 per barel. (pkl 02.47 GMT).
(cnbc/reuters/idx/bloomberg)
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM
