Data Makro Amerika Katrol Prospek Penurunan Suku Bunga, Emas Melambung
Thursday, July 18, 2019       03:55 WIB

Ipotnews - Harga emas melonjak lebih dari satu persen, Rabu, karena data Amerika yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, menyeret dolar lebih rendah.
Harga emas di pasar spot melesat 1,2 persen menjadi USD1.422,20 per ounce pada pukul 24.51 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Rabu (17/7) atau Kamis (18/7) dini hari WIB. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat sekitar 0,9 persen menjadi USD1.423,30 per ounce.
Dolar mundur dari level tertinggi satu pekan yang disentuh di sesi sebelumnya, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, setelah laporan federal menunjukkan data perumahan AS jatuh pada Juni untuk bulan kedua berturut-turut.
"Data itu menunjukkan bahwa ekonomi melambat, pasar perumahan melambat dan akibatnya The Fed kemungkinan besar akan bersikap agresif pada langkah mereka tentang pemotongan suku bunga," kata Phillip Streible, analis RJO Futures.
"Jika The Fed akan memangkas suku bunga, tidak ada alasan bagi kita untuk menahan dolar, jadi itu sebabnya indeks dolar mengalami tekanan jual."
Para  trader  suku bunga berjangka AS menyiratkan sepenuhnya memperhitungkan bank sentral Amerika akan memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan 30-31 Juli, dengan peluang 35 persen untuk penurunan setengah poin, naik dari peluang 28,7 persen, menurut alat FedWatch CME Group.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung membebani dolar dan mengurangi  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Selanjutnya pelaku pasar menunggu rilis Beige Book The Fed, ringkasan kondisi ekonomi di seluruh Amerika Serikat untuk petunjuk mengenai suku bunga.
Emas juga didukung oleh kekhawatiran atas pertumbuhan global, diperburuk data Senin yang menunjukkan perlambatan ekonomi China, kata para analis.
"Emas tetap terkunci dalam kisaran USD1.400-1.420, kendati lebih luas, kami mencari pergerakan di luar USD1.380-1.440 untuk arah jangka menengah," kata MKS PAMP dalam sebuah catatan.
Perak melambung sekitar 2,5 persen menjadi USD15,94 per ounce, memperpanjang kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut. Perak menyentuh level tertinggi lebih dari empat bulan di posisi USD15,96 per ounce pada awal sesi.
Logam itu berada di jalur untuk membukukan kenaikan persentase satu hari terbesar sejak akhir Januari.
"ETF perak terus mencatat aliran masuk yang besar dalam beberapa hari terakhir - arus masuk sejak awal bulan telah melampaui 600 ton," tulis Commerzbank dalam sebuah catatan.
Logam lainnya, platinum naik 0,8 persen menjadi USD844,82 per ounce, diperdagangkan dekat dengan level tertinggi dua bulan yang dicapai pada sesi Selasa, sedangkan palladium menguat 0,9 persen menjadi USD1.538,85 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM