Bursa Sore: Ekonomi Global Lesu Benamkan Regional, IHSG Juga Takluk
Monday, December 10, 2018       17:36 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tertekan pada akhir perdagangan hari Senin (10/12). IHSG melemah -0,24 persen (-15 poin) ke level 6.111.
Indeks LQ45 -0,27% ke level 974 poin. IDX30 -0,25% ke level 537 poin. Indeks JII -0,28% ke level 674. Indeks Kompas100 -0,33% ke level 1.246. Indeks Sri Kehati -0,37% ke posisi 376. Indeks Sinfra18 -0,06% ke level 316.
Saham-saham teraktif yang diperdagangkan: , , , , , dan .
Saham-saham top gainer LQ45: , , , , , dan .
Saham-saham top loser LQ45: , , , , , dan
Nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp8,21 triliun dengan volume trading sebanyak 113,47 juta lot saham. Pemodal asing aksi jual bersih (net sell) senilai -Rp1,03 triliun.
Sektor aneka industri dan keuangan menjadi penekan utama laju IHSG . Kedua sektor tersebut melemah masing-masing -0,87 persen dan -0,43 persen.
Nilai tukar rupiah -0,13 persen ke level Rp14.555 (pukul 04:00 pm)
Bursa Asia
Pasar saham Asia melemah di sesi pagi perdagangan hari Senin (10/12). Hal ini terjadi karena neraca perdagangan China lebih rendah dari perkiraan.
Tolok ukur pasar saham China kompak melemah. Indeks Shenzhen drop 1,345 persen . Di bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng sebagian melemah.
Neraca perdagangan China periode November pada sisi ekspor naik 5,4 persen jauh di bawah perkiraan sebesar 10 persen. Impor naik 3 persen atau paling rendah sejak Oktober 2016.
"Neraca perdagangan China bulan November meleset dari perkiraan akibat marjin yang tinggi," demikian menurut Tim Riset Commonwealth Bank of Australia. Menurut Tim Riset tersebut, ekspor yang lembek ini mencerminkan perlambatan pertumbuhan global dan susutnya dampak impor USA yang telah mendahului pengiriman guna menghindari kebijakan tarif impor. Jatuhnya pertumbuhan impor tersebut menggarisbawahi penilaian demand domestik yang lemah. Tetapi stimulus fiskal pemerintah China diharapkan mendukung impor pada 2019.
Sementara itu Indeks Nikkei 225 melemah dan Indeks Topix di bursa Jepang drop 1,89 persen. Di bursa Korsel, Indeks Kospi drop 1,06 persen.
Indeks ASX 200 (Australia) melemah -2,27 persen dibarengi hampir semua indeks sektoral yang bergerak melemah.
Indeks dolar AS ke level 96,510 atau melemah setelah ke level 97,2. Kurs yen di level 112,56 terhadap dolar AS setelah pada pekan lalu melemah di level 113,8. Dolar Australia di posisi $0,7212 setelah tampak menguat di sesi awal di level $0,739.
Indeks Nikkei 225 (Jepang) -2,12% ke level 21.219 .
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -1,19% ke posisi 25.752.
Indeks Shanghai (China) -0,82% ke posisi 2.584.
Indeks Straits Times (Singapura) -1,24% ke level 3.072.
Bursa Eropa
Market saham Eropa melemah di menit-menit awal perdagangan hari Senin (10/12) pagi waktu setempat. Hal ini terjadi seiring kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan ketakutan perang dagang meletus antara China dan USA.
Indeks FTSE (Inggris) -0,42% ke level 6.749.
Indeks DAX (Jerman) -0,61% di posisi 10.720.
Indeks CAC (Perancis) -0,54% di posisi 4.787.
Oil
Minyak Brent meneruskan penguatan pada perdagangan hari Senin (10/12) sore di pasar Asia. Ini terjadi setelah OPEC dan sekutunya sepakat memotong produksi pada pertemuan akhir pekan lalu. Tetapi para pelaku pasar pesimis karena pasar minyak tetap suram karena faktor kecemasan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi.
Brent berada di posisi USD62,02 per barel pada pukul 13.00 WIB, naik 35 sen. West Texas Intermediate (WTI), berada di posisi USD52,59 per barel, drop 12 sen
(cnbc/awsj/reuters/idx)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM