Data Ekonomi China Suram, Logam Industri London Berguguran
Tuesday, August 16, 2022       04:06 WIB

Ipotnews - Harga logam industri melemah, Senin, karena kekhawatiran tentang permintaan di China muncul setelah data ekonomi yang lemah dan dolar yang lebih kuat, tetapi penurunan suku bunga oleh bank sentral negara itu memberikan beberapa dukungan.
Harga patokan tembaga di London Metal Exchange anjlok 1% menjadi USD8.010 per ton pada pukul 23.07 WIB, turun dari level tertinggi enam minggu USD8.214 yang dicapai pada sesi Jumat, demikian laporan  Reuters,  di London, Senin (15/8) atau Selasa (16/8) dini hari WIB.
"Data China mengecewakan, menunjukkan pukulan yang lebih besar ketimbang ekspektasi dari pembatasan Covid," kata trader logam, menambahkan bahwa dolar yang lebih tinggi juga memicu aksi jual.
"Tetapi ada yang positif - penurunan suku bunga dari PBOC (People's Bank of China)."
Di luar dugaan, ekonomi China melambat pada Juli, dengan pertumbuhan output industri, investasi  fixed-asset , total pembiayaan sosial dan pinjaman yuan yang baru melambat.
Pengembang perumahan China memangkas tajam investasi pada Juli, dan konstruksi baru mulai mengalami penurunan terbesar dalam hampir satu dekade.
Namun, bank sentral China, Senin, secara tak terduga memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini dalam upaya membangkitkan kembali permintaan kredit guna mendukung pertumbuhan.
"Fundamental menegaskan kembali diri mereka sendiri, mengingatkan pasar bahwa mereka masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.
Penguatan dolar AS turut membebani, karena membuat logam yang dihargakan dalam  greenback  lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara kekhawatiran tentang manufaktur karena ketakutan seputar pasokan microchip dari produsen utama Taiwan menambah sentimen negatif.
"Ingat saja, mulai dari pemanggang roti sederhana hingga mobil Anda, ada microchip yang bekerja," kata CEO Kingdom Futures, Malcolm Freeman.
Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ke Taiwan awal bulan ini menciptakan ketegangan antara China dan AS.
Bagian dari tanggapan China melibatkan militernya di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu, yang menurut Taiwan merupakan praktik "blokade."
Harga aluminium juga berada di bawah tekanan dari rekor produksi China yang tinggi pada Juli karena pabrik peleburan meningkat setelah pembatasan listrik dilonggarkan.
Harga aluminium merosot 1,2% menjadi USD2.405 per ton, seng turun 0,2% menjadi USD3.582, timbal melemah 0,5% menjadi USD2.173, timah anjlok 2% menjadi USD24.680 dan nikel terperosok 4,4% menjadi USD22.030. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM