Bursa Sore: Harapan Moneter Longgar The Fed Menipis, Saham Asia Mix, IHSG Tumbang
Wednesday, April 17, 2024       16:30 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) menyerah dan parkir di zona merah saat akhir sesi pada perdagangan hari Rabu (17/4). IHSG melemah 0,47 persen (-34 poin) ke posisi 7.130.
Volume perdagangan mencapai 202,99 juta lot saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp12,17 triliun.
Seluruh sektor saham berada di zona merah. Sektor barang baku terjungkal paling parah sebesar 2,48 persen. Jajaran top gainers LQ45 antara lain , , . Sementara deretan top losers LQ45 antara lain , , .
Bursa Asia
Pasar saham Asia variatif pada perdagangan hari Rabu (17/4) sore, terhindar aksi jual yang terjadi belakangan ini. Meskipun demikian investor tetap waspada setelah the Fed berubah pikiran terhadap penurunan suku bunga di AS tahun ini.
Ketua the Fed Jerome Powell mengatakan data inflasi AS baru-baru ini dengan kejutan naik selama 3 bulan, belum memberikan kepercayaan yang cukup untuk segera melonggarkan kebijakan moneter. Powell mencatat the Fed mungkin perlu menahan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Pasar telah memangkas jumlah pelonggaran yang diharapkan pada tahun ini menjadi kurang dari dua kali penurunan suku bunga, sebuah perubahan besar dari sekitar enam pemotongan yang diperkirakan pada awal tahun. Penurunan suku bunga pertama masih diperkirakan terjadi pada bulan September, meskipun kepercayaan pasar terhadap hal tersebut telah menurun.
Imbal hasil Treasury dua tahun diuji ulang sebesar 5% semalam dan terakhir berada di 4,9855%. Sementara imbal hasil Treasury 10 tahun bertahan di dekat level tertinggi lima bulan di 4,6655% karena berkurangnya ekspektasi pelonggaran kebijakan Federal Reserve tahun ini.
"Sekarang Powell telah menyerah. Mengejutkan bahwa kami belum mendapatkan reaksi yang lebih besar. Tapi kami pikir hal itu akan terjadi, atau setidaknya bagian dari proses yang pada akhirnya akan membuat yield tenor 10 tahun yang lalu berada di area 5%," kata Benjamin Schroeder, ahli strategi suku bunga senior di ING, mengacu pada Departemen Keuangan AS.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada hari Selasa bahwa ekonomi global diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang lambat namun stabil selama satu tahun lagi. Kekuatan Amerika Serikat yang mendorong output dunia terhambat inflasi yang tinggi. Juga faktor lemahnya permintaan di Tiongkok dan Eropa, serta dampak dari dua perang regional.
Nikkei225 (Jepang) -1,32% ke 37.961
Topix (Jepang) -1,26% ke 2.663
Shanghai Composite (China) +2,14% ke 3.071
Shenzhen Component (China) +2,48% ke 9.381
CSI300 (China) +1,55% ke 3.565
Hang Seng (Hong Kong) +0,02% ke 16.251
Kospi (Korsel) -0,98% ke 2.584
Taiex (Taiwan) +1,56% ke 20.213
S&P/ASX200 (Australia) -0,09% ke 7.605
Currency
USD-JPY ke 154,51/-0,14%
USD-SGD ke 1,3616/-0,25%
AUD-USD ke 0,6430/+0,44%
USD-CNY ke 7,2342/-0,05%
USD-MYR ke 4,7900/-0,12%
USD-THB ke 36,7510/+0,19%
USD-IDR ke 16.220/+0,28%
Bursa Eropa
Pasar saham Eropa menguat pada pembukaan perdagangan hari Rabu (17/4) pagi waktu setempat meskipun pasar global terguncang oleh komentar Ketua The Fed. Indeks benchmark Eropa, Stoxx 600 naik 0,1 persen. Sebagian besar sektor saham berada di zona hijau. Saham mining naik 1,3 persen dan sektor teknologi turun 1,6 persen.
Indeks DAX Jerman +0,17% ke posisi 17.796
Indeks FTSE Inggris +0,12% di 7.830
Indeks CAC Prancis +0,60% ke level 7.980
Oil
Harga minyak memperpanjang penurunan pada perdagangan hari Rabu (17/4) sore karena kekhawatiran terhadap permintaan global akibat lemahnya momentum ekonomi di Tiongkok. Juga kemungkinan kenaikan stok komersial AS melebihi kekhawatiran pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Minyak Brent berjangka turun 40 sen ke harga $89,62 per barel. Sementara minyak mentah berjangka AS turun 48 sen menjadi $84,88 per barel.
Harga minyak telah melemah sepanjang minggu ini karena hambatan ekonomi menekan sentimen investor. Faktor ini membatasi kenaikan harga seiring sentimen ketegangan geopolitik, dan pasar mengamati bagaimana Israel mungkin menanggapi serangan Iran pada akhir pekan.
(cnbc/reuters/bloomberg)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM