Bursa Sore: Terjadi Aksi Beli Asing, IHSG Lepas Dari Zona Merah
Wednesday, November 20, 2019       16:36 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) naik tipis pada perdagangan hari Rabu (20/11) setelah tertekan di sesi pagi. Indeks melaju +3 poin (+0,05 persen) ke level 6.155.
Indeks LQ45 +0,25% ke 988. Indeks IDX30 +0,30% ke level 538. Indeks IDX80 +0,14% ke 139. Indeks JII +0,01% ke posisi 687. Indeks Kompas100 +0,16% ke 1.248. Indeks Sri Kehati +0,32 persen ke 389. Indeks SMInfra18 +0,14 persen ke level 320.
Saham-saham teraktif: , , , , , , .
Saham-saham top gainers LQ45: , , , , , , .
Saham-saham top losers LQ45: , , , , , , .
Nilai transaksi mencapai Rp6,55 triliun. Volume trading sebanyak 115,48 juta lot saham. Investor asing membukukan beli bersih Rp101,87 miliar.
Nilai tukar rupiah melemah -0,04 persen ke level Rp14.090 terhadap USD (04.00 pm).
Bursa Asia
Market saham Asia bergerak melemah pada perdagangan hari Rabu (20/11). Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor pada barang-barang impor China jika China tidak mau mencapai kesepakatan perundingan dagang.
Prospek kemajuan perundingan perdagangan AS-China redup ketika China mengutuk tindakan senat AS di Hong Kong. Senat dengan suara bulan mengeluarkan UU yang bertujuan melindungi HAM di Hong Kong.
Selain itu seperti dikutip reuters, AS mengancam akan menaikkan tarif impor terhadap China jika China tidak akan menyetujui kesepakatan yang ia sukai.
Indeks MSCI Asia Pasifik (tidak termasuk pasar saham Jepang) melorot -0,66 persen.
Market saham China melemah di akhir sesi. Indeks Shenzhen Component drop -0,82 persen ke 9.809. Indeks Shenzhen Composite melorot pula -0,707 persen ke 1.635. Pasar saham Hong Kong juga dalam tekanan. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong ke zona merah.
The People's Bank of China (Bank sentral China) merilis suku bunga kredit baru hari ini. Suku bunga kredit utama tenor 1 tahun dan 5 tahun turun masing-masing 0,05 persen dari sebelumnya di level 4,15 persen dan 4,8 persen.
Di pasar saham Jepang, Indeks Nikkei 225 melemah saat sesi berakhir. Sementara Indeks Topix turun -0,33 persen ke 1.691. Pelemahan ini terjadi setelah data Kementerian Keuangan Jepang memperlihatkan ekspor periode Oktober turun 9,2 persen (YoY) jauh di atas perkiraan para analis sebesar 7,6 persen.
Sedangkan di bursa saham Korsel, Indeks Kospi melemah -1,3 persen ke 2.125. Tekanan ini seiring pelemahan yang terjadi pada saham unggulan Samsung Electronics dan SK Hynix yang melemah masing-masing 2,8 persen dan 3,05 persen.
Sementara Indeks S&P/ASX 200 (Australia) melemah sebesar -1,35 persen ke 6.722. Indeks sektor finansial turun 2,15 persen. Saham-saham bank papan atas di antaranya Commonwealth Bank of Australia melemah 1,33 persen, Westpac turun 3,31 persen, Australia New Zealand Banking Group turun -2,05 persen dan saham National Australia Bank melemah 3,12 persen.
Indeks dolar AS menguat ke level 97,909 dibanding sesi sebelumnya di posisi 97,848.
Nilai tukar yen ke posisi 108,53 terhadap USD atau melaju dibanding posisi sesi kemarin di 108,8 yen.
Dolar Australia ke level $0,6816 atau menguat dibanding sesi sebelumnya di level $0,679.
Indeks Nikkei (Jepang) -0,62% ke level 23.148.
Indeks Shanghai (China) -0,78% ke posisi 2.911.
Indeks Hang Seng (Hong Kong) -0,75% pada level 26.889.
Indeks STI (Singapura) -0,35% ke level 3.227.
Bursa Eropa
Market saham Eropa ke zona merah saat menit-menit awal pada perdagangan hari Rabu (20/11) pagi waktu setempat. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menaikkan tarif impor terhadap barang asal China jika Beijing tidak mau menyepakati trade deal dengan AS.
Indeks DAX (Jerman) -0,55% pada posisi 13.147.
Indeks FTSE (Inggris) -0,55% ke level 7.283.
Indeks CAC (Perancis) -0,62% di posisi 5.872.
Oil
Harga minyak melemah di sesi sore pada perdagangan hari Rabu (20/11) seiring kenaikan stok minyak AS menguatkan lagi kekhawatiran kelesuan pertumbuhan ekonomi global di tengah terjadiya perang dagang AS-China.
Minyak Brent terkoreksi 20 sen ke harga USD60,71 per barel. Sedangkan minyak WTI melemah 6 sen ke level USD55,15 per barel. (06:31 GMT).
(cnbc/reuters/awj/idx)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM