Bursa Siang: Regional Tertekan Seiring Penguatan USD, IHSG Tumbang
Thursday, October 18, 2018       12:51 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) melaju di teritori negatif pada akhir sesi pagi perdagangan hari Kamis (18/10). IHSG melorot -0,66 persen (-39 poin) ke level 5.829.
Indeks LQ45 -1,20% ke leavel 917 poin. IDX30 -1,23% ke level 503 poin. Indeks JII -1,39% ke level 642. Indeks Kompas100 -0,97% ke level 1.175. Indeks Sri Kehati -1,33% ke posisi 345. Indeks Sinfra18 -1,57% ke level 303.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan: , , , , , dan .
Saham-saham top gainer LQ45: , , , , , dan .
Saham-saham top loser LQ45: , , , , , dan .
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp2,67 triliun dengan volume trading sebanyak 48,87 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net sell) senilai -Rp22,69 miliar
Sektor infrastruktur dan konsumer menjadi penekan utama laju IHSG . Kedua sektor tersebut melemah masing-masing -2,45 persen dan -0,69 persen.
Nilai tukar rupiah -0,26 persen ke level Rp15.195 (pukul 12:00 pm)
Bursa Asia
Market saham Asia tertekan pada sesi pagi perdagangan hari Kamis (18/10) disertai dolar AS ke level tertinggi dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi pasca rilis risalah meeting the Fed bulan lalu. Risalah tersebut memperlihatkan kesepakatan mayoritas pejabat the Fed untuk terus menaikkan suku bunga.
Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,2 persen.
Pasar saham China melemah setelah Indeks Shanghai dan Indeks Shenzhen berada di zona merah. Indeks Shenzhen turun 0,15 persen. Tekanan juga terjadi di pasar saham Hong Kong setelah Indeks Hang Seng berkutat di zona merah.
Indeks pasar saham utama di Asia, Nikkei 225 tertekan. Begitu pula dengan Indeks Topix, turun 0,24 persen. Data yang dirilis pemerintah Jepang memperlihatkan ekspor Jepang periode bulan September turun untuk pertama kali sejak 2016 seiring penurunan ekspor tujuan China dan USA. Hal ini memperlihatkan dampak yang meluas ekskalasi perang dagang USA dan China.
Di pasar saham Korsel, Indeks Kospi tumbang 0,63 persen. Saham-saham unggulan seperti SK Hynix (pembuat chip) turun 2 persen. Bank sentral Korsel memilih opsi untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
Sementara itu Indeks ASX 200 (Australia) rebound namun masih bergerak flat. Subindeks finansial yang beberapa hari terakhir terkoreksi, bangkit menguat 0,45 persen mengimbangi pelemahan yang terjadi di sektor energi dan material. Kedua sektor ini turun masing-masing 0,48 persen dan 0,68 persen.
Departemen Keuangna USA dalam rilis pada Rabu kemarin menyatakan tidak ada temuan mitra dagang utama yang secara sengaja memanipulasi mata uangnya. Tetapi pengawasan terhadap Jerman, Jepang, Swiss, Korea dan India serta China tetap dipertahankan.
"Kami akan terus memantau dan meninjau praktik mata uang China termasuk melalui diskusi dengan bank sentral China," kata Menteri Keuangan USA, Steve Mnuchin.
Analis pada Citigroup, Cesar Rojas menilai laporan tersebut memperkuat pandangan bahwa pemerintah USA mencoba fokus pada manipulasi nilai tukar sebagai praktik perdagangan yang tidak fair. "Untuk saat ini akan berurusan dengan negosiasi perjanjian dagangnya yang dalam situasi ketiadaan Undang-Undang yang memungkinkan untuk menghukum perdagangan," katanya.
Indeks dolar AS rally ke level 95,657 dibandingkan dengan posisi kemarin pada posisi 95,2. Sementara nilai tukar yen di posisi 112,52 atau melemah dibandingkan posisi kemarin di kisaran 112.
Yuan di pasar onshore di posisi 6,9351 terhadap USD setelah melemah di posisi 6,9371 (terendah sejak Januari 2017). Di pasar offshore, yuan juga melemah di posisi 6,9352.
Pada hari Rabu kemarin indeks dolar AS dan yield surat utang pemerintah USA naik ke level tertinggi dalam sepekan terakhir. Yield surat utang tenor 10 tahun tersebut di posisi 3,211.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -0,75% ke posisi level 22.668 (11.42 am).
Indeks Hang Seng (Hong -0,15% ke posisi 25.424.
Indeks Shanghai (China) -1,99% ke posisi 2.510.
Indeks Straits Times (Singapura) -0,06% ke level 3.069. (12.00 pm).
Oil
Harga minyak menguat pada perdagangan hari Kamis (18/10) pagi di pasar Asia, bergerak stabil setelah turun signifikan pada sesi kemarin akibat kenaikan stok minyak USA serta ketegangan geopolitik yang meningkat pasca hilangnya jurnalis ternama asal Arab Saudi.
Minyak Brent naik 23 sen ke harga USD80,28 per barel. Harga minyak WTI menguat 17 sen ke harga USD69,92 per barel (pukul 00:31 GMT), berada di bawah level USD70 per barel untuk pertama kalinya dalam 1 bulan terakhir.
(cnbc/awsj/reuters/idx)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM